Farrel maupun Kyara sama terkejutnya karna bertemu tanpa sengaja di tempat perlombaan ini, yang membuat Kyara lebih terkejut dan ingin melarikan diri dari sana sekarang juga adalah, ternyata, Cowo yang sendari tadi bersama mereka adalah teman dekat Farrel.
Begitupun Farrel, yang tak menyangka, jika seorang cewe yang sedang diincar temannya adalah teman dekat Kyara. Dunia terasa sempit untuk mereka.
Dan berakhirlah mereka di sebuah Caffe yang berada di sekitar perlombaan, mereka semua total ada tujuh orang, terhitung banyak, namun suasana begitu canggung. Apalagi Kyara dan Farrel.
"Jadi, kalian saling kenal juga?" Ghali yang sendari tadi diam kini angkat bicara, sedangkan lainnya, yang tadinya sibuk makan kini mendongak menunggu penjelasan Kyara dan Farrel.
Mengaduk colla miliknya Farrel menjawab "Kemarin ada kejadian di toko buku, Kyara nolong adek gue, terus ya gitu" penjelasan Farrel cukup membuat mereka mengangguk paham.
Kecuali, Dani dan Metta.
Mereka berdua sibuk merecoki Kyara yang kini tengah menahan gugup. Dua manusia itu tak bisa tenang, bahkan secara terang-terangan terkikik seperti orang gila. Dan faktanya itu membuat Kyara tak nyaman. "Gila Ra, Lo sekalinya dapet Cowo kenapa bening banget sih? Gue jadi penasaran dia itu manusia atau anime hidup?" bisik Dani yang mampu didengar dengan jelas oleh Kyara, Metta pun Delia.
"Lain kali kalo Lo mau beli buku lagi, ajakin Gue ya Ra, siapa tau nasin Gue sama kaya Lo" Metta mulai berusul.
"Tau gitu, Gue nyesel ninggalin Lo kemarin" Dani menyambung, Kyara yang cukup hafal akan tingkah aneh temannya cukup diam dan menyimak. Tak berniat menanggapi jika tak ingin di jahili lebih lanjut.
Sedangkan ketiga Cowo yang duduk dihadapan keempat para gadis, juga ribut dalam diam.Alex yang pertama mulai. "Jadi, dia cewe yang bikin Lo stres hari ini Rel?"
Merasa ketinggalan topik, Ghali ikut menyambungi "Stress kenapa?" tanyanya penasaran.
"Farrel kaya orang gak waras hari ini, senyum-senyum mesum gitu, ngeri pokonya" Farrel melempari tissue bersih ke hadapan Alex.
Ghali hanya menertawakan kedua temannya itu, ia juga tak berniat melerai. Hingga, perdebatan itu terhenti karna Delia menginstrupsi. "Udah malem, kita balik dulu ya?"
Ghali berdiri dan mengangguk menyetujui, tak sadar bahwa ini sudah lenih dari pukul tujuh, sudah sangat terlambat. Apalagi mereka masih menggunakan sragam.
_*_*_*
Kyara berencana untuk menginap semalama dirumah Delia. Karna, sang Mama denga mendadak mengabari bahwa belia ada urusan mendadak di Bandung. Tempat tinggal sang Nenek.
Dan berakhirlah mereka didepan pintu rumah Delia. Metta dan Dani tidak bisa ikut menginap.
Mama Delia-- tante Lia, menyambut kedatangannya dengan baik, mungkin karna Delia dan dirinya sudah berteman sejak kecil, ditambah sang Mama dan Tante Lia berteman dekat.
Kyarapun menyantap makan malam bersama keluarga Delia, duduk bersebelahan dengan Delia, dan tepat dihadapannya ada adik Delia yang bernama Yura. Bocah SMP, terpaut tiga tahun dengan Delia.
Jika Delia dominan tenang namun sangat berbeda dengan sang adik. Yura luar biasa cerewet. Bocah ini cocok dengan Dani dan Metta sebenarnya, karna mereka termasuk penggemar berat boyband Korea, BTS. "Eh ada kak Kyara, mau nginep ya kak?" Yura bertanya setelah duduk tenang.
Mengangguk, Kyara menjawab "Iya Yu, lagi penegen sama Delia aja" jawabnya sambil menyenggol lengan Delia pelan, bermaksud menggoda namum yang digoda nampak biasa aja.
Yura berdecak "Padahal Kak Delia gak ada spesial-spesialnya. Kok Kakak betah sih sama Kak Del" bocah itu bertanya sambil memasukan sesedok nasi goreng kemulutnya.
"Brisk Lo bocah. Gue buang semua album di kamar Lo baru tau rasa!" Delia mengancam sambil melotot.
Setelah itu, Yura memilih diam tak menyahut, takut jika album yang ia beli mati-matian dibuang begitu saja dengan sang kakak. Nanti Yura gabisa menghalu lagi dong!
Selesai dengan makan malamnya, merekapun masuk kedalam kamar Delia yang terletak dilantai atas, dan tanpa membuang waktu Delia meminjam kamar mandi Delia untuk membersihkan badan.
Setelah mereka selesai dengan urusan masing-masing, berakhirlah mereka di tempat paling nyaman untuk para kaum rebahan. Diatas kasur, Kyar memecah keheningan dengan bertanya "Del, Lo gak ada niatan cerita soal Ghali?"
Delia mengubah posisi menjadi menyamping menghadap Kyara, anggukan penuh semangat Delia berikan untuk Kyara. "Gue mau cerita, tapi malu hehe". Jawaban kelewat jujur yang mampu membuat Kyara meledakkan tawanya.
"Apaan sih Lo? Kenapa malu coba?"
Delia gelagapan "Ya malu aja, kan gua lama ngejomblo". Lo sendiri, kok bisa sedeket itu sama temennya Ghali?"
Kali ini Kyara yang bingung menjawab apa, Delia ini pintar sekali membalikan pertanyaan. "hah? Emang deket?"
"Halah tai! Kita sama-sama utang cerita"
"Iya deh, Lo dulu kalo gitu"
Delia membenarkan posisi tidurnya "Gue sama Ghali udah kenal cukup lama, mungkin selama latihan Silat ini deh kayany, Gue sama dia seperguruan dulu. Taunya Metta juga kenal sama Ghali, terus yaudah ngalir gitu aja"
Kyara mengangguk memahami, "Metta tau kalo Lo deket sama si Ghali? atau baru tadi si Metta taunya?"
"Enggak, baru tadi. Sekarang Lo harus cerita ke Gue, gimana Lo sama Farrel?"
Gue harus gimana?
.
.
.
.HAIIIII..
Tetep jaga kesehatan, jangan kemana mana dulu😭🥺
btw, terimakasih atas dukungannya. LOVE YOU💜
DIREVISI 24 MARET 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAREL
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Farrel. Ya nama itu udah tidak asing lagi bagi Kyara. Semenjak pertemuan mereka di toko buku semuanya berjalan tidak seperti biasanya. Cowok tinggi ganteng pinter dan kaya itu telah membuat Kyara jatuh hati Kyara Lo itu beda dari sek...