09

1K 33 1
                                    

2 Minggu.

Kyara tidak tau harus menyebut ini suatu hubungan bernama 'Pacaran' atau tidak. Namun Kyara lama kelamaan mulai terbiasa dengan ini semua.

Selama dua minggu setalah kejadia mn Farrel yang memaksa untuk menjadikan Kyara sebagai pacar, semenjak itu juga Farrel mulai perhatian kepadanya. Melakoni peran sebagai pacar pada umumnya, bahkan, pagi tadi Farrel menjemput Kyara untuk berangkat sekolah bersama walau tidak satu sekolah.

Dan soal Senior Kyara yang bernama Dimas, Farrel secara terang-terangan mengakui bahwa ia tak menyukai kakak kelas Kyara itu. Mengancam Kyara bahwa ia tak segan menemui Dimas jika nekat mendekati Kyara.

Dan tentu, Kyara tak diam begitu saja. Ia sempat melayangkan protes, namun tetap saja ia kalah jika beradu mulut dengan Farrel.

Ponsel yang sendari tadi ia gengam bergetar ringan, sebuah notifikasi chat WhatsAp masuk, Farrel pelakunya. "Jangan lupa makan, ntar pulang Gue jemput Lo". Pesan singkat yang mampu mengembangkan senyum Kyara.

Delia melirik heran dan berkomntar "Ngapain Ra? senyum-senyum" lalu melanjutkan makannya.

Kyara menggeleng dan berusaha menyembunyikan senyumnya. Perlakuan manis Farrel membuat Kyra salah tingah, Pipinya merona malu walau ia sudah susah payah menyembunyikannya.

"Ra Lo masih sama Farrel ya?" Dani yang tadinya sibuk dengan pentol pedas miliknya pun mulai bertanya, kedua temannya yang lain hanya memandang menunggu jawaban dari Kyara.

Kyara hanya mengangguk pelan dan menjawab "Iya".

"Sebaiknya ati-ati ya Ra, Lo kan belom kenal banget sama Farrel"

Perkataan Dani membuat ia berpikir lebih lagi, benar. Bahkan Kyara belum mengenal seluruhnya tentang Farrel.

Mungkin bagi Farrel ini hanya sebuah lelucon, namun tidak bagi Kyara. Ia takut betulan menyukai Farrel dan perasaan itu tak bisa ia atur sendiri.

----

"Lo gak boleh egois Rel, Lo harus bisa memilih satu"

Peringatan dari kedua temannya terus terngiang di kepala Farrel. Awalnya, ia hanya tak suka jika ada yang mendekati Kyara seperti sang kakak kelasnya kemarin. Menggoda Kyara dan mengajaknya pacaran itu hanyalah rencana awalnya untuk bermain-main dengan Kyra, tak ada niatan lebih.

Farrel sadar betul jika dia salah saat ini, namun tak dapat dipungkiri, kini ia jatuh dalam pesona seorang Kyara.

Kyara bukan seperi gadis-gadis yang pernah ia dekati, Kyara tak banyak menuntut, lebih dari itu Kyra adalh pendengar seluruh keluh kesahnya dengan baik.

Melepaskan Pacarnya mungkin hal terbodoh yang Farrel lakukan. Namun, Melepaskan Kyra adalah hal yang tak akan pernah Farrel lakukan.

Egois?

Ya, Farrel mengakuinya.

Tapi ia menunggu waktu untuk menjelaskan kepada Kyara pun Pacarnya saat ini.

Ponselnya berdering, satu panggilan masuk.
Sudah Farrel duga, dia lah pelakunya.

Menjauh dari suasana kantin yang ramai, Farrel melangkahkan kaki kedalam kamar mandi yang dekat dengan posisinya saat ini, Meletakan ponsel ke telinga kanannya, Farrel membuka obrolan "Hallo?"

Terdengar suara hembusan nafas lega disebrang sana, disusul tawa kecil yang Farrel rindukan setiap saat, dulu. Sekarang pun masih, namun ada tawa lain yang berhasil membuat candu Farrel.

"Farrel, kamu dimana?"

Suara kelewat ceria itu yang membuat Farrel merasa sangat bersalah, membayangkan jika si gadis tersenyum lebar hingga kedua mata indahnya hilang karna senyumnya.

"Masih di sekolah, Ada apa?"

"Aku rencananya mau bikin kejutan buat Kamu, tapi udah gasabar bilang, gimana dong?"

Farrel tertawa akan sikap seorang yang masih berstatus pacarnya itu "Mau ngomong apa emangnya?" tanya Farrel setelah berhenti tertawa.

"Minggu depan aku pulang! Kamu kangen nggak sama Aku?"

Mendengar itu, Farrel terdiam cukup lama, membuat sang penelfon terheran.

Benar apa yang dikatan Alex,dia akan pulang secepatnya. Dan sekarng Farrel bingung menyusun rencana. Untuk saat ini ia belum siap melepas Kyara, namun butuh waktu untuk menjelaskan kepada Tiara.

"Rel? Kamu gapapa?" Tanya Tiara khawatir.

Menghembuskan nafas pelan Farrel menjawab "Udah mau masuk Tir, Nanti aku telfon balik, udah dulu ya" Dan akhirnya Farrel memutuskan untuk mengakhiri panggilan secara sepihak.

Tiara.

Gadis yang resmi menjadi pacarnya sejak 1 setengah tahun lalu, Gadis kelewat pintar yang disukai banyak guru, berperilaku sopan, kutu buku dan tentu saja mempunyai paras kelewat cantik.

Sebab kepintaran itulah, Tiara diutus sang guru untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Jepang. Tradisi sekolah setiap tahun. Dan ditahun ini Tiaralah yang terpilih.

mengikuti pertukaran pelajar adalah impian Tiara, namun musibah bagi Farrel.

Tiaranya yang dulu selalu menghabiskan waktu bersama kini sibuk menyelesaikan tugas sekolah. Mulanya Farrel mencoba mengerti, mendukung serta ikut bangga mempunyai pacar sepintar Tiara.

Namun semuanya berubah ketika Tiara mengikuti progam Les yang diadakan sekolah.

Tiara mengenal Rangga.

Cowo terpandai seantero sekolah. Tiara memang pacarnya namun ia merasa Ranggalah yang menjadi pacar Tiara. Mari kita persingkat.

Farrel merasa cemburu.

Dan semenjak kegiatan les itu pula, Tiara selalu meremehkan apapun yang Farrel kerjakan. Yang paling membuat Farrel muak adalah, Tiara tak segan membandingkan ia dengan Rangga.

Pernah, Farrel dihukum karna bolos di atap sekolah bersama Ghali, Tiara datang dan menatap tajam Farrel.
Merampas bungkus rokok yang ada pada saku kemeja seragam yang ia kenakan lalu membuang rokok tang masin sisa separuh itu, dan berkata "Harusnya kamu itu belajar, biar pinter kaya Rangga"



Direvisi 5 April 2020

MY FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang