07

1.2K 42 5
                                    

Hari ini, Delia dan Kyara hampir saja terlambat memasuki kelas. Alasannya, karna mereka begadang mendengarkan cerita satu sama lain. Alhasil mereka hampir terlambat.

Untung saja, sang ketua OSIS sekaligus kakak kelas mereka membantu-- Dimas. Mungkin jika tidak ada Dimas, Kyara dan Delia mendapat hukuman lari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali. Membayangkan saja Kyara sudah pingsan.

"Kak Dim, makasih ya. Gatau lagi kalau gaada Kak Dimas tadi"

Dimas tersenyum manis menampilkan dua lesung pipinya yang sumpah manis banget. "Besok-besok jangan sampai telat lagi ya" kata Dimas.

Dimas itu sama kaya ketua OSIS lainnya, ramah, cerdas penuh tanggung jawab dan yang pasti ganteng. Kyara tak mau munafik, mau dilihat dari sisi manapun Dimas emang gateng, satu sekolahpun mengakuinya.

"Siap!" Kyara menirukan gerakan hormat, dan itu sukses bikin Dimas terkekeh gemas.

Delia yang sendari tadi hanya diam menanggapi dua manusia yang kabarnya sedang dekat mulai angkat bicara. "Ehm, kalau gitu kita duluan ya ka, udah masuk soalnya. Makasih juga soal tadi" Delia tersenyum sopan.

"Oh, oke. Tapi Ra, ntar kita ada rapat setelah istirahat kedua" Dimas menengok jam tangan hitam di lengan bagian kirinya.

"Siap, Kak Dim! Ntar Kyara kesana kok"

Setelah itu Kyara dan Delia berjalan menuju kelas mereka. Berbicara soal rapat. Kyara ada salah satu anggota OSIS dan dia menempati posisi sekertaris. Cukup sibuk.

Sampai dikelas, Delia dan Kyara harus bernafas lega karna sang guru tidak ada, meninggalkan sepuluh lembar soal karna tidak bisa mengajar secara langsung, Dani bilang Gurunya sedang Demam jadi berhalangan masuk.

"Wah wah anggota OSIS udah bernani nelat sekarang" Dani berkomentar setelah selesai mengerjakan soal nomor tiga.

Metta ikut menghadap belakang, menatap Delia dan Kyara penuh selidik. "Tumben telat, semalem ngapain kalian? main Ludo ya"

"Goblok ih Metta, Kalo ngomong mah dipikir dulu ngapa?" Dani berpendapat.

"Diamah mana ada otak sih Dan" Delia berkomentar singkat dan mendapat tinjuan ringan dari Metta. Sedangkan yang lain hanya tertawa.

"Eh btw, tadi Gue udah liat drama pagi-pagi". Perkataan Delia seketika mampu membuat jiwa Gosip mereka tumbuh. Mereka hanya gadis-gadis remaja yang suka ngegosip juga. Apalagi ini Delia yang notabe nya jarang sekali peduli dengan keadaan sekitar.

"Wow tumben Lo Del" kata Kyara.

"Kak Dimas keliatan banget suka sama Lo Ra"

Kalimat Delia yang secara tiba tiba itu membuat Kyara tersedak air liurnya sendiri. Ia terkejut bukan main, masalahnya, Kyara hanya takut anak-anak yang lain ikut mendengarkan. Dimas adalah ketua OSIS, mustahil jika ia tak punya penggemar. "Mulut Lo Del, mau bikin Gue mati gara-gara keselek Lo ya?" cicir Kyara.

"Ya soalnya keliatan banget gitu, dari cara Kak Dimas natep Lo, ngobrol sama Lo. banyak deh"

Metta berdecak "Kapan Gue kaya gitu juga".

Dan merekapun kompak menertawakan nasib Metta yang Jomblo 17tahun.

-*-*_*

MY FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang