03

2K 70 8
                                    

Mungkin terlalu berlebihan jika menyebut pagi ini pagi yang spesial hanya karna sebuat pesan singkat yang masuk kedalam ponsel Kyara.

Sebuah pesan 2 kata yang berhasil membuat pipi Kyara
berseri merah.

"Selamat Pagi"

Kyara tak bisa menyembunyikan senyumannya, Pagi ini, ralat hari ini tidak boleh ada yang melarang Kyara tersenyum. Tak peduli jika ia dianggap aneh oleh orang lain yang terpenting hari ini Kyara sangat ingin tersenyum.

"Wah, anak Mama bahagia banget kayanya. Gamau cerita?" sang Mama bertanya ketika Kyara menuruni tangga, sedangkan sang Mama sibuk memindahkan beberapa masakan dari dapur ke meja makan.

"Enggak ada ko Ma, lagi pengen senyum aja" jawab Kyara sambil mengulum bibir kedalam karna malu terciduk senyum sendiri.

Sang Mama menuangkan air putih dan segelas Susu untuk Kyara dan menyahut "Oh gitu, Mama kira Kyara senyum karna cowo yang ngaterin kamu kemaren malem" Mamanya mengedipkan sebelah mata menggoda Kyara.

Sempat terdiam sambil merenung, tidak--Kyara sangat terkejut pun gugup mengetahui bahwa sang Mama memergoki ia pulang dengan Farrel kemarin malam. Ia pikir sang Mama sudah terlelap. Lampu ruangan yang sudah padam menjadi fakta kuat pemikiran Kyara bahwa Mamanya itu sudah tidur.

"Mama tau ya?" Tanya Kyara setengah takut. Kyara mulai berjalan kearah meja makan dan menarik kursi duduk manis sambil melihat sang Mama yang sibuk menyiapkan sarapan.

"Mama ngintip kemarin malem, lewat balkon kamar Mama. padahal kemarin niat Mama cuma nutup jendela loh, eh malah dapet pemandangan" jawaban yang kelewat jujur.

Kyara menunduk malu yang disadari oleh sang Mama "Gapapa, Mama gapernah ngelarang kamu buat pacaran Kyara, asal jangan lewatin batas wajar. Mama dulu juga sering gonta ganti pacar. Dan Mama liat cowonya gateng banget. siapa namanya?"

Kyara sempat terkejut oleh penunturan sang Mama, jawaban yang mungkin tak akan ia dengar lewat bilah bibir ibu ibu lainnya. Mamanya sangat pengertian, tapi faktanya Farrel bukan pacar Kyara, dan mungkin Mamanya akan salah paham nantinya "Dia Farrel, tapi kita enggak paca--"

Kalimat Kyara terpotong karna gelak tawa sang Mama "Gausah malu, kalau enggak mau mengakui ntar diambil orang lho"

Kyara! Mampus Lo!

*-*-*-

Kyara masih memepertahankan senyumnya, sampai disekolahpun ia masih tersenyum. Anggap saja ia sudah gila, nyata itu hampir benar.

Jika mengingat kejadian kemarin malam pipinya kembali bersemu merah karna malu, pertama kali diantar pulang oleh seorang cowo. Farrel sudah mengambil seluruh perhatian darinya.

Kendati pertama bertemu Kyara tak manampik bahwa Farrel sudah sepenuhnya menganggu kinerja otak maupun hatinya. Perasaan ingin bertemu, untuk bertanya lebih dan lebih terus membuncah di hati. Tak memikirkan resiko lain bahwa ia belum mengenal Farrel lebih dalam

"Woi, ngalamunin apaan sih anjir?" Metta-- Teman seper'gangan nya menepuk bah unta ringan dan berhasil membuat Kyara memekik kesakitan.

"Apaan sih Ta, Lo bikin Gue jantungan tau ga" sungut Kyara enggak terima.

"Jangan jadi cantik-cantik budek Ra. Masih pagi udah senyum kaya orang gawaras aja Lo"

Metta adalah tipikal temannya yang bisa dibilang bar-bar, bukan tanpa alasan, Metta adalah salah satu anak Silat jadi enggak heran jika pukulan yang ia anggap pelan mampu membuat semua tulang Kyara berasa remuk.

"Udah masih pagi, brisik banget kalian berdua" Dani menimpali sambil membalik Novel yang ia beli di toko buku kemarin. Ah tuh kan! Kyara jadi inget Farrel lagi!.

"Dan temen Lo ini kenapa sih? senyum mulu, Liat deh pipinya sampe merah gitu. Kenapa sih Lo Ra?"

Reaski spontan, Kyara menyentuh kedua pipinya dengan telapak tangan sambil menggeleng "E-enggak, Gue gapapa" alibinya.

Dani tertawa keras melihat reasi Kyara, sedangkan Metta menjadi sosok yang bingung akan apa yang terjadi "Kyara ini lagi jatuh cinta" goda Dani dan menggerling kehadapan Metta.

Melebarkan kedua mata sekaligus mulutnya, Metta mendekatkan kursi menjadi lebih dekat ke Dani "Serius? siapa?" tanyanya yang antusias.

"Dan--"

"Kayanya cowonya gateng deh, buktinya Kyara sampe merah gitu" timpal Metta yang mulai iseng menggoda Kyara.

"Gue kayanya belum dikasih tau namanya deh sama Kyara?"

Kedua temannya memandang Kyara sambil menaikan kedua alis jahil "Cerita gitu kek" bujuk Metta.

"Farrel, namanya Farrel. Dia anak SMA Panca Bangsa".

.

.
.
.
.
.
.


STAY SAFE KALIAN😭💜

jangan lupa tinggalin jejak yaw

💜U

DIREVISI 14 Maret 2020

MY FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang