20

907 32 2
                                    

Sore hari ini suasana begitu cerah.
Kyara memutuskan untuk pergi ke taman setekah mengantarkan orang tuanya ke bandara.
Hanya 1 minggu Kyara bersama orang tuanya, setelah itu mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kesepian mungkin itu yang sering dirasakan olehnya, meski sering kali ia menyuruh teman-temannya untuk menginap.

Sesampainya di taman Kyara memilih untuk berjalan santai, menikmati udara sejuk sore ini.
Sedikit iri, yang lain datang bersama pacar, saudara, atau temannya. Tapi mungkin hanya Kyara yang sendiri.

Tidak! Bukan Hanya Kyara yang sendiri yang sendirian, Kyara melihat sosok yang mungkin tak asing.

Farrel.

Kyara melihat Farrel duduk sambil melamun, hanya sendiri. Tapi ada hal yang cukup membuat Kyara kaget,

Farrel menyelipkan benda diantara jarinya.
Awalnya Kyara tak berniat menghapiri Farrel, tapi kemudian ia kembali teringat ucan teman-temannya.
Hal ini yng membuat mereka bertengkar. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui Farrel.

"selain nyeselin ternyata lo juga perokok"
Kalimat pembuka yang terbilang tak enak dindengar dari Kyara.
Farrel yang mendengarnya langsung menoleh ke sumber suara. Matanya terbuka 2 kali lebih lebar.
Mungkin ia kaget dengan kedatangan Kyara.

"kyara?" tanya Farrel masih dengan nada bingung.

"iya gue tau nama gue, gak usah di ingetin" Farrel tersenyum mendengar itu dari Kyara, masih seperti biasa.

"gue mau minta maaf sama lo Ra, gue gk bermaksud" terdengar tulus, tapi bukan Kyara namanya jika tak membalas dengan perkataan pedasnya.

"bagus kalo gitu" jawabannya singkat. Tapi cukup menyebalkan.

Hening. Farrel tak mengatakan apapun. Ia hanya diam begitupun dengan Kyara.

"lo masih marah sama gue?"  akhirnya Farrel mualai berbiacara lagi.
Mereka masih ditaman. Farrel meminta Kyara untuk duduk dan dengerin semua penjelasan Farrel. Kyara mau.

"punya otakkan, coba mikir!" lagi-lagi kalimat pedas yang keluar. Entah takut atau apa, Farrel kembali diam. Mungkin memikirkan apa yang harus ia katakan.

"Gini deh Rel, lo nyuruh gue pergi kerumah lo, nemenim lo bikin tugas. Gue mau, dengan senang hati dan semangat gue, gue pergi kerumah lo sama Delia. Ngebayangin gimana kita bercanda satu sama lain. Tapi ternyata lo! Lo..
Akhhh udah deh kesel gue!" Kyara mengutarakan isi hatinya. Semua yang ia rasakan beberapa hati ini ia ungkapkan ke Farrel. Marah? Itu pasti.

"gue nggak tau kalau dia bakal dateng malam itu. Percaya sama gue"

"disaat kaya gini lo minta gue percaya sama lo Rel? Lo itu bego atau apa?"

Dari perkataan itu mungkin Farrel mengerti maksud dari semua itu. Kyara meminta Farrel untuk menjelaskan siapa itu Tiara

"Ok! Namanya Tiara, dia stu angkatan sama gue.
Dia itu terlalu pinter, dan akhirnya ia dipilih sekolah untuk mengikuti program tukar pelajar. Ini kesempatan emas bagi Tiara, tapi pertamanya ia menolak dan alasannya adalah gue. Gue berusaha agar Tiara mau ikut program itu, yah dan akhirnya dia mau. Gue berjanji bakal nunggu dia, begitupun dengan Tiara. 2 minggu pertama komunikasi kita berjalan dengan baik, Tapi setelah itu dia nggak ngangkat telfon dari gue, baca pesan gue sampai 6 bulan. Dan akhirnya dia balik ke Indonesia. Sebenerny gue udah capek dengan Tiara. Di bohongin gue, udah berapa kali gue lihat dia jalan sama temen satu kelas gue. Dan ya.  Lo tau lah.
Dan lo, lo hadir saat gue bener-bener capek sama Tiara. Gak tau kenapa lo itu.."

Farrel menjeda perkataannya.
Kyara semakin penasaran dengan apa yang akan Farrel ucapkan.

"apa?" tanya Kyara. Kali ini tak ada nada pedas atau marah.

"gak bisa diutarain Ra. Suatu hari nanti lo bakal ngerti, gue berfikir buat nemuin lo sama bunda gue"

Deg! Gila bisa-biasanya ia berfikir seperti itu. Mendengar penjelasan Farrel mungkin Kyara sudah memaafkannya, tapi mempertemukanya dengan Bundanya itu hal yang berlebiham menurut Kyara.

"lo gila! Lo sendiri belum lepas dari Tiara, sekarang lo mau nemuin gue sama bunda lo. Mikir deh Rel.-"
Kyara diam, mengumpulkan tenaga buat ngelanjutin omongannya.

"gue rasa, kita udahan. Lo kecewa sama Tiara itu urusan lo, gue gak mau terkesan jadi orang kedua ataupun apalah itu, udah ya Rel cuma ini yang mau gue sampein"
Dengan berat akhirnya Kyara mengatakannya, ia juga memikirkan bagaimana persaan Tiara.

"plis ikut gue ketemu bunda sekali aja Ra gue mohon"




MY FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang