-Dimas pov-
"oh ya kak. Tadi lo mau bilang apa?"
Pertanyaan Kyara berhasil membuat gue kaget. Gue kira Kyara udah lupa tapi kenyataannya Kyara masih ingat bahwa gue ingin menyampaikan sesuatu ke dia.'Apa ini saat yang tepat buat ngomong yang sebenarnya?' gue coba berfikir ulang buat ngomong ke Kyara. Mengutarakan apa yang gue rasa ke dia.
Gue akui kalo gue pengecut soal beginian.
Kyara cewek yang berbeda buat gue, ntah kenapa gue gak suka kalo dia deket-deket sama cowok lain. Ya yang gue maksud adalah Farrel, cemburu, ya mungkin itu benar dan setelah denger bahwa Kyara putus dengan Farrel gue seneng tapi mungkin tidak untuk Kyara"kak! Kok lo malah bengong sih? Mikirin apa coba?"
'mikirin lo Ra. Lo tau betapa sulitnya buat gue hanya untuk bilang kalo gue suka sama lo. Itu simple tapi susah buat diutarain lo ngerti'
"KAK DIMAS!"
seketika lamunan gue buayar denger teriakan Kyara yang super kencang. Telinga sakit. Ini pertama kalinya dia bentak gue."iiya kenapa?" tanya gue balik ke Kyara.
"lo kenapa sih bengong mulu?"
"gw terlalu fokus nyetir aja. Mau lo kecelakaan gitu"
"astagfirullah doa lo kak" Jawab Kyara sampil ngeulus dada.
(jangan ambigu)Gue yang lihat hanya bisa senyum. Sedangkan Kyara? Dia hanya natap gue sambil geleng-geleng ntah apa yang dia pikirin.
_________
Setelah itu suasana kembali hening. Dimas kembali fokus menyetir dan Kyara hanyut dalam pikirannya.
Bersama Dimas walaupun hanya sejenak berhasil mebuat suasana hati Kyara sedekit membaik. Dia tidak menyangka bahwa Dimas seorang yang mempunyai sikap dingin,acuh tak acuh dan mempunyai banyak fans di sekolahnya itu mempunyai sikap peduli dan siap menjadi pendengar yang baik untuk curhatan Kyara...walaupun Kyara belum menceritakan semuanya ke Dimas.
"mau turun sekarang atau besok pagi sekalian?"
Pertanyaan Dimas berhasil membuat lamunan Kyara buyar seketika. Dia menengok kearah jendela mobil Dimas. Dan ternyata benar mereka sudah sampai di rumah Kyara."kak..lo tau rumah gue?lo itu sasaeng fans gw ya?atau jangan-jangan lo beneran punya indra ke enam?" tanya Kyara panjang lebar
"sasaeng?baru kali ini gue denger kata itu"
"main lo kurang jauh sih"
Jawab Kyara sambil tertawa pelan."terserah lo aja deh. Oh ya Ra..kalo lo butuh temen cerita,inget gw siap dengerin semuanya kok" Kata Dimas sambil tersenyum ramah.
"iya kak. Yaudah gue duluan, hati-hati dijalan"
Kyara mulai keluar dari mobil Dimas dan menuju pintu rumahnya.Dimas belum meninggalkan rumah Kyara. Dia ingin memastikan bahwa Kyara benar-benar masuk ke rumahnya, baru setelah itu ia pergi meninggalkan rumah Kyara.
.
.Kyara baru saja masuk kedalam kamarnya. Ia ingin segera tidur melupakan semuanya yang telah terjadi antara ia Farrel dan Tiara.
Baru sekejap ia memejamkan matanya, ada sebuah panggilan masuk di hp milik Kyara..
Dengan malas ia meraih Hp yang sempat ia lempar asal di atas kasur. Setelah merasa menemukannya ia menaikan layar ikon berwarna hijau dengan malas dan keadaan masih menutup mata.
"hallo?"
"Kyara. Gue bisa jelasin semuanya. Dengerin gue dulu.. Gue mohon"
"gue bukan tipe orang yang mudah percaya sama orang yang udah ngerusak kepercayaan gue. "
"tapi gue bisa jelasin Ra"
"gue mau tidur!"
Jawab Kyara singkat dan memutuskan sambungan telfon sepihak.Sudah cukup baginya. Ini sangat membingungkan. Ia mulai suka dwngan Farrel tapi Fareel?dengan mudahnya ia ngerusak kepercayaan Kyara dengan sekejap.
Drttttt
Ponsel miliknya kebari berdering. Ia mulai mengumpat dalam hati
"lo tuli ya! Udah gue bilang gue mau tidur gue-"
"oh. Maaf gue ganggu tidur lo. Sampai ketemu disekolah besok"
Sela seseorang yang jelas bukan Farrel membuat Kyara beralih menatap nama seseorang yang sedang berbicara lewat telfon dengannya.Mata Kyara terbuka 2 kali lebih lebar setelah mengetahui siapa lawan pidatonya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAREL
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Farrel. Ya nama itu udah tidak asing lagi bagi Kyara. Semenjak pertemuan mereka di toko buku semuanya berjalan tidak seperti biasanya. Cowok tinggi ganteng pinter dan kaya itu telah membuat Kyara jatuh hati Kyara Lo itu beda dari sek...