Chanyeol mengantarkan Wendy ke rumah Joohyun, mau tidak mau Wendy harus tetap tinggal sementara disana. Hingga keadaan membaik.
Setelah mengantarkan Wendy ke rumah Joohyun, Chanyeol pergi ke rumah Soojung dengan cepat. Karena jarak Seoul dan Daegu yang cukup jauh.
Sesampainya disana, untungnya Soojung ada di rumah.
"Eh, sudah malam. Ada apa kesini?" tanya Soojung yang membukakan pintu.
Chanyeol tidak menjawab, dia langsung masuk begitu saja ke dalam rumah. Sudah tidak heran memang, Chanyeol juga sangat dekat dengan keluarga Soojung.
"Bisa ngobrol di kamar kamu nggak? Soalnya ini rahasia" ujar Chanyeol.
Soojung pun mengagguk dan berjalan mendahului Chanyeol untuk menuju kamar Soojung.
Chanyeol masuk ke dalam kamar, dia langsung duduk di kursi yang ada di kamar Soojung. Sedangkan Soojung duduk di ujung ranjang. Mereka saling berhadapan.
"Mau minum apa? Biar aku panggilkan Jaehyun" ujar Soojung.
"Aku tidak ingin apapun, aku ingin bertanya sesuatu denganmu" kata Chanyeol dengan serius.
Dia menghela nafas dan menghembusannya dengan kasar.
"Kamu tahu Wendy?" tanya Chanyeol.
"Wendy?!" pekik Soojung yang langsung menutup mulutnya.
"Iya Wendy, yang selalu ingin disebut teman. Berasal dari bidak catur" ujar Chanyeol.
"Dimana kamu menemukannya?" tanya Soojung.
"Rumahku, aku menciumnya dan berubah menjadi manusia" jawab Chanyeol.
Soojung menatap Chanyeol tidak percaya. Ternyata Wendy hadir kembali ke dunia ini.
"Sudah berapa lama?" tanya Soojung.
"4 hari" jawab Chanyeol.
"Dia masih memiliki umur 13 hari lagi, jaga dia. Jangan sampai kamu menyesal karena dia akan menghilang begitu saja" ujar Soojung.
Chanyeol terkejut, maksudnya apa? Umur 13 hari? Memangnya hidup itu direncanakan oleh manusia? Tidakkan.
"Maksudnya?" tanya Chanyeol.
"Ingin dengar ceritanya?" tanya Soojung.
"Ya" jawab Chanyeol.
Flashback on!
Soojung sangat sibuk dengan papan catur bersama bidaknya. Dia sangat suka bermain catur bersama Jinri.
Namun saat itu, Jaehyun sangat kesal dengan Soojung yang bahkan untuk tugas sekolahnya dia serahkan kepada adiknya.
"Jae, tolong kerjakan PR matematika dan bahasa inggris kakak ya!" panggil Soojung dari kamarnya. Sedangkan Jaehyun ada di luar kamar Soojung.
"Kakak saja" sahut Jaehyun.
"Jinri sedang mengajakku bermain catur, kamu tidak melihat!" teriak Soojung.
Mereka asyik dengan catur, dan Jaehyun masuk kamar tanpa mengetuk pintu. Untuk melihat kakaknya sedang asyik menikmati hidupnya dengan catur yang membuatnya lupa dengan segala kewajibannya.
Jaehyun merasa kesal, sampai kapan kakaknya akan berhenti bermain catur? Sampai wajahnya berubah warna seperti corak papan catur?
Jaehyun pun mengambil papan catur itu dan melemparkannya ke lantai bersama bidak-bidak kecilnya itu.
"Ya!!! Jung Jaehyun!" teriak Soojung.
"Ya!! Jung Soojung! Sampai kapan kamu akan memanfaatkan adikmu? Kamu terus menyuruhku untuk mengerjakan semua tugas-tugasmu. Kamu pikir aku tidak memiliki urusan pribadi?!" pekik Jaehyun.
"Jaehyun-ah, kamu bahkan tidak mengerti sopan santun kepada kakakmu sendiri? Kamu menaikkan nada bicaramu seperti itu! Sejak kapan aku mendidikmu sekasar itu Jaehyun!" pekik Soojung.
"Aku jengkel, risih, kesal melihatmu kak. Orang yang lembut bisa marah ketika dia tidak dihargai. Aku benci bidak-bidak ini! Mereka musuhku!" Jaehyun menendang semua bidak-bidak di depannya.
Hingga salah satu bidak terguling dan terbentur dengan pintu kamar Krystal.
Sebuah cahaya keluar dari arah pintu, ketika Jaehyun dan Soojung berhenti beradu bicara, pandangan mereka beralih ke arah cahaya tersebut. Begitu pula dengan pandangan Jinri.
"Aduh... Punggungku" desisnya, itu suara seorang gadis dari cahaya itu.
Seketika cahayanya redup, dan terhilat seorang gadis tengkurap seraya memegang punggungnya.
"Aaaa!!!!!!!!" teriak mereka bertiga yang langsung berpelukan.
"Kenapa kalian berisik sekali? Tidaklah kalian peduli kepadaku? Punggungku sakit sekali. Seperti habis ditendang oleh pemain sepak bola" lirih gadis yang entah darimana asalnya itu. Dia terus menepuk punggunya.
Dia pun berdiri dan berusaha tegak, tetapi punggungnya sakit. Akhirnya dia berjalan dengan memegang punggungnya.
"Kak, di-dia mendekat" panik Jaehyun.
"Jung, jangan-jangan dia penyihir yang berteleportasi ke kamarmu. Dia muncul dari cahaya" gelisah Jinri.
"Nope! No! She is not a which. Look at her, so beautiful like a princess and ughhh her clothes. Really really like a princess, her hair. No,no,no which have ugly face. But she? Pretty!! She look expensive"
Gadis itu tidak menghampiri Soojung karena dia tahu. Mereka sangat terkejut dan ketakutan. Akhirnya dia duduk dengan posisi dan pakaian seperti ini.
Flashback off!
"Sejak itu kami berempat menjadi teman, tetapi dia hanya hidup selama 17 hari bersama kami. Setelah itu dia berubah menjadi bidak catur. Dan entah kemana bidak catur itu hilangnya" jelas Soojung.
"Itu kejadian 2 tahun yang lalu, saat aku duduk di kelas akhir SMA. Sekarang aku sudah kuliah" lanjut Soojung.
"Apa ada cerita lain?" tanya Chanyeol.
"Dia akan menghilang dalam waktu 17 hari atau dia menghilang saat kamu melakukan hal sama ketika dia berubah menjadi manusia" jawab Soojung.
Dan intinya adalah..
Chanyeol tidak boleh mencium Wendy seumur hidupnya.
—
Hallo guyss.. Jangan lupa vote+coment :))
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] the pawn chess and princess
Fanfiction15+ // •--ft. wendy chanyeol Perjalanan Chanyeol bersama bidak catur kesayangannya yang berubah menjadi manusia. Theme: The Rook Chess Tittle: The Pawn Chess and a Princess Story: aquariikim_ | don't copy my story. Inspired by: Wendy indivial teaser...