Sick

9.8K 720 62
                                    

Hunkai YAOI with Kid!

nge vote nya yang ikhlas ya 😊

.
.

.

Setiba nya dari pesawat keluarga kecil Sehun sudah di tunggu oleh supir pribadi Papa Oh dan langsung pergi ke kediaman keluarga besar Oh sehun.

Benar benar orang kaya,  pikir Jongin. Berapa kali pun Jongin kemari Jongin tetap selalu memuji bentuk bangunan rumah yang tidak bisa di katakan rumah. Padahal penghuni nya hanya segelintir,  baiknya adalah rumah ini walau sepi tapi tidak sesuram seperti dalam komik komik.

Mungkin karna pemilihan warna yang cerah juga.
.

.

Liburan ke Jeju yang digadang gadang akan menyenangkan malah menjadi liburan suram. Suram untuk dua lelaki beda generasi ini.

Tampak Sehun dan Hyun tidur barengan di ranjang King size.

"Aigoo.. kalian benar benar."-Jongin menempelkan bye-by* fev*r di kening mulus mereka. Jongin mengelus rambut tipis Hyun yang basah akan keringat. Pantas saja mereka anteng sekali saat di pesawat.

"Sayang, bagaimana keadaan mereka?"

Jongin menoleh melihat Mama Oh masuk kamar dan membawa kotak obat, mungkin mama langsung membeli obat penurun panas ke apotek.

"Sudah Jongin kasih plester penurun panas Ma. Nanti kalau papa nya Hyun bangun baru di minum obatnya. Mereka lagi tidur." Jongin meraih kotak obat dari mama Oh.

Mama ikut duduk di pinggir ranjang dan mengelus pelan pipi tembam Hyun yang kemerahan, panas nya sudah turun tapi mungkin untuk ukuran bayi itu masih cukup pusing.

"Pasti mereka bersenang senang dengan baik." Jaejong Oh terkekeh kemudian melirik Sehun yang tampak damai dalam tidur.

"Auh, tubuh atletis tapi masih kalah saing sama demam." Mereka berdua tertawa pelan. Jongin tersenyum geli.

"Yasudah, kita masak makan siang?"

"Boleh Ma."

Dua uke itu memilih memasak dan membiarkan dua pria itu istirahat.

.
.

"Jongin?"

"Eoh, Hyung." Jongin tersenyum ke arah Luhan. Luhan mendatangi dapur sepulang dari jalan jalan singkatnya. Mama tadi nelpon bilang kalau adik bengal nya si Oh Sehun sudah sampai rumah.

Luhan meletakkan plastik berisi paketan buah. "Kemana yang lain?"  Luhan mulai mencomot buah strawberry nya dan duduk di kursi bar.

"Dua orang sedang tidur di kamar karena demam, Mama di kebun belakang mengambil daun bawang dan Papa di ruang baca. " Jelas Jongin,  tangan nya dengan lincah mengaduk saus dan makanan dalam wadah besar. Luhan tertawa, orang nya sedikit tapi sepertinya setiap orang punya kegiatan masing masing.

"Dua Oh itu demam? kok bisa?"

"Mereka  kelelahan."- Mama Oh. 

Luhan menoleh begitu pun Jongin. Mama datang dengan segenggam daun bawang segar. Mama memang menanam berbagai sayuran di kebun belakang. Seperti daun bawang, cabai, buah juga ada disana.

"Kau! Kapan kau menikah, eoh?"

Luhan langsung mencebik. Jongin melirik dan senyum geli melihat Luhan terpojok.
Kakak Oh Sehun itu memang betah melajang. Tidak tau apa sangkutnya sampai belum menikah, padahal kekasihnya ada.

"Kau tidak iri, Sehun sudah punya Hyun dan kau? mana punya mu,?!" Mama mengomel  tapi tangan nya sibuk mengiris tipis tipis daun bawang. Jongin kemudian memberikan sendok untuk cicip rasa pada mama.

BABY DAILY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang