Sugar

5.6K 530 32
                                    

Hunkai YAOI

.
.

.
.

Jongin mengerjap, menyesuaikan penglihatan di sekeliling kamar nya. Menguap kecil dan menoleh pada suaminya yang masih lelap tidur. Dengan pelan Jongin berusaha duduk dari baringnya, sedikit susah karena perut besar, Jongin menoleh lagi pada Sehun dan mengusap helaian hitam itu lembut dan beranjak ke kamar mandi.

.
.
.

Jongin sudah hafal kelakuan duo Oh itu saat sudah bertemu dalam waktu senggang. Sehun sudah ajukan cuti selama dua minggu ini menjelang jadwal operasi Jongin. Walau di perusahaan sendiri Sehun masih patuh pada peraturan nya sendiri untuk tidak libur sesuka hati.

Gelak tawa di ruang santai membahana saat Jongin berjalan semakin dekat.  Hyun sudah berguling guling di karpet karena papanya yang jadi buaya mau memakan nya.

"Kalian seru sekali sampai mama tidak di gubris." celetuk Jongin saat sudah duduk di sofa. Duo Oh duduk lesehan di karpet.

"Mama!" Hyun berdiri dan mendekati mama nya. Memberi cengiran lebar menunjukkan gigi kecilnya yang sudah lengkap.
"Mama mau mamam?"  Tangan kecil berkulit putih salju itu mengelus perut Jongin pelan. Perut mama hangat sekali.

Tanpa di duga Hyun menempelkan sisi wajahnya disana. Memeluk perut besar mama dengan kedua tangan yang tidak bisa memeluk sepenuhnya.

Jongin tertawa, mengelus rambut belakang bayinya sayang.
Sehun menoel bokong Hyun,  "Jangan kencang meluknya, nanti twins sesak." ucap Sehun.

Hyun menoleh ke belakang tubuh, pada papanya. "Huh?"  bingung nya.

"Twins, adiknya Hyun yang di dalam, nanti sesak kalau Hyun peluk nya kencang begitu."

"Bwines?" (twins?)

Sehun maklum, pelafalan Hyun masih perlu banyak belajar tapi semua yang dikatakan nya jauh meleset dari perkiraan. Perlu loading lama untuk mencerna nya jadi sebuah kata. Sehun ternyata tidak sepintar itu.

"Iya, Twins. Ayo mandi kita."

"Syilo, aninte." (Shireo, Anindwe.)

Sehun -_-

Jongin menikmati obrolan absurd Hyun dan papanya. Tapi ujung ujung nya tetap membujuk bayi itu untuk mandi pagi.

.
#
Jongin berjalan pelan, sambil sebelah tangan menahan perut nya dari bawah, mengurangi beban berat bayi-bayinya di dalam. Matanya menjelajah rak-rak berisi berbagai makanan. Mereka memang sedang belanja ke supermarket.

Sehun mendorong troley dengan si mochi di dalam nya. 
Sudah ada makanan camilan yang masuk troley, itu menjadi kesibukan Hyun, melihat kemasan dan mengguncangnya.

"Papa ini apa?" Tangan mungil itu menunjukkan kemasan besar berwarna hijau  dengan gambar makanan kesukaan Sehun, Choco Chips.

"Namanya, Choco Chips." Jawab Sehun. Tetap mengikuti Jongin dan mengambilkan barang yang di inginkan Jongin. Saat ini Sehun transformasi profesi jadi pelayan.

"Cococip boyeh di mamam?" (Choco Chips boleh dimakan?) Tanya Hyun lagi.

"Boleh tapi nanti di rumah kita makan. Hyun cek makanan yang lain, nanti lihat itu-itu saja jadi lapar. Belum boleh dimakan." Jelas Sehum dengan sabar.

Paling tau kalau Hyun itu tidak bisa menunda rasa mencicipinya pada makanan. Dari tadi camilan yang satu itu selalu di pegang Hyun dan di pelototi dengan penasaran.

"Tenapa?!" (kenapa?!)

Kan benar, baru di larang wajah nya sudah merah dengan alis menukik. Hyun seperti bakpau yang baru keluar dari kukusan, Sehun seperti melihat asap imajinasi keluar dari kepala Hyun.

"Kan belum di bayar, nanti Mama marah. Hyun mau?"

Hyun menggeleng. Membuang kemasan camilan itu ke ujung troley karena kesal. Kemudian diam seribu bahasa.  Sehun menghela nafas,

'Dasar, ngambekan.'  ucap Sehun dalam hati.

Belanja mereka berjalan lancar. Si mochi lupa bagaimana kesalnya dia di supermarket saat di dalam mobil kemasan camilan itu dibuka. Sehun mendengus geli, mengacak rambut bayinya gemas.

"Bagi dong." Sehun mencolek pipi Hyun yang sedang mengunyah itu.

Hyun tiba tiba berhenti mengunyah. Menatap bungkus camilan nya diam. Kemudian menatap mamanya.
"Yasudah, bagi sama papa." ucap Jongin lagi.

Hyun melihat papa nya. Memasukkan jari kecilnya kedalam bungkus camilan, Sehun sudah membuka mulutnya saat tangan kecil Hyun dengan cepat memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.

"Ppang!". (Bbang!) teriak Hyun ceria.

Kemudian tertawa saat Sehun bermuka jelek menggodanya. Hyun tidak memasukkan camilan atau apapun ke dalam mulut Sehun. Hyun belajar jahil dari siapa ya?

"Jahil banget sih. Ish, papa makan pipinya Hyun saja."

"Aak! Anteeee!" (andwe!)

Jongin sampai harus menahan diri untuk tidak terbahak, perutnya bisa sakit.

.
.
.

D-Day operasi

Jongin tidak tau harus bagaimana saat bayinya menatap nya dengan polos. Rasanya Jongin ingin menangis, Hyun seperti menjauh darinya saat melihat Jongin berbaring di brankar rumah sakit dengan infus di tangan. Karena bayi dilarang untuk berada lama di rumah sakit, Hyun hanya sebentar melihatnya dari balik kaca pintu. Melambaikan tangan saat Sehun sudah membisikkan sesuatu pada Hyun.

Jongin tersenyum saat Sehun menatap nya teduh. Jongin mengangguk pelan, Sehun kemudian pergi dengan Hyun untuk balik ke rumah. Nenek kakek Oh, Nenek Kim sudah menginap sehari yang lalu di rumah Sehun. Saat ini mereka hanya menjaga Hyun, Sehun akan kembali lagi karena operasi 1 jam dari sekarang akan di mulai.

.
.

Selamat datang Twins, adik nya mochi...
besok libur nasional,  yeeeeeeh

16/04/2019

16/04/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BABY DAILY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang