Wedding Paman

9.1K 611 81
                                    

Hunkai YAOI

.
.

Jongin sibuk menata pakaian Hyun dalam koper kecil milik putranya itu. Hyun nya sendiri lagi duduk ngemil buah kesukaan -strawberry- sambil senderan dengan papa menonton kartun larva. Hyun suka nonton larva karena larva nya gendut pendek seperti nya begitu kalau kata papa nya Hyun.

Si sulung Oh Luhan akan menikah 3 hari lagi  tapi keluarga besar sudah harus berkumpul di mansion Oh di Jeju sebelum hari-H.
Ibu dan Ayah Jongin juga akan datang tapi lusa baru berangkat dari Busan.

Kalau keluarga kecil Jongin akan berangkat pagi-pagi besok. Jadi malam ini harus packing semua biar gak repot, Jongin sampai harus pakai daftar barang agar benar-benar tidak kelupaan untuk di masukin ke koper.

Harusnya sih sudah berangkat hari ini tapi tau-tau papanya Hyun sibuk. Jadi baru bisa ambil cuti untuk besok dan sampai acara selesai.

"Kalian tidak mau tidur?" Jongin menghampiri papa dan anak itu. Yang kecil nya serius nonton dan yang besar nya serius balas pesan di ponsel.

"Sayang, masa jam segini sudah tidur. Hyun saja masih segar gitu matanya."

Jongin duduk di samping Sehun dan glendotan di lengan suaminya. Menoel pipi Hyun dan segera Hyun menoleh. Tertawa melihat mama di dekatnya. Hyun merangkak, melewati paha papa dengan susah payah yang akhirnya di bantu Jongin.

Sehun yang sudah selesai dengan urusan nya di ponsel, meletakkan ponsel dan menepuk bokong montok putranya itu gemas.
"Hyun, kapan bisa jalan sih? Males nih Hyun,  bokong se-gede' ini ya kan."

"Papa ih anak sendiri juga. Hyun nanti langsung lari ya kan sayang?" Hyun mendongak melihat mama sambil ngemut buah nya. Setelahnya membuang buahnya dan memanjat mama, Jongin menopang bokong Hyun.

"Sini bersihin dulu tangan nya basah." Jongin dengan telaten membersihkan tangan Hyun dan wajahnya. Tau maksud anak nya, Jongin membuka beberapa kancing baju dan Hyun tanpa perintah langsung menyedot susu nya. Waktu nya susu malam sebelum tidur.

"Hyun sudah 1 tahun 4 bulan kan Yank?"

"Ya. Gak terasa Hyun nya sudah sebesar ini." Jongin mengelus rambut tipis Hyun membuai nya agar tidur lelap. Hyun sudah bisa jalan satu dua langkah, kosa kata masih itu itu saja, ma, pa, mau, chu, memang kata Ibu Jongin anak laki laki kalau tidak telat bicara ya telat berjalan. Harus pilih satu.

Bayi Jongin ini kalem juga. Ya sebaik baiknya bayi juga pasti menangis tapi tidak masuk dalam kategori cengeng. Jongin kalau sedang menggambar sketsa, Hyun nya di masukin kereta berjalan untuk bayi, tidak menangis.

"Aku gak pernah mikir sampai punya anak begini." Sehun ikut mengelus punggung bayi nya.
"Thankyou sayang." dan mengecup bibir Jongin, melumat nya pelan.

plak

Tangan gemuk putih itu menampar paha papa yang dapat di jangkau. Hyun nya masih nyedot susu tapi karena papa mendekat dan Hyun gak suka sempit-sempitan akhirnya mengeluarkan serangan.

Sehun tertawa. "Jahat banget sih sama papa,  hm." Dan sehun mencium pipi Hyun yang nempel di dada mama. Mengganggu Hyun yang dibalas teriakan protes.

Hyun melepas emutan nya dan menoleh pada papa. "Papamamam!"

"Iya maaf, lanjut gih."

Jongin tertawa melihatnya. Sehun juga ikut tertawa.

"Ma.. nana yiyi pa." Hyun mendongak melihat mama. Mata bulatnya seperti mata puppy, mengadu.

"Sudah, nanti kita marahi papa." Ucap Jongin menanggapi

BABY DAILY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang