♡Kehamilan Illyana & Keputusan●

1.9K 93 5
                                    

               Beberapa Saat Kemudian.
         Alian membuka kedua matanya dan Dia lihat adalah atap atap langit berwarna putih.
"Akhirnya kamu sadar Alian"
            Alian menoleh ke samping mendengar suara itu.Alian melihat orang itu adalah Dokter Rafli.Alian meraba raba mulutnya.Ternyata ada alat oksigen di mulut dan hidungnya.
"Gimana keadaan kamu udah membaik" Tanya Dokter Rafli.
          Alian mengelengkan kepalanya karena Kondisinya nggak akan pernah membaik.
"Dok,Waktu saya tinggal 2 bulan lagi Kan Dok" Tanya Alian Dengan Lemah.
           Dokter itu terdiam mendengar perkataan Alian.
"Maafkan saya Telah Gagal untuk menyelamatkan kamu dan Saya akan mendoakan kamu semoga keajaiban itu ada buat kamu" Ucap Dokter itu merasa bersalah.
"Nggak apa apa Dok,Dokter udah melakukan segala hal untuk saya,Dok makasih udah mau merawat pasien bandel seperti saya" Ucap Alian tersenyum di wajah pucatnya.
"Kamu harus tetap bertahan dan saya yakin keajaiban itu akan ada untuk kamu" Ucap Dokter itu.
"Amin Dok,Saya boleh pulang,Saya nggak ingin mati di rumah sakit dan Saya nggak mau membuang waktu saya,Waktu semenit itu udah berharga untuk saya" Ucap Alian lemah.
"Kondisi kamu masih lemah" Ucap Dokter.
"Kondisi saya akan selalu lemah sampai saya Mati,Jadi Saya ingin Pulang menghabiskan sisa sisa hidup saya" Ucap Alian Lemah dan membuka Alat oksigen itu.
           Alian membuka alat infus di tangannya.Dokter itu hanya diam melihat apa yang di lakukan Alian.
Alian turun dari brangkar dan Alian terjatuh ke lantai.Dokter itu hendak membantu Alian tapi Alian mengangkat tangan kanannya mengisyaratkan berhenti.Alian berdiri dengan sendiri.Alian berhasil berdiri tegap dan Alian mengingat sesuatu.
"Dok,Apakah seorang yang memiliki penyakit yang saya derita,Bisa memberikan keturunan" Tanya Alian.
            Dokter bingung mendengar pertanyaan Alian.
"Bisa Alian,Emang kenapa" Tanya Dokter.
"Nggak apa apa Dok,Saya cuman Nanya,Saya pulang dulu ya Dok" Ucap Alian.
"Sini dokter Bantu sampai depan" Ucap Dokter Rafli merangkul bahu Alian.
"Makasih Dok" Ucap Alian.
         Alian berjalan dengan di tuntun oleh dokter Rafli.Tiba tiba Alian melamun mengingat apa yang di lakukannya ke Illyana.Gimana kalau seandainya Illyana hamil.Ini semua jadi rumit.Hidup Alian cuman 2 bulan.Gimana dengan Nasib Illyana setelah kepergian dia.
          Disisi lain Illyana berjalan memasukin rumah dengan tertatih tatih karena selangkangnya masih terasa perih.Isabella,Radha dan Kirana terkejut melihat Illyana baru pulang sepagi ini.Mereka berjalan menghampiri Illyana.Kebetulan hari ini Hari Minggu jadi Illyana nggak sekolah.
"Sayang,Kok kamu baru pulang sepagi ini,Kamu darimana" Tanya Kirana mengelus rambut Putrinya.
              Illyana menatap Kirana dengan penuh penyesalan.
"Illyana,Nginap rumah teman semalam ma" Ucap Illyana.
"Ya ampun,Sayang kalau Kamu nginap Di rumah,Hubungin orang rumah dong,Biar kita nggak khawatir" Ucap Radha mengelus Pipi Illyana.
"Maafin Illyana ya Pa" Ucap Illyana Memandang Radha penuh penyesalan.
"Ya udah kamu istirahat gich" Ucap Kirana.
"Iya Ma" Ucap Illyana.
             Radha berjalan ke Sofanya untuk lanjut menonton TV.Sedangkan Kirana melanjutkan Masaknya.Illyana berjalan menaikin tangga dengan tertatih tatih.Isabella melihat Kakak yang jalan dengan tertatih tatih.
          Disisi lain Alian berjalan memasukin rumahnya.
"Alian"
            Alian berhenti melangkah karena Melihat Amara dan Satya berjalan menurunin tangga.
"Kamu darimana hah,Sepagi ini baru Pulang" Tanya Satya Marah.
"Bukan Urusan Papa Alian mau kemana" Ucap Alian Dingin.
"Alian,Kamu kenapa sich sifat kamu berubah kayak gini,Apa Mama dan Papa ada salah sama kamu,Bilang saya jangan kayak gini" Tanya Amara dengan Lirih.
"Salah kalian adalah Melahirkan Alian di luar nikah" Ucap Alian Dingin.
           Alian berjalan meninggalkan mereka dan Menaikin tangga dengan mata yang berkaca.Dia berusaha menahan tangisannya.Alian berpapasan dengan Sisilia.Sisilia menatap Alian dengan kerinduan.
Dia Rindu pelukan Abangnya dan Dia rindu Kasih sayang Abangnya.Mereka sekarang benar benar kayak orang Asing.Alian berjalan melewatin Sisilia.Sisilia menangis melihat Sikap acuh Alian.Sisilia melihat Amara menangis di pelukan Satya.Satya berusaha menenangkan Amara.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Alian sampai di kamarnya dan Dia menekan tombol hijau ruang Rahasia.
Alian berjalan masuk ke ruang Rahasia.Alian terduduk di lantai dan Memeluk kedua kakinya sambil menangis.Rasanya sesak harus bersikap seperti itu kepada kedua orang tuanya,Sisilia dan Illyana.Alian berdiri dan Berjalan menuju kursinya.Alian duduk di kursi itu sendirian.Alian mengambil Buku Hariannya dan Menulis untaian Kata sambil menangis.Setelah itu Alian melipat kedua tangannya di atas Mejanya dan Dia menenggelamkan Wajahnya sambil menangis sendirian tanpa ada yang menemani tapi Ini Pilihan Alian karena dia nggak ingin Orang yang menemaninya juga ikut menangis.
            Disisi lain Illyana duduk termenung.Dia baru selesai mandi tapi Dia memilih duduk termenung.
Isabella berdiri di ambang pintu kamar Kakaknya.Isabella melihat Kakaknya termenung dengan raut wajah sedih.
"Kak,Boleh Bella masuk" Tanya Isabella.
             Illyana menoleh memandang adiknya dan menganggukkan kepalanya.Isabella berjalan masuk ke dalam kamar Illyana.Isabella duduk di samping Illyana.Tiba tiba Illyana memeluk Adiknya dan Menyandarkan kepalanya di bahu Adiknya.Isabella mendengar Isak Tangis Kakaknya.
"Kak,Kakak kenapa" Tanya Isabella Panik.
"Kakak nggak apa apa,Kakak pinjam bahu ya bentar ya" Ucap Illyana terdengar Lirih.
"Kak,Tadi Aku lihat Kakak jalan dengan tertatih tatih,Kakak kenapa kok bisa jalan kayak gitu" Tanya Isabella penasaran.
"Kaki Kakak keseol karena tadi terjatuh pas Jogging" Ucap Illyana berbohong.
"Makanya Hati hati dong Kak" Ucap Isabella.
"Iya,Kakak bakal hati hati kok" Ucap Illyana.
            Isabella masih mendengar Isak tangis penuh penyesalan dari Kakaknya.Dia yakin Kakaknya menyembunyikan sesuatu dan dia Belum siap cerita.Isabella Sebagai Adik Hanya bisa mengerti dan Tidak Bisa Memaksa Kakaknya untuk bercerita.Tapi Dia akan memberi Waktu Kakaknya untuk siap Bercerita.
                1 Bulan Kemudian.
        Sudah 1 Bulan Alian menjalani hubungan dengan Ratu tapi Alian masih mempertahankan hubungannya dengan Ratu hanya untuk mencari tau siapa Ratu.Alian sering mengikuti Mobil Ratu dan Alian menemukan satu Fakta yang ternyata Apa yang Di katakan Illyana benar kalau Ratu keponakan Kiara.
Wanita yang telah Membuat Dia terlahir sebagai anak di luar nikah.
Alian sering Berpapasan Dengan Illyana tapi dia bersikap acuh dengan Illyana seakan akan tidak terjadi sesuatu.Illyana kecewa dengan sikap Acuh Alian tapi Illyana Sadar Dia yang menyerahkan dirinya ke Alian bukan Alian yang minta.Walaupun Dia menyerahkan Kehormatan ke Alian untuk menyelamatkan Alian tetap Aja dia salah.Selama seminggu Illyana sering mual mual dan Muntah.
            Keesokkan Paginya Illyana merasakan perutnya keram dan Rasanya ingin mual.Illyana berdiri dan Berlari ke kamar mandi.

From Friends To Lovers 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang