■Kebohongan & Ulang Tahun Alian🎂

1.3K 85 4
                                    

             Beberapa Saat Kemudian.
         Satya,Amara dan Sisilia mendorong Brangkar Alian bersama Para suster.Radha,Kirana,Illyana dan Isabella berjalan mereka.
          Dokter terkejut melihat Alian.
      Dokter itu adalah Dokter Rafly.
Dokter yang merawat.Dokter itu langsung menarik Brangkar Alian masuk ke dalam ruang ICU.Amara menangis di pelukan Satya.Satya membawa Amara duduk di kursi tunggu sambil menangis.Sisilia duduk di kursi tunggu sambil menangis.
Isabella duduk di samping Sisilia dan Memeluk Sisilia.Sisilia menangis di pelukan Isabella.Illyana menangis pelukan Kirana mengingat tadi dia melihat Alian tak sadarkan diri di hadapannya.
             Dokter Rafly memasang Alat Oksigen Di hidung dan Mulut Alian.
Dokter juga memasang alat infus di tangan Alian dan Memeriksa Keadaan Alian.
"Aku takut Honey,Aku takut kalau Aku kehilangan Alian,Aku nggak bisa kehilangan Putra kita,Aku nggak mau mimpi itu terwujub,Aku nggak mau" Ucap Amara menangis di pelukan Satya.
             Satya mengelus rambut Istrinya dan Pikiran juga kalut tentang Alian.Dia juga nggak mau Kehilangan Putranya.Memori Putra Memori Dimana Dia bertemu Alian pertama kali.Dia masih Mengingat Sikap Alian yang begitu ketus dan Dingin padanya tapi Alian adalah Anak yang sangat mengemaskan saat Melihat Wajah Alian yang datar.
Sekarang Dia harus melihat Putranya seperti ini.
"Kamu tenang ya Sayang,Aku yakin Alian nggak kenapa kenapa" Ucap Satya dengan Nada terdengar Lirih.
"Bella,Gue nggak mau Bang Ali kenapa kenapa" Ucap Sisilia menangis di pelukan Isabella.
"Sisi,Sekarang Kamu harus berdoa semoga Bang Ali nggak kenapa kenapa" Ucap Isabella.
              Sisilia berdoa demi kesehatan Abangnya.
"Ma,Ali nggak bakal kenapa kenapa kan Ma" Ucap Illyana menangis ketakutan.
"Nggak sayang,Kamu harus berdoa semoga Ali nggak kenapa kenapa" Ucap Kirana.
               Tiba tiba Alian membuka matanya.Dokter Rafly tersenyum melihat Alian membuka Matanya.
"Kamu Bandel ya saya sudah Bila,Kamu Nggak boleh Kecapean dan Jangan sampai lupa Meminum Obatnya,Karena Penyakit Itu akan menyebar Perlahan Perlahan di sekujur tubuh kamu,Kecuali kamu mau ikut pengobatan" Ucap Dokter.
"Tapi Pengobatan Nggak bisa menjamin kehidupan saya kan Dok" Ucap Alian dengan Lemah.
            Dokter itu terdiam dan Berpikir Alian masih terlalu muda untuk menjalani pengobatan yang sangat menyakitkan itu dan Banyak efek Samping yang akan Di alami Alian.
"Oke,Saya akan kasi kamu waktu untuk berpikir dan Saya berharap Kamu bisa mengambil keputusan dengan cepat,Sebelum Penyakit itu semakin menyebar di tubuh kamu,Untuk sementara kamu harus tetap minum obat kamu dan Check up sama saya selama 1 bulan sekali" Ucap Dokter itu.
              Alian menganggukkan kepalanya dengan lemah.
"Saya harus beritahu ke Orang tua kamu tentang penyakit kamu" Ucap Dokter hendak Pergi.
             Tapi Alian menahan tangan Dokter itu.
"Saya mohon Jangan Beritahu kedua Orang tua saya,Saya nggak mau Mereka sedih karena saya,Saya yakin Saya bisa kuat tanpa melibatkan Mereka" Ucap Alian Menangis sambil memohon.
"Tapi Kedua orang tua kamu harus tau tentang penyakit kamu,Penyakit kamu bukan penyakit,Tapi Penyakit yang mematikan lebih berbahaya daripada penyakit kedua orang tua kamu" Ucap Dokter.
"Saya nggak bisa kalau Lihat orang tua saya menangisin Saya,Saya hanya ingin Mereka bahagia walaupun Saya tau usia saya nggak akan lama,Tapi Saya nggak mau mereka tangisin Saya,Saya mohon sama Dokter jangan beritahu mereka,Hanya Saya,Dokter dan Tuhan yang tau,Saya mohon jangan beritahu mereka" Ucap Alian menangis memohon.
"Oke,Saya turuti keinginan kamu,Tapi cepat atau lambat kedua orang tua kamu akan tau tentang penyakit kamu" Ucap Dokter.
              Alian hanya terdiam mendengar perkataan Dokter.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Dokter keluar dari ruang Rawat Alian.Amara,Satya dan Lainnya berdiri menghampiri Dokter.
"Dok,Anak saya sakit apa Dok" Tanya Amara Khawatir.
"Alian hanya Kecapean dan Panas dalam aja bu,Jadi untuk sementara waktu Alian harus istirahat dulu disini" Ucap Dokter Berbohong.
           Mereka menghela Nafas lega kecuali Amara.Amara merasakan Kalau Dokter ini berbohong tengan Kondisi Alian tapi Dia berusaha menghiraukannya.
"Dok,Apa boleh kami jenguk Alian" Tanya Satya.
"Boleh,Silahkan Tapi Pasien Mau di pindahkan ke ruang rawat dulu" Ucap Dokter.
            Tiba tiba Suster mendorong brangkar Alian keluar dari ruang ICU.
Alian tersenyum ke mereka.Mereka berjalan Mengikuti Brangkar Alian.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Amara duduk di samping Alian dan Mengusap rambut Alian dengan lembut.
"Jangan gini lagi ya,Mama nggak kuat kalau Harus Lihat Alian kayak gini" Ucap Amara.
"Iya,Ma,Maafin Alian ya udah bikin Mama nangis" Ucap Alian.
"Makanya jangan bikin Mama nangis lagi,Oke" Ucap Amara mencium Pelipis Alian.
"Alian,Janji nggak akan bikin Mama nangis,Ya udah Pulang yuk" Ucap Alian.
"Nggak kamu Akan di rawat disini selama 3 hari" Ucap Satya Mengusap Rambut Putranya.
"Alian nggak suka di rumah sakit,Tempatnya terlalu ramai Alian nggak suka" Ucap Alian lesu.
"Makanya Kalau Alian nggak suka,Alian nggak boleh sakit lagi" Ucap Satya.
            Alian terdiam menatap Satya.
"Alian akan Setiap bulan ke rumah sakit ini dan Rumah sakit ini akan jadi rumah kedua Alian" Batin Alian Lirih.
         Dia bukan Alian yang dulu lagi dan Sekarang Alian akan hidup di rumah sakit yang paling dia benci.
               3 Hari Kemudian.
         Keesokkan Harinya Illyana membuka pintu ruang rawat Alian dan Melihat Amara sedang membereskan pakaian Alian.
"Permisi Tante" Ucap Illyana.
"Eh Amara masuk Gich" Ucap Amara.
            Illyana berjalan menghampiri Amara.Alian tidak melihat Amara karena dia sibuk bermain Game dengan Sisilia.
"Mati Lo" Ucap Alian mematikan Jagoan Sisilia.
"Ih Bang Ali curang" Ucap Sisilia kesal.
"Lo aja yang nggak Pandai Main" Ucap Alian.
"Ini Tante ada Buah buahan Untuk Alian dan Alian pulang hari ini Kan tante" Ucap Illyana.
"Iya Besok kan Ada sesuatu untuk Alian" Ucap Amara.
"Dan sesuatu untuk Illyana" Ucap Illyana tersenyum.
"Sesuatu apa" Tanya Alian selesai memainkan Gamenya.
             Sebenarnya Alian tau besok Hari ulang tahun Dia dan Illyana.Tapi Alian pura pura lupa.
"Emang lo nggak ingat besok hari apa" Tanya Illyana.
"Besok Hari minggu,Hari gue main Ps seharian,Emang besok Hari apa" Tanya Alian.
"Nggak tau lupa" Ucap Illyana.
"Ya udah lupa aja sana" Ucap Alian Cuek.
            Illyana mengepal tangannya kesal dengan Alian.Kalau Alian bukan cowok yang Illyana cinta.Udah Pastiin Illyana bakal ninju Alian.
"Cowok nggak peka,Gue kan besok di hari ulang tahun gue itu di kasi kejutan sama dia" Ucap Illyana membalikkan badannya dan Melipat tangannya di depan dadanya dengan Kesal.
             Alian tersenyum melihat Illyana ngambek.
"Gue pastiin Illyana besok adalah Hari terbahagia buat lo dan Hari yang nggak akan pernah lo lupakan,Sebelum kepergiaan gue untuk selamanya" Batin Alian Lirih.
          Tiba tiba Ketiga teman Alian datang.
"Wih teman kita udah sembuh tau nggak,Alian.Sekolah Kita terasa sepi" Ucap Cakra.
"Sepi nggak ada gue" Tanya Alian.
"Bukan" Ucap Cakra.
"Lah terus" Ucap Alian.
"Guru yang lagi rapat Makanya sepi" Ucap Cakra.
"Cakra,Lo tau nggak Gue rasanya ingin Mutilasi lo tau nggak" Ucap Alian kesal.
"Buset dah Lo mutilasi gue" Ucap Cakra.
"Lah Lo minta gue mutilasi" Ucap Alian Kesal.
              Alian dan Ketiga temannya mengobrol Banyak Hal.Alian merasa sedih kalau seandainya dia harus meninggalkan mereka semua.
        Malam Harinya sebelum jam 12 malam.Amara,Satya dan Sisilia berjalan masuk ke kamar Alian.Mereka Melihat Alian masih tertidur.Amara memegang kue Ulang tahun Alian yang bergambar barcelona dan di atasnya ada Lilin angka 16.

From Friends To Lovers 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang