¤Kepergian Alian¤

1.6K 99 14
                                    

             Sisilia terkejut mendengar suara seorang yang tadi dia tangisin.
Sisilia menoleh ke samping Melihat Seorang Pria dengan wajahnya pucat dan Tubuhnya mengurus.Wajah yang mirip dengan Satya ayahnya dan Tatapan terkejut dari pria itu.Sisilia berdiri dan Berjalan menghampiri Pria itu.Sisilia menangis memeluk Pria itu.
"Kenapa Bang Ali menyembunyikan semua ini" Ucap Sisilia menangis.
            Ya Alian,Pria itu masih terkejut karena Mengetahui Adiknya berada di ruang rahasia.Tempat dia Menyimpan semuanya.Alian baru pulang ke rumah saat Senja sudah berganti malam.Alian emang sengaja duduk di Pinggir Dermaga menunggu Saat senja karena dia Ingin melihat Senja untuk terakhir kalinya dan Saat Alian Kembali kerumah.Saat Alian sampai di depan Kamarnya.Dia melihat Pintu kamarnya terbuka jelas jelas Dia udah Menutupnya.Alian langsung masuk ke dalam Kamar.Alian mendengar suara Isak tangis Dari arah Ruang Rahasia.
Dia terkejut melihat Ruang rahasia Terbuka dan Yang membuat Alian semakin terkejut melihat Adiknya menangis terluruh di lantai sambil memeluk Buku Harian Alian.Alian sangat Yakin kalau Adiknya tau tentang Rahasia yang selama ini Alian sembunyikan.
             Alian mengangkat tangannya untuk mengelus punggung Adiknya tapi Alian mengurungkan Niatnya.
Dia membiarkan Sisilia memeluk sambil menangis.Mata Alian berkaca kaca.Ini yang Alian nggak suka kalau semua Rahasia yang di simpannya selama ini terbongkar.Alian susah Payah bikin Sisilia bahagia tapi Sekarang Sisilia menangis karena dirinya.
"Kenapa Abang harus berlagak sok sehat di depan semua orang tapi Abang menderita penyakit yang begitu Mematikan,Kenapa Abang harus menyembunyikan Tentang penyakit Abang dari semua orang,Kenapa Abang harus berpura pura jadi Orang jahat di depan kita semua,Kenapa Bang,Jawab Bang,Jawab Bang" Teriak Sisilia menangis memukul dada Alian.
          Alian memegang kedua Pipi Adiknya dan Mengusap air mata Adiknya.
"Abang susah payah bikin kalian bahagia,Abang nggak mau menghancurkan kebahagiaan kalian karena penyakit Abang" Ucap Alian.
"Tapi Abang tidak tau kebahagiaan Kita adalah Abang,Lia akan memberitahukan tentang ini Ke Mama dan Papa" Ucap Sisilia berjalan Melewatin Alian.
              Alian Berjalan mengikuti Sisilia dan menahan tangan Sisilia.
Alian membalikkan tubuh Sisilia menatapnya.Alian memegang kedua bahu Adiknya dan Menatap Mata Adiknya dengan Tatapan penuh kepedihan.
"Dengarin Abang" Ucap Alian.
"Nggak,Sisilia akan memberitahu Mama dan Papa" Ucap Sisilia Memberontak.
"DENGARIN ABANG SISILIA" Sentakkan Alian.
          Sisilia terdiam dan menangis.
          Dia nggak mau kehilangan Abangnya.
"Kamu pikir Abang mau kayak gini,Kamu Pikir Abang mau menyembunyikan Semua ini,Nggak Lia,Nggak,Abang nggak mau Menyembunyikan sembunyikan semua ini,Tapi Abang nggak mau Kalian sedih dan Menangisin,Bayangan Kesedihan Kalian selalu Menghantui Abang dan Abang nggak mau Kalian sedih cuman Karena Abang,Papa pernah ngerasain Kehilangan Oma di hadapannya dan Mama pernah Ngerasain Kehilangan Opa Di hadapan,Abang Nggak Mau Mereka kehilangan Abang di hadapan Mereka,Makanya Abang berusaha membuat Mereka Membenci sama Abang dan Kecewa sama Abang,
Karena Orang yang di benci nggak Bakal pernah di tangisin,Walaupun Hati Abang sesak Harus Melawan Perkataan Papa dan Harus Membuat Mama menangis tapi Setidaknya Mereka nggak Akan menangisin Abang saat Abang udah pergi dari hidup Mereka selamanya" Ucap Alian Menangis.
            Sisilia menangis memeluk Abangnya.Alian membalas pelukan Sisilia.Pelukan yang sangat dia rindukan selama beberapa bulan ini.
"Abang Masih bisa sembuh dengan Operasi Tulang sunsum Belakang kan,Lia Rela Memberikan Tulang sunsum Belakang Lia untuk Abang,Asalkan Abang selamat" Ucap Sisilia.
"Nggak,Abang nggal Mau mengorbankan Lia,Lia masih terlalu muda Untuk merasakan penderitaan cuman Karena Abang,Abang Nggak mau Lihat Lia menderita,Nggak ada seorang Abang yang rela mengorbankan Adiknya,Jangan pernah Kamu mengorbankan diri kamu demi kesembuhan Abang,Karena Abang Nggak akan sanggup kalau Abang hidup Normal tapi Kamu menderita,Abang nggak akan sanggup" Ucap Alian mengecup Puncak Adiknya dan Mengelus Rambut Adiknya.
"Tapi Gimana dengan Kak Illy dengan Anak Abang,Anak Abang masih membutuhkan Sosok ayah" Ucap Sisilia menangis.
"Abang yakin Illyana bisa merawat anak Abang dengan Baik" Ucap Alian.
            Sisilia memeluk Alian erat sambil Menangis.Alian memeluk Sisilia sambil menangis.
            Disisi lain Illyana menangis sambil mengelus perutnya dan Illyana mengenggam kalung pemberian.
Illyana begitu terluka mendengar Perkataan Alian dan Illyana semakin terluka Karena dia akan di Kirim ke London Besok Oleh Radha.Isabella yang sedang membereskan Barang Kakaknya merasa Kasihan dengan Nasib Kakaknya yang hamil di luar nikah.Isabella duduk di samping Kakaknya dan Memeluk kakaknya dari samping.
"Maafin Bella yang nggak bisa ikut Kakak ke London" Ucap Isabella.
            Isabella tidak bisa mengikuti kakaknya ke London karena dia ingin menerusin sekolah Di Indonesia dan Radha menyetujuinya tapi Illyana Tidak akan sendirian karena Ada Elsa.
Elsa sudah tau Tetap kehamilan sahabatnya dan Dia sudah memutuskan untuk Ikut pindah sekolah Ke London bersama Illyana.
"Nggak apa apa Dek,Kamu sekolah ya benar,Jangan sampai nasib Kamu seperti kakaknya kamu Harus bisa jaga diri kamu Sendiri,Oke" Ucap Illyana mengelus Rambut Adiknya.
"Iya Kak,Kak Jangan Diri Baik dan Jaga Calon Keponakan Bella dengan Baik ya Kak" Ucap Bella mengelus perut Kakaknya.
"Iya" Ucap Illyana.
             Bella mendekatkan wajahnya dengan perut Illyana.
"Hy Keponakan Aunty,Baik Baik ya disana,Nanti kalau udah Lahir,Aunty bakal kesana untuk Lihat kamu" Ucap Bella mengecup perut Illyana.
           Illyana tersenyum dia masih merasa berat harus meninggalkan Semua orang termaksud Alian.
           Disisi lain Sisilia duduk di pangkuan Alian sambil memeluk Alian.Sedangkan Alian duduk bersandar di ranjang karena dia ingin menghabiskan waktu bersama Adiknya sebelum die pergi.Karena Alian akan pergi dari rumah setelah Mama dan Papa tidur.
"Bang,Gimana Sich kok bisa mencintai Kak Illy dari kelas 1 SMP Jelas Jelas Abang nggak Menunjukkan Ekpresi Apapun,Wajah Abang datar terus." Tanya Sisilia.
"Nggak tau Mungkin karena Terbiasa bersama Makanya Cinta itu muncul,Kan Ada Perpatah Yang bilang Cinta datang karena terbiasa,Apa Abang selama ini tidak pernah menunjukkan cinta Abang ke Illyana" Tanya Alian.
"Nggak ada,Emang ada Abang nunjukkin Perasaan cinta Abang ke Illyana" Ucap Illyana.
"Cinta itu nggak perlu di tunjukkin tapi di rasain,Cukup Abang memberikan Perhatian Abang Ke Illyana dan Membuat Dia bahagia itu udah Menunjukkan Betapa besar Cinta Abang ke Dia,Tapi Semua Berubah Dalam sekejap,Saat Abang ingin Menjalin Hubungan Serius dengan Illyana tapi Penyakit itu muncul di hidup Abang" Ucap Alian mengingat Saat Dia ke rumah Sakit untuk Pertama kalinya.

From Friends To Lovers 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang