Akankah bertemu akhir?

Chapter1

Aku meneruskan sekolah ku di bangku kelas1 smp disini lah awal dari segalanya. Aku tak pernah berfikir tentang apa itu cinta ketika aku menginjakan kaki di sekolah menengah pertama ini bahkan di masa masa ini aku tidak memikirkan penampilan atau sikapku yang seperti masih anak kecil begitu teman teman ku mungkin. Dan orang orang disekitarku atau kakak kelas tingkat ku menganggap kalo semua nya bawaan dari SD yang belum terbiasa dengan lingkungan baru.

Setelah selesai melaksanakan MOS (masa orientasi siswa) aku tinggal menunggu hari pertama aku sekolah dan bertemu dengan teman kelas bahkan kakak kelasku yang tak pernah terbayang akan sebanyak apa ketimbang di SD.

Hari pertama ku di smp aku beranjak mencari kelasku dimana yang sudah di tentukan di papan pengumuman yang tertempel pada mading sekolah. Saat aku membaca daftar kelas dari 7A hingga 7C aku tidak mendapat kan namaku didalam nya dan aku melanjutkan membaca pengumuman tersebut.

7D
-
-
-Michel Chandra
-Maira Renata

akhirnya ada namaku yaa namaku Maira Renata aku biasa dipanggil Aira. Setelah aku menemukan namaku aku bergegas mencari kelas yang bertuliskan 7D. Aku sedikit kebingungan, tidak lama kemudian ada teman SD ku yang juga sekolah bersamaku.

"Katrin tau kelas 7D ga dimana?" Tanyaku
"Di lantai satu ra coba kamu kebawah deh pasti ada" Jawabnya
"Oh yaudah makasih yaa rin" jawabku sambil menuruni anak tangga dengan terburu buru.
Aku berjalan di koridor sambil melihat ke atas setiap kelas. Ketika di ujung aku melihat tulisan 7D dan aku bergegas masuk ke kelas tersebut. Setelah dikelas aku duduk di kursi paling akhir dengan perempuan yang aku belum tau namanya.

Jam pelajaran pun dimulai.

Saat istirahat aku menanyakan namanya ternyata namanya adalah Aneu Mardiana disitu kami mengenalkan satu sama lain dan aku mengajak ia untuk pergi ke kantin bersama.

Bel pulang pun berbunyi
"Aku pulang duluan yaa kamu pulang sama siapa?"tanyaku ke aneu
" Iyaa hati hati, aku pulang dijemput ayahku" jawab aneu
"Oh oke"
Saat itu kita masih grogi dan canggung.

Setelah beberapa minggu.

Saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pramuka, aku melihat salah satu teman kelas ku tiba tiba kerasukan memang keadaan nya sedang ada pendidikan mental saat itu. Aku tidak terlalu mengenal siapa namanya

Keesokan harinya aku mengetahui namanya adalah Sabrina anindiya yang dulu saat MOS pernah Fatihah kenalkan kepadaku karna Fatihah satu ruangan dengan Sabrina. Tetapi saat itu aku tidak tahu namanya siapa. Oh Iya kenalkan Fatihah Rahmalia Ya dia sahabat ku sejak SD biasa aku panggil telmi ya karna memang telat mikir '-' tapi aku sangaat menyayanginya hihi

Saat jam pelajaran mulai, tiba tiba sabrina kumat. Satu kelas pun cepat membantu nya aku berusaha memegangi sabrina dan aneu memanggil guru Agama di sekolahku. Seketika kelas ku penuh dengan orang orang yang ingin mengetahui ada apa karna sabrina berteriak dengan sekencang kencang nya. Tak lama kemudian sabrina dibawa ke mushola di sebelah kelasku agar tidak mengganggu Kegiatan belajar mengajar, aku dan aneu tetap menemani sabrina di mushola setelah sadar sabrina kubawa ke kelas dan aku berusaha menenangkan sabrina.

Sejak kejadian itu aku berteman dengan sabrina, kita akrab. Dan sabrina pun sudah pulih dia bisa beraktifitas kembali tanpa akan ada lagi yang mengganggu nya.

**

Tak terasa aku sudah 3 bulan sekolah dismp aku merasakan kesolidaritasan yang tinggi dan berfikir sedikit lebih dewasa. Aku terkenal galak di kelas aku satu kelas dengan berbagai orang orang pedalaman yang alamat rumah nya aku tak tahu. menurutku unik hihi

Aku turun dari kendaraan yang bibi ku bawa saat aku hendak masuk gerbang, aku melihat sabrina bersama abi nya menuju kearah ku dengan spontan aku tersenyum dan sabrina melambaikan tangannya yang artinya tunggu aku. Aku menunggu nya di gerbang setelah itu kami berjalan dikoridor menuju kelas kami. Sepanjang jalan sabrina bercerita dengan heboh dan terlihat sangat senang