7. Masa lalu Radha

146 9 1
                                    

Jangan Lupa Tekan (⭐)

Pagi hari yang cerah telah tiba disini. Matahari mulai menyongsong menuju posisinya. Hari ini aku berencana untuk ikut pamanku ke cafe nya. Aku ingin mencari sedikit hiburan dan juga makanan disana.

Aku berangkat bersamanya pukul 08.00 pagi waktu setempat. Kali ini kami bepergian menggunakan mobil. Kaki ku terasa penat setelah berjalan-jalan kemarin. Tadi malam, aku baru sampai pada pukul 21.00. Kami banyak mengahabiskan waktu dengan berjalan-jalan di daerah Fira sambil menceritakan sedikit tentang kehidupan masing-masing.

Saat ini kami tidak langsung pergi ke cafe melainkan mengantar tante Anne untuk pergi ke butiknya.

Selama diperjalanan aku hanya diam saja. Akhir-akhir ini mood ku cepat sekali berubah-ubah.

Untuk pertama kalinya, aku merasakan ada seorang pria yang memperlakukan seperti seseorang yang dicinta.
Radha berhasil membuat ku yang mengira dia pencuri tetapi dalam beberapa jam saja dia berhasil membuatku jatuh hati padanya. Aku menggerutui hatiku mengapa aku bisa menyukai seseorang secepat itu. Aku yakin ini merupakan salah satu hal bodoh yang pernah ku alami.

Ku akui memang itu adalah hal yang bodoh. Tapi apakah aku bisa menolak perasaanku sendiri? Perasaan yang datang dari lubuk hati. Perasaan yang muncul bahkan tanpa ku sadari.

"Kiara." Sapa pamanku untuk memecah keheningan.

"Kenapa Paman?"

"Tadi malam kamu kemana? Diajak kemana aja sama Radha?"

"Diajak makan ke cafe baru dari situ ke toko antik yang juga jual macam-macam aksesoris." Jelasku pada paman Ghino.

"Kasihan Radha itu. Baru putus dari pacarnya." Ternyata paman Ghino pun sudah mengetahui bahwa Radha datang ke kota Fira, Santorini karena ia putus dari kekasihnya.

"Ya tapi kan paman juga jangan jadikan aku kayak kelinci percobaan. Cuma jadi pelampiasan Radha aja."

"Gak usah marah kali. Tapi siapa yang bilang kamu cuma jadi pelampiasan Radha? Perasaan kamu aja itu. Perasaan cemburu." Ledek pamanku sembari mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang tidak terlalu laju.

Sudahlah aku tidak mau memikirkan apapun. Aku tidak perduli apapun alasan Radha disini. Aku juga tidak ada urusan dengannya. Aku hanya ingin bersenang-senang disini. Sudah itu saja.

Beberapa pekerja cafe ini sudah datang untuk memberes-bereskan cafe. Cafe ini bernama Rose cafe. Pamanku adalah salah satu owner cafe ini. Ia bekerja sama dengan salah satu temannya untuk mendirikan usaha ini.

Ternyata duduk disini menurutku cukup membosankan. Tidak banyak yang dapat kulakukan. Aku hanya bisa duduk sambil mengotak-atik hp ku. Sesekali aku menyantap minuman yang diberikan pamanku.

Aku berpikir untuk menghubungi Radha. Setidknya berdua lebih baik daripada sendiri. Tetapi aku cepat-cepat membuyarkan pikiran bodohku itu. Jika aku menghubunginya sekarang, ah tidak-tidak itu adalah pilihan yang salah.

"Kamu mau makan sesuatu?" Tawar paman Ghino lalu duduk di hadapanku.

Aku mengangkat kepalaku, "Engga paman aku masih kenyang."

"Kamu bosen ya? Mau paman panggil Radha kesini?"

"Jangan. Aku gak mau bikin dia repot."

"Tapi tadi pagi dia ada nanya tentang kamu terus paman bilang kamu ikut ke cafe paman."

Aku bertanya lagi pada pamaku, "Terus paman bilang apa lagi?"

"Paman bilang kalau Radha gak ada urusan lebih baik dia nyusul aja ke cafe ini. Biar ada yang nemenin keponakan tersayangnya paman yang sekarang lagi jatuh cinta nih kayaknya."

Semesta Untuk Kiara [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang