6. Kita baikan?

20.1K 2.6K 209
                                    

Vote sebelum baca ya.

Mampir juga ke ceritaku ini. Sempat hiatus dan baru aku up lagi kemarin.

Rayga mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayga mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.  Satu ruangan full, tak ada kursi yang tersisa. Sepertinya semua mahasiswa berangkat, tidak ada yang absen.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas mahasiswa serempak..

"Ini pertama kali saya masuk kelas ini. Mata kuliah yang saya ampu adalah Manajemen Pemasaran. Mungkin awal kalian masuk jurusan ini, akan mengira kalau kalian akan lebih banyak belajar di lapang, atau tentang tanaman. Ternyata banyak materi ekonomi yang kalian pelajari. Atau mungkin kalian sudah tahu apa saja yang akan kalian pelajari? Atau mungkin hanya sekedar milih jurusan? Siapa yang mau sharing, silakan!" tatapan Rayga menyasar menyeluruh ke seluruh isi ruangan.

Para mahasiswi mulai terpukau satu per satu. Tak ada yang bisa menampik, dosen muda bertampang baby face ala oppa Korea ini memang penuh daya pesona. Tatapannya laksana pedang tertajam di dunia, namun juga indah dengan sorot sebening kristal. Hidung yang mancung, bibir tipis dan berwarna merah muda segar alami seolah menyiratkan tanda dia bukan laki-laki perokok.  Pakaian yang selalu modis namun tetap terlihat berkelas, formal, dan rapi terlihat semakin sempurna ketika membalut tubuhnya yang atletis seakan semua pakaian itu memang hanya didesain khusus untuknya.

Salah seorang mahasiswi mengangkat tangannya.

"Ya, silakan," tanggap Rayga.

"Saya sudah tahu, Pak. Kakak sepupu saya juga kuliah di jurusan ini. Dan sebelumnya saya bertanya dulu apa saja yang dia pelajari. Karena itulah, saya memilih jurusan ini." Mahasiswi berhijab itu mengakhiri ucapannya dengan senyum manisnya.

"Bagus. Jadi kamu sudah punya gambaran ya mengenai materi apa saja yang akan dipelajari. Ada yang merasa salah milih jurusan? Atau asal milih? Atau merasa terdampar? Atau masuk sini karena di jurusan lain tidak diterima?" Rayga kembali menyasar setiap sudut ruangan.

"Saya, Pak. Dulu saya asal milih, tapi setelah dijalani, ternyata asik juga," sahut seorang mahasiswa berambut cepak.

Rayga tersenyum, "Tidak apa-apa. Yang penting setelah masuk sini, kalian serius belajar. Sebelum saya menyampaikan materi, rasa-rasanya akan lebih asik kalau kita kenalan dulu ya. Ada yang mengatakan tak kenal, maka tak sayang. Kalau kita saling sayang, ke depannya kan lebih enak," ucap Rayga disambut tawa dan cuitan dari para mahasiswi.

"Bukan sayang dalam arti lain, tapi antar dosen dan mahasiswa," lanjut Rayga.

"Dalam arti lain juga nggak apa-apa, Pak," balas seorang mahasiswi berambut pendek dan berpenampilan modis.

"Huuuhhh...." Teman-temannya yang lain menyorakinya.

"Pertama saya mau mengenalkan diri saya dulu ya. Nama saya Rayga Pradhipta Putra. Biasa dipanggil Ray. Saya tinggal di Purwokerto. Saya mengajar di sini baru sekitar dua tahunan. Ada yang ingin ditanyakan?"

Brondong, I'm in Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang