Di part ini banyak scene Aldebaran-Riana, tapi ada kaitannya dengan rencana Aldebaran memisahkan Rayga-Diandra.
Aldebaran menghentikan mobil di area parkir butik milik Diandra. Diliriknya sang putri yang memekik senang.
“Horeee... Sampai.”
Sudah tiga hari berturut-turut, Aldebaran selalu menjemput Alea di sekolah. Sebelum tiba di butik, ia mampir membeli lumpia bom untuk Diandra, sedang Alea dibelikan pizza. Aldebaran berusaha semaksimal yang ia mampu untuk kembali membuka hati Diandra. Contoh nyata adalah apa yang sedang ia lakukan saat ini. Dia tak akan lelah untuk berjuang mendapatkan cinta Diandra kembali.
Alea menggandeng sang ayah dan berjalan memasuki butik. Para karyawati menganggukkan kepala dan memberi salam pada mantan suami atasannya. Diandra mempersilakan Aldebaran duduk di ruang pribadi agar leluasa bermain dengan Alea.
Diandra menyibak tirai yang menggantung hingga menyentuh lantai. Tatapannya menerawang ke arah luar sementara sang putri tengah bermain masak-masakan bersama ayahnya.
Aldebaran melirik sang mantan istri yang berdiri mematung. Ia beranjak dan berjalan mendekat. Semakin bertambah hari, semakin kuat keinginannya untuk kembali rujuk dengan Diandra. Apalagi penampilan Diandra kian memukau dan kecantikan wajahnya semakin terpancar. Ia menyadari, ia telah menyia-nyiakan batu permata. Dia yakin, Diandra tak akan melupakan begitu saja kenangan manis yang pernah terajut. Karena hingga detik inipun, Aldebaran belum melupakan betapa hangatnya ciuman pertama mereka, betapa indahnya malam pertama yang diawali dengan rasa malu tapi berakhir begitu romantis dan mendebarkan. Betapa hangat kebersamaan mereka bersama putri semata wayang.
Entah kenapa ingatan akan panasnya interaksi mereka di ranjang selalu mendominasi pikiran Aldebaran. Diandra bukan perempuan pasif yang ogah-ogahan melayani suami. Dia masih saja teringat bagaimana Diandra bisa begitu hebat di ranjang dengan desahan dan erangannya yang akhir-akhir ini membuat Aldebaran galau tak menentu saat teringat akan moment panas itu. Tak bisa dipungkiri, ada rasa tak ikhlas membayangkan Diandra bermesraan bersama Rayga, membayangkan kelak tubuh itu akan dinikmati laki-laki lain. Sungguh ia benar-benar tak ikhlas.
Aldebaran berdiri di sebelah Diandra, membuat wanita itu sedikit menjauh.
“Di... Aku belum ingin menyerah untuk memperjuangkanmu. Aku nggak rela jika kamu menikah dengan Rayga.”
Diandra menoleh Aldebaran dengan raut wajah yang datar.
“Hormati keputusanku, Al. Aku sudah memilih Rayga. Mungkin tak akan lama lagi kami akan menikah.”
Hati Aldebaran seketika retak. Sebentar lagi? Ia tak tahu harus bagaimana lagi untuk meyakinkan Diandra agar mau kembali padanya.
“Di, Alea bakal lebih seneng kalau kita bersama lagi. Apa kamu nggak memikirkan kebahagian Alea?”
Diandra menatap Aldebaran tajam.
“Justru karena aku memikirkan kebahagiaannya, aku pilih pisah darimu. Aku nggak mau memberikan cerita pernikahan yang buruk untuknya. Aku nggak bisa berpura-pura bahagia dalam pernikahan yang sudah retak dan bernoda. Dia butuh ibu yang bahagia lahir batin, bukan ibu yang tersenyum di luar tapi menyimpan luka di dalam. Aku sudah sangat terluka dengan pengkhianatanmu. Aku ingin sosok yang bisa menjaga komitmen. Lagipula dia tidak kehilanganmu. Kita bisa membesarkannya bersama-sama meski status kita sudah berpisah.” Kata-kata itu meluncur lugas dan tegas. Diandra tak ingin memberi harapan apapun pada Aldebaran.
“Apa tidak ada sedikitpun rasa untukku? Tidak ada sisa secuilpun?” Aldebaran menelisik sorot mata Diandra yang tampak lebih sendu.
Diandra menghindari kontak mata dengan mantan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong, I'm in Love (Completed)
RomancePart masih lengkap. Disarankan membaca My Baby, My Strength dan Dear Pak Dosen terlebih dahulu. Trauma dikhianati membuat single parent bernama Diandra Shara enggan membuka hati untuk cinta yang baru. Perselingkuhan Aldebaran, mantan suaminya dan sa...