8. Serpihan Masa Lalu

20.9K 2.4K 321
                                    

Part ini aku dedikasikan untuk CallmeFt yang sedang berulang tahun hari ini. Semoga apa yang dicita-citakan diijabah Allah dan semakin lebih baik dalam segala hal :).

Aku mau nanya nih teman-teman, untuk yang udah baca cerita-cerita ini : Mr.Neat Freak VS Mrs.Messy, Jodoh Untuk Pak Dosen, dan Married by Accident 2, mana yang mesti diprioritaskan dulu untuk dicetak? Makasih pendapatnya :).

Kalo pingin cepet up, rajin vote n comment ya hihi.

Rayga duduk di ruang kerjanya. Pandangannya menyisir ke segala sudut. Tiba-tiba ia berpikir untuk bicara lebih banyak dengan Diandra. Bicara dari hati ke hati, termasuk perihal rahasia dalam keluarganya yang belum ia bagikan pada wanita itu. Ia berpikir sudah seharusnya ia menceritakan segalanya, tanpa ada yang ditutupi satupun. Setelah itu, dia akan mengenalkan Diandra pada orang tuanya, menunggu hingga ayahnya benar-benar fit setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit. Berkaca dari pengalaman, di mana sang ayah tak merestui pernikahan kakak angkatnya dengan Firda, ada ketakutan sendiri di hatinya jika sang ayah tak merestui hubungannya dengan Diandra, mengingat status Diandra yang seorang janda beranak satu.

Rayga mengirim pesan whatsapp untuk Diandra. Ia meminta bertemu di coffee shop. Ia rasa tempat itu sangat cocok untuk berbincang berdua. Diandra menyanggupinya.

Rayga hendak beranjak dari kursi yang ia duduki, tiba-tiba dering panggilan telepon mengagetkannya.

"Assalamu'alaikum, Bu."

"Wa'alaikumussalam, Ray. Kamu masih di kampus?"

"Iya, Bu. Ada apa?" Rayga sedikit mengernyit, penasaran juga kenapa ibunya telepon siang-siang begini. Baisanya ibu telepon jika dia sudah pulang ke rumah.

"Ini lho, Bu Yuni sama Pak Suroso nanyain kelanjutan perjodohanmu sama Riana. Mereka ingin kepastian. Katanya Riana sudah setuju untuk segera dilanjutkan ke pernikahan. Sekarang tinggal menunggu jawabanmu. Kita ini kan pihak keluarga laki-laki, jadi sudah semestinya kita bergerak dulu untuk melamar."

Rayga tersentak mendengar penuturan ibunya. Dia dan Riana sudah pernah membicarakan perihal perjodohan ini. Keduanya sepakat untuk tidak meneruskan. Yang ia tidak habis pikir, kenapa Riana berbalik menyetujui untuk melanjutkan perjodohan ke jenjang pernikahan.

"Bu, Ray sama Riana pernah membicarakan soal ini. Kami sepakat untuk tidak meneruskan perjodohan. Rayga sudah punya pilihan sendiri, Bu. Bahkan dalam waktu dekat ini, Rayga berencana untuk mengenalkan pacar Rayga sama bapak ibu."

"Kamu sudah punya pacar? Orang mana, Ray? Terus Riana gimana? Dia bilang setuju untuk menikah sama kamu." Terdengar nada kebingungan dari suara ibunya.

"Rayga juga nggak ngerti kenapa tiba-tiba Riana ingin melanjutkan perjodohan ini. Padahal kita sepakat untuk nggak meneruskan." Rayga memijit pelipisnya.

"Kamu mesti bilang dulu sama bapak, Ray. Mesti bicara baik-baik juga sama orang tua Riana, jangan sampai merusak hubungan pertemanan yang sudah terjalin lama. Kalau kamu memang ingin mengenalkan calonmu, ya dikenalkan saja. Ibu juga penasaran ingin kenal perempuan mana yang sekarang lagi dekat sama kamu."

"Iya, Bu. Nanti Ray bakal ngomong langsung sama Bapak. Nanti malam, Ray ke Sokaraja."

"Ya, udah, ibu tunggu. Ibu mau masak dulu, ya, Ray. Bapak minta dimasakin sayur asem."

"Nggih, Bu. Salam buat Bapak."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Brondong, I'm in Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang