1 - SPEARD

890 69 4
                                    

Nama ku Vitto aku adalah seorang pelajar di sekolah kejuruan di Jakarta, dan aku selalu berangkat naik bus karna jarak dari rumah ku dengan sekolah cukup jauh. Sampai suatu saat terjadi suatu hal yang aneh pada hari itu.

"To lu liat berita di TV gak kemarin ?" Tanya teman ku Josua.

Dengan kebingungan aku menjawab. "Emang ada apaan jo ?".

Dengan serius Josua menceritakan apa yang sudah diberitakan di TV kemarin. "Jadi gini to... gua kemarin liat di berita banyak banget korban yang digigit anjing rabies trus katanya sih penyakitnya itu setelah korban nya digigit bisa buat kejang-kejang gitu".

"Ah yang bener lu jo" jawab ku sambil kebingungan.

"Iya to bener serem kan" Kata Josua sambil meyakinkan ku.

Tring... tring... tring...

Bel sekolah berbunyi, dan aku mempersiapkan buku pelajaran IPA dan menunggu guru datang.

"Pagi anak-anak" seru Pak Guru.

jawab semua murid "Pagi pak...".

Dengan kebingungan aku bertanya kepada Pak Guru "Pak, tanganya kenapa kok diperban gitu?".

Pak Guru menjawab sambil meringis kesakitan "Ssshhhh... Iya nih... soalnya Bapak tadi abis kecelakaan motor mangkanya bapak bisa diperban kaya gini".

"Ohh seperti itu... cepet sembuh pak lukanya" Jawab ku sambil sedikit keheranan.

"Oke.. sekarang kalian kerjakan halaman 27, bapak ingin istirahat sebentar". Seru si Pak Guru

"Oke pak" jawab anak murid di kelas.

"To... kok Pak Guru mukanya pucet banget ya ?" tanya teman ku Billy.

"Iya ya... gua juga gak tau tapi sih katanya dia kecelakaan motor" jawab ku dengan muka keheranan.

"Gak mungkin lah... klo kecelakaan motor pasti badan nya juga kena luka dong... ini kan cuman tanganya doang udah mana robek nya lumayan gede lagih" Jawab Billy dengan serius menatap Pak Guru.

"Ya... yaudah lah kita juga gak tau" jawab ku dengan santai.

Dan tiba tiba...

BRUKKK!...

Semua murid terkejut melihat Pak Guru terjatuh dengan keras ke lantai.

"Ehh itu Pak Guru kenapa?" Tanya anak-anak kelas melihat Pak Guru.

Sambil berlari menghampiri Pak Guru teman ku Praja berkata "Ada apaan sih ribut-ribut begini ?".

"Lu gak liat nih Pak Guru!" Jawab teman perempuan ku Rifdah.

Secara tiba-tiba Pak Guru mengeluarkan busa dari mulutnya dan bertingkah laku aneh seperti apa yang dikatakan Josua

Aku dan teman-teman sontak kaget ketika melihat Pak Guru mengeluarkan darah dari mulutnya dan muka yang mulai memucat dipenuhi urat di sekeliling lehernya, matanya tiba-tiba memutih dan tubuhnya tak berhenti bergetar sambil mengangkat perutnya keatas dan kebawah.

Sampai ketika...

Tubuh Pak Guru terdiam...

Sambil menghampiri Pak Guru Praja berkata "Pak... Bapak... Bapak kenapa pak ?"

"WRAAACCCKKKKKK!"

Pak Guru tiba-tiba teriak dan mengigit tangan teman ku itu. Sontak suasana kelas pun menjadi menegangkan ketika Pak Guru berdiri dan berlari keluar kelas sambil menabrak pintu kelas.

Muka ku seperti orang dungu saat melihat Pak Guru.

"Lo gak apa apa kan ja ?" Tanya teman-teman sekelas ku.

Praja tidak berkata apa apa sambil meringis kesakitan.

"DAAAARRRRR!!!"

Aku pun berfikir untuk melihat keluar jendela untuk melihat kegaduhan apa yang terjadi di luar, dan ternyata banyak sekali kecelakaan, asap-asap kendaraan terbakar pun memenuhi jalan di luar sekolah.

"Jo... liat dah" seru ku sambil menunjuk ke arah luar sekolah.

"ANJIR!" Kata Josua dengan muka yang sangat terkejut

Aku pun berinisiatif melihat keadaan Praja yang kesakitan itu. Aku pun terheran-heran teman ku itu ternyata sudah pingsan dan terjadi hal yang sama dengan tubuhnya seperti tubuh si Pak Guru.

"Menjauh... menjauh!" Seru ku untuk membuat murid di kelas menghindar dari mayat teman ku itu.

Ketika semua murid sudah menjauh aku berinisiatif untuk melihat apakah dia baik-baik saja.

"WRAAAKKK!" Suara teman ku yang terdengar seperti monster. Ia melompat ke arah ku dan ingin mengigit seluruh bagian dari tubuh ku.

Dengan sekuat tenaga ku tahan lehernya dan ku dorong ia keluar kelas sampai akhirnya ku tutup pintu kelas. Ku tahan pintu itu dengan bangku dan meja tetapi mayat hidup itu tetus menatap ku seakan dia butuh makan.

"Sebenernya... makhluk apa sih ini ?" Tanya Josua sambil kebingungan dan ketakutan.

"Gua gak tau Jo" Jawab ku.

Saat itu semua murid terdiam dan tidak ada satu pun yang berbicara karena terjadinya peristiwa itu.

Diriku hanya berfikir bagaimana keadaan orang tua ku dan bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini.

Tiba-tiba teman ku yang berubah menjadi mayat hidup itu berlari menuju ke lantai bawah entah apa yang dia kejar dengan tatapan kosongnya.

Akhirnya aku keluar dari kelas dan melihat keadaan sekitar yang sangat sepi seperti tidak ada kehidupan.

Aku mengajak semua teman teman ku untuk berjalan pelan-pelan kebawah.

Sampai ketika ada seseorang Petugas kebersihan menatap ke arah kami sambil berjalan dengan berlumuran darah di badannya berkata "Tolong saya..."

Tetapi tiba-tiba makhluk itu melompat dan menerkam dirinya lalu mengigit bahunya hingga terkoyak.

Sontak... kejadian itu membuat keadaan menjadi panik dan murid akhirnya berlarian turun ke bawah.

Mungkin karena kegaduhan itu kami mengundang monster itu datang kepada kami.

Kami berlari dengan beberapa banyak mayat hidup itu di belakang kami. Hingga menuju ke pintu gerbang.

Aku bersama murid lainnya bergegas menutup gerbang pintu agar monster itu tidak mengejar kami.

Beruntung, kami berhasil selamat dari kejadian itu.

To be continued

Attack Of Z (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang