9. Damn Death!

2.7K 239 51
                                    

Minggir, gluget gluget gluget.
Minggir, paha, berdoa di kelas.

Blackpink!

Tebas-tebas, sigar sigar sigar.
Meneng, raup-raup, bukak gorden.

Blackpink!

Puter-puter, jangan sentuh aku!
Minggir, swipe up!

Salma cekikikan saat melihat parodi lagu Blackpink yang sedang hit di Instagram terputar di ponselnya. Sedangkan Anesh seperti kesetanan menyantap mie rebus pengganjal perut, karena drama pagi sebelum berangkat sekolah, untuk ke sekian kalinya terulang. Mereka berdua sedang nongkrong di kantin, di jam terakhir, dan menyenangkannya hanya ada guru piket yang memberi tugas.

"Apa, sih, Sal? Dari tadi di-replay terus?" Anesh risih mendengar Salma cekikikan tiada henti, bahkan saat jemari Salma mengulang potongan video viral itu, kikik teman klemar-klemer-nya ini berubah menjadi tawa terpingkal. Meski begitu, suasana di kantin sekolah serasa tak terganggu dengan kegaduhan Salma, karena memang bukan hanya mereka berdua yang kabur ke sini setelah menyelesaikan tugas.

"Ini sumpah lucu banget, Nesh! Masa kamu belum liat, sih? Parodi lagunya Blackpink di IG udah di-repost ratusan kali," jawab Salma sembari kembali menyekrol layar gawainya, mencari-cari postingan lucu lain di akun dagelan.

"Aku jarang main IG," sahut Anesh tak acuh disusul dengan bunyi gaduh sulur mie yang masuk ke mulutnya. Titik kuah berwarna merah kehitaman favorit Anesh hasil kombinasi saus, sambal, dan kecap, tertinggal di sudut mulut gadis ini. Bibir yang tadinya pucat karena menahan lapar kini sudah berubah merah alami.

Bukan tanpa alasan Anesh menjauhi aplikasi yang hampir semua orang punyai itu. Pasalnya dulu ia pernah menemukan foto seksi saat berperan menjadi Acid di salah satu postingan feeds netizen, itu sungguh pukulan telak bagi Anesh dan baginya lebih baik tidak tahu sama sekali daripada harus selalu was-was. Kalau memang nanti ada yang ikut mengenalinya, biarkan saja urusan itu dipikir belakangan. Anesh tidak mau ambil pusing dengan masalah yang sudah membuatnya lebih pusing jauh sebelumnya.

"Habisin, sek, makananmu. Nanti tak tunjukin." Salma mau tak mau melirik mangkuk di depan Anesh yang tinggal separuh isinya lalu menggelengkan kepala. Salma kesal sekaligus pasrah karena kebiasaan temannya yang satu ini tidak pernah sembuh.

"Daripada nggak bisa makan? Mending nahan sakit perut, kan?" Jawaban Anesh saat diingatkan soal konsumsi capsaicin berlebih sepanjang waktu. Sambal sepertinya sudah menjadi teman setia Anesh ketika makan. Seakan tak peduli bahwa Anesh sering sekali mendapat masalah di perutnya karena kebiasaan itu. Pasrah karena Salma sudah bosan mengingatkan Anesh dan tidak pernah digubris, masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Tepat ketika bel tanda pulang sekolah berdentang, Anesh selesai mengelap mulutnya dengan tisu, perutnya terasa panas dan belum sempat minum, sungguh kombinasi yang sangat indah. Salma yang kaget lalu bergegas menarik Anesh kembali ke kelas, karena Bu Melly—guru piket jam terakhir hari ini—biasanya tidak menoleransi ketidaktertiban semacam ini.

"Aku habis ini les, Nesh. Pak Warto sudah nunggu di depan. Kamu pulang duluan aja, ya," ujar Salma sembari memasukkan binder bergambar poster film AADC 2 ke tasnya.

Cewek klemar-klemer ini memang sangat mengidolakan Dian Sastro dan lawan mainnya di film itu. Meski begitu, Salma sangat tidak menoleransi adegan ciuman yang ada di scene setelah Rangga dan Cinta pulang berkeliling di Jogja, juga saat pertemuan di New York. Entah sudah berapa kali Salma memutar ulang film itu di laptop dan selalu melewatkan adegan yang menurutnya menciderai kesucian Cinta a.k.a Dian Sastro.

"Hellaww, Sal! Doi udah punya anak kalik, udah nggak suci!"

Itu tanggapan Anesh ketika mengomentari protes keras Salma tentang adegan tersensor itu. Reaksi Salma hanya mengerucutkan bibir, tak bisa terima kenyataan kalau apa yang disampaikan Anesh memang sialnya benar. Salma memang hangover setelah menamatkan film yang belasan tahun silam dirilis bagian pertamanya. Karakter Cinta begitu melekat sehingga tidak bisa dikembalikan lagi ke Dian Sastro, versi Salma.

(im)Perfect Stuntman (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang