Satu hal yang Rendra sesali dalam hidup adalah tentang akhir hubungan dengan mantan kekasihnya. Terkadang ia tak habis pikir, sebenarnya apa kesalahan yang telah diperbuat sampai-sampai Mita tidak bisa menerimanya sebagai pendamping.
Namun, setelah beberapa waktu berlalu, lelaki tegap ini terpaksa sadar, memaksakan harap kalau ternyata selama ini mencintai orang yang salah. Memulai suatu hubungan memang mudah, tapi mempertahankannya yang perlu perjuangan. Simbah peluh bahkan darah acap kali menjadi sesuatu yang harus tumpah demi melihat hubungan lelaki dan wanita merekah.
Hal inilah yang membuat Rendra tidak secepat itu untuk memulai hubungan cinta dengan wanita lain. Walau banyak jenis wanita yang disodorkan, bahkan menyodorkan diri untuk melengkapi sesuatu yang rumpang di hidup Rendra. Mereka semua tidak mengerti, betapa ia sedang berusaha untuk menata hati, menyikapi kesendirian dengan cara berbeda. Bukan serta merta mencari pengganti atau menggerombol di keramaian melainkan introspeksi diri.
Rendra paham, sangat paham, bahwa usianya tak lagi muda. Namun, ia pikir justru hal itu yang menjadi pertimbangan utama dirinya berpikir ribuan kali untuk kembali mencari, bukan membuka diri dan menyeleksi siapapun yang berusaha singgah di hati. Dalam ketenangannya ada kenangan yang sekuat tenaga berusaha dilupakan. Dalam ketegarannya ada andai-andai yang terus memojokkan.
Bagaimana jika dulu ia tak merelakan Mita? Bagaimana jika dulu ia sedikit mempertahankan ego demi kebahagiaannya?
Tak mungkin menyalahkan waktu.
Tak mungkin menyalahkan keadaan.
Kau datang di saat membutuhkanmu.
Dari masalah hidupku bersamanya.Lantunan tembang dari Drive bertajuk Melepasmu menemani Narendra yang sedang rebah di kasur kosnya yang super nyaman setelah lemas karena mabuk perjalanan. Laptop memang ia biarkan menyala dengan Winamp yang memutar lagu-lagu slow yang ada di playlist-nya. Lagu yang membuat Rendra semakin tenggelam dalam bayang masa lalu.
Rasa bersalah kadang hinggap saat mengingat peringatan Bayu tentang keberadaan Acid kemarin. Ia akui memang tertarik pada sosok model cantik itu. Keinginan Rendra untuk selalu melihat sosok itu berada dalam radius jangkauan membuat lelaki ini tak segan untuk meminta dekat dengannya. Di luar prediksi, interaksinya selama dua hari belakangan justru membuka fakta baru yang sebelumnya sudah dicurigai.
Alhasil Rendra mulai didera kebimbangan. Prinsip dari awal seakan tidak bisa diganggu gugat, bahwa semua murid yang ia ajar adalah sosok yang berada dalam tanggung jawabnya, bukan yang diributkan dengan masalah cinta. Tembok yang dibangun benar-benar difungsikan, tidak bisa dirobohkan oleh apapun.
Maafkan aku yang membiarkanmu.
Masuk ke dalam hidupku ini.
Maafkan aku yang harus melepasmu.
Walau ku tak ingin.Kedekatan yang ia jalin semata-mata karena ingin menjadi sosok favorit bagi murid-muridnya, karena hanya dengan cara itu ia bisa mengendalikan bahkan mengatur mereka. Berusaha memperlakukan mereka dengan adil, memberi perhatian sesuai dengan porsi dan kebutuhan masing-masing tanpa andil rasa yang neko-neko.
Alhasil lelaki beriris legam ini pasrah, memutuskan untuk pasif sementara. Ketertarikan pada model cantik seperti Acid ia anggap hanya temporal karena faktor kemiripan pada mantan. Sedangkan rasa ingin selalu dekat yang sempat berkuasa di mindanya, sebisa mungkin diabaikan, bukan waktu yang tepat untuk memupuk rasa itu sedangkan ia belum juga lupa dengan rasa cintanya pada sang mantan.
Sampai akhirnya rasa lelah akibat dua jam perjalanan yang menyiksa membawa pikiran Rendra untuk rehat sejenak dari penat lalu lintas rasa. Suatu keuntungan tersendiri karena nyatanya lelah itu membawa pada fase istirahat yang selama ini selalu ia cari-cari. Sejenak melupakan masalah pekerjaan tidak akan membuat rugi, toh, ia yakin masih ada matahari pagi menyinari sisi gelap dunianya yang redup karena larut dalam kubangan masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(im)Perfect Stuntman (Completed)
RomanceAmazing cover by: @nasyaelf [Update setiap Sabtu, insyaallah] Keinginan Rendra untuk lari sejenak dari kisah dengan mantan calon istrinya justru membuka lembaran baru kisah lain. Bukan sebuah kesengajaan melainkan suatu jebakan. Atas nama kesetiaka...