Bad Day

12K 376 25
                                    

Hari ini clleo sangat tidak enak hati, entah lah apa yang akan terjadi. Yang jelas clleo sangat tidak nyaman dengan perasaan gelisah nya ini

"eh... Itu Kenapa sih rame rame di lapangan basket?"
Clleo yang selesai dari kantin bersama teman teman nya itu teralihkan perhatian nya kepada orang orang yang sedang berada di lapangan basket.

Entah lah apa yang terjadi yang jelas disana sangat ramai. Clleo yang panasaran langsung ke tempat kejadian bersama teman teman nya

Ternyata disana ada grandy yang sedang bermain gitar. Entah lah cewe mana lagi yang mau dia jadikan sebagai pacar.

Sebenernya clleo malas berada di sini, panas panasan hanya karena melihat grandy melancarkan aksinya. Tapi karna para sahabat nya menahan agar clleo tetap disini, mau tidak mau clleo disini

Dengan bersidekap tangan clleo menatap grandy di sana, yang tengah menyanyikan lagu perfect.

"Lebay banget sih ni cowo"
Clleo menggerutu

Anggap aja ini grandy ya hehe

Setelah lagu selesai lalu grandy mengambil sebuket mawar dan berdiri

"Dihadapan luas nya semesta, di hadapan siswa siswi SMAN starlight. Kalian akan menjadi saksi, bahwa saya mencintai dia. Saya sadar ini bukan hanya soal cinta, tapi sejuta mimpi. Dan saya akan memastikan bahwa dia akan menjadi yang terakhir. CLLEO DELAVINCA ARDINE, will you merry me?"

Setelah mengatakan itu, semua yang menyaksikan itu tercengang kaget. Mereka tau, selama ini clleo dan grandy itu musuh bubuyutan. Bagaimana bisa? Bagai mana bisa grandy menyatakan itu semua dengan begitu lancar nya?

"lo gila ya?"
Clleo tidak habis fikir, apa yang ada di otak cecunguk yang satu ini. Sumpah dia tidak menyangka, grandy memang gila.

"Ngga clleo gua serius. So? "
Grandy maju kedepan agar mendekati clleo, lalu bertekuk lutut sembari menyerahkan buket ke arah clleo

lo becanda? Mana ada gua mau nikah sama lo Hahaha gila ya lo?" Clleo bergidig ngeri dengan semua ucapan grandy

"liat aja, minggu depan lo bakalan jadi istri sah gua"

"lo lupa kalo gua masih pelajar dan belom genap 17 tahun.

"Dan lo lupa, sekolah ini milik keluarga gua? Kan tar malem lo ulang tahun. So? You will marry me?"

"Idih apaan sih lo. OGAHHH, mit amit dah" clleo meninggal kan grandy, yang memasang muka evilnya itu

"haha Clleo Delavinca Ardine, tunggu tanggal main nya"

******

"sumpah ya Al, gua enek banget sama si grandy apa coba masudnya"
Clleo masih tidak habis fikir

"Cie yang abis di lamar. Masa lo tolak sih le?"
Ya sekarang clleo sedang berada di caffe bersama alvaro. Clleo sangat malas pulang kerumah, kejadian tadi siang membuat mood clleo hilang.

"Yaudah si terima aja ribet amat"
Alvaro selalu saja menggoda clleo

"ogah. Lo apaan sih Al, gua gamau nikah sama cecunguk itu"

"Idih ngambek, iya iya Ngga. Ayo pulang clleo ini udah malem"

"iya iya. Gua pulang, lo gausah kawal gua gapapa gua aman kok"

"Yakin?"

"iya alvaroooo"

"Yaudah hati hati ya. Bye"

Alvaro mengacak puncak kepala clleo, lalu mereka meninggalkan caffe

Clleo memarkirkan mobil nya di garasi mobil milik keluarga nya. Tapi disini ada mobil asing, Clleo tidak tau itu milik siapa. Ah mungkin milik partner kerja ayah nya.

"Asalamuaikum" clleo membuka pintu rumahnya memasang wajah masam nya.
Sangat penat rasanya hari ini

"Walaikumsalam, nah itu dia anak nya. Clleo sini, ada temen dady"
Clleo segera menghampiri kedua orang tua nya. Lalu mencium punggung kedua orang tua nya, dan mencium punggung Dua orang yang tidak di kenal oleh clleo.

"mmmm.... Ada apa ya mom, dad, om, tante"
Perasaan clleo sungguh tidak enak

"clleo minggu depan kamu akan menikah dengan anak teman ayah ini"

Clleo masih mematung, mencoba mencerna setiap kata kata ayah nya itu

"nikah? Oh gabisa gtu dong yah, Clleo masih sekolah"
Clleo tidak habis fikir.

Tiba tiba ayah clleo memegang dadanya, wajah nya nampak kesakitan, nafas nya memburu kembang kempis dengan ritme yang cepat. Semua orang menjadi panik

"ayah, ayah Kenapa? " Clleo menjadi panik. Dia tidak ingin ayah nya kenapa kenapa

"dad, bangun, daddy. Daddy gaboleh ninggalin mommy" 
Camila menjerit histeris.
Grandy berinisiatip membopong ayah clleo menuju mobil, agar segera di bawa ke rumah sakit terdekat.

Kini clleo, Camila dan keluarga grandy sedang di luar ruangan ugd. Clleo tidak berhenti henti nya menangis

Camila ikut menangis, grandy yang sehari tadi menenangkan camila menjadi tidak tega. Karena perjodohan ini ayah clleo harus masuk rumah sakit.

"tante yang sabar ya, Aku Yakin dia akan baik baik aja" grandy terus merangkul camilla

Tiba tiba pintu rumah sakit terbuka, dokter keluar dengan terburu buru.

"dok Bagaimana keadaan ayah saya?"
Clleo bangkit dari kursi nya. Dengan terburu buru menghamipiri dokter

"keadaan pasien sangat kritis. Tetapi dia telah siuman dari koma nya. Anda di perbolehkan masuk, tetapi dengan syarat tidak Boleh membuat nya kaget, kecewa, terluka, sedih. Atau anda akan kehilangan beliau. Saya Permisi, masih banyak pasien yang membutuhkan saya"

Dokter itu pergi meninggalkan clleo.
Clleo berlari langsung menemui ayah nya yang terbaring lemah di atas bangkar rumah sakit.
Terpasang selang dimana mana, wajahnya sangat pucat. Clleo tidak tega.

"dadyyyy" clleo menubruk ayahnya dengan pelukan , di iringi dengan tangisan.
Clleo harap ayah nya tidak membahas soal perjodohan tadi.

"clleo kamu maukan menuruti permintaan ayah yang terakhir kalinya"
Clleo semangkin meraung, dia tidak bisa menolak tapi dia juga tidak bisa menerima nya. Clleo harus Bagai mana

Dia sangat tidak ingin kehilangan ayah tercinta nya, tetapi dia juga tidak ingin memiliki suami seperti grandy yang menyebalkan dan player

"kalo itu yang terbaik buat clleo, Clleo siap dad, Asalkan dady cepat sembuh dan hadir di pernikahan clleo"

Grandy tidak menyangka, seorang Clleo mau menerima diri nya. Akhirnya misi nya berhasil.
.
.
.

MY ENEMY MY HUSBAND  (Proses Penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang