HILANG

10.1K 288 3
                                    

"mbak cepet dong keburu dia kehabisan nafas"

Alvaro tidak berhenti memarahi perawat rumah sakit yang sedang mendorong roling, membawa clleo ke dalam ruang UGD

"iya mas, ini sudah kecepatan maksimal"

Suster dan perawat lainnya berlari semaksimal mungkin.

"mas mohon maaf, anda tunggu di luar yah. Kami tim medis akan bekerja semaksimal mungkin"

Alvaro mencoba memasuki ruangan UGD. Dia ingin  menemanin clleo nya yang sedang terbarimg lemah

"ah mbak drama banget sih, kan saya pengen nemenin"

"mohon maaf sekali lagi tidak bisa mas"

Perawat tersebut segera menutup pintu UGD.

Alvaro memutuskan untuk menunggu diluar. Hatinya sangat hancur, fikiran nya kacau.

"tolol banget sih alvaro, malah gabisa jaga clleo"

Alvaro terus saja menyalahkan diri sendiri, padahal ini jelas bukan salah nya.

Dia merasa tidak becus menjadi seorang sahabat, yang bahkan permasalahan sahabat nya sendiri saja dia tidak tau

Sampai sampai clleo jatuh sakit karena memikirkan nya

"apa gua telepon keluarga clleo aja ya? Tapi Nanti nya makin ribet"

Akhirnya alvaro memilih menunggu clleo sadar terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruangan UGD. Alvaro sangat tidak sabar menunggu kabar baik dari dokter

"dok gimana keadaan clleo?"

"dia hanya mengalami kecapean berlebih, seperti nya dia stres karena memikirkan sesuatu, hibur dia ya agar beban fikiran nya teringan kan"

"baik dok. Apa dia akan segera sembuh?"

"Tergantung beban fikiran nya, sekarang anda boleh masuk"

Alvaro sampai lupa berterimakasih kepada dokter. Dia langsung berlari ke dalam, menemui clleo yang berada di bangkar rumah sakit.

Selang oksigen yang berada di hidung clleo, lengan clleo terdapat selang infusan.

Tidak pernah alvaro melihat clleo selemah ini, matanya terpejam damai. Wajah nya terlihat sangat pucat

Tidak terasa air mata Alvaro lolos begitu saja, segera dia mengusap nya dengan kasar. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan clleo.

Ketika salah satu melemah, dan salah satu nya harus menjadi penguat. Agar semuanya berjalan semestinya.

Seperti nya clleo sedang tertidur, alvaro mendekati dengan pelan pelan, sangat pelan. Dia Tidak ingin membangunkan clleo.

Dia duduk di dekat bangkar, lalu mengusap lengan clleo perlahan.

Mencium punggung tangan clleo dengan penuh hati hati.
.
.
.

Grandy memasuki ruangan UGD dengan terburu buru, melihat sekeliling ruangan.



Pandangannya tertuju pada satu titik, yaitu Alvaro, ya Alvaro. Alvaro sedang terlihat panik didepan pintu UGD


Grandy tau Clleo dan Alvaro adalah sepasang sahabat sejak lama. Rahang grandy yang tegas mengeras, tangan nya mengepal kuat.


Berarti tadi wanita yang dia lihat di taman itu benar clleo, grandy merasa bersalah karena membiarkan istri nya jatuh sakit.



Tapi dia tidak mungkin menunjukan wajah didepan alvaro, lalu tiba tiba membawa clleo pulang, dan mengakui diri nya adalah sebagai suami clleo sekarang.



Akhirnya grandy hanya memantau dari kejahuan, melihat gerak gerik Alvaro.


Grandy melihat seorang dokter keluar dari ruangan UGD, wajah alvaro semakin tidak bisa di baca.



Seperti nya Alvaro merasa sangat khawatir dengan keadaan clleo, saat Alvaro memasuki ruangan UGD


Grandy segera mendekati ruangan UGD dan memperhatikan clleo yang terbaring lemah di atas bangkar rumah sakit.



Entah mengapa hatinya sangat merasa bersalah. Dia ingin memeluk clleo erat sekarang, meminta Maaf pada clleo,lalu membawa nya pulang.




Dia rindu pada clleo nya.



Grandy melihat alvaro mencium punggung tangan clleo, mata grandy memanas.


Tidak boleh ada satu pun yang boleh menyentuh istri nya, rahang nya kembali mengeras, tangan nya terkepal kuat.




Tiba tiba hp yang berada di saku Grandy bergetar menandakan ada yang menghubungi nya



"Hallo grandy, ini mama.  Hp clleo kok masih gak aktif ya? Mama jadi khawatir gini"

"mampus gue"


Grandy kelabakan, apa yang harus dia katakan. Masa dia tiba tiba bilang clleo berada di rumah sakit.


"oh iya mah, ada kok clleo lagi ke supermarket beli belanjaan bulanan. Hp nya mungkin low mah"



"bener ada? Kok hati mamah kaya gak yakin gitu yah? Yaudah mamah sekarang ke sana ya, 1 jam lagi mamah sampe"




"haaaaa ap...."


tut... Tut.... Tut...


Telepon nya di matikan sepihak oleh mamah clleo, pasti insting seorang ibu tidak pernah gagal.


Ibu selalu tau bagaimana ke adaan anak nya melalui insting nya



"mampus gue, apa yang harus gue lakuin, clleo ayolah"
.
.
.
.


Hallo readers ku sayang, biasa kan vote sebelum baca. Jangan lupa komen, karena komentar kalian ngebuat aku semakin bersemangat buat lanjutin cerita ini😂😋😋😘❤️

MY ENEMY MY HUSBAND  (Proses Penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang