"Rey," panggil Via pelan. Dia menghampiri Rey yang tengah duduk termenung di atas ayunan di belakang resort milik keluarga Shaquille yang menghadap ke pantai.
Melihat Via yang sedih sejak kepulangan Zen siang tadi, Rey langsung mengajak Via dan keluarganya mengunjungi salah satu Resort pinggir pantai milik keluarganya. Dan usahanya berhasil saat akhirnya Via bisa tertawa hanya karena melihat tubuh Ray yang diselimuti pasir pantai setelah keduanya bermain air sebelumnya.
Via mendudukan dirinya di samping Rey di atas ayunan yang mengantung pada langit-langit. Dia menyodorkan secangkir teh panas dan segera di terima oleh Rey.
"Apa aku benar-benar membenci Zen dulu?" Via menunduk, memainkan jemarinya di pangkuannya.
"Ya." Rey menjawab singkat.
Via menatap Rey, "kenapa?"
Rey mengedikkan bahunya, meniup pelan tehnya kemudian meneguknya perlahan.
"Gue nggak tau."
"Kok nggak tau. Kamu kan temennya Zen!" Via mencebik.
Rey memicing menatap Via, "Zen sendiri nggak tau kenapa lo bisa benci dia. Gimana gue bisa tau."
"Lalu, bagaimana aku bisa melupakan Zen?"
Rey diam sejenak, dia menghela napas pelan sebelum berkata, "Zen tiba-tiba menghilang. Tanpa pamit ke lo atau pun ke kami." Kami yang dimaksud Rey adalah dia, Arian dan Virgo.
"Hari itu bersamaan dengan pengakuan Ken mengenai dirinya yang ternyata adik Zen. Dari yang lo ceritain ke gue waktu itu, hari sebelumnya lo telah menyakiti Zen dengan menggunakan Ken sebagai alasannya."
Via mengernyitkan dahinya, "maksudmu, aku yang membuat Zen pergi?"
Rey mengangguk mengiyakan, "secara nggak langsung. Tapi alasan yang tepat mungkin karena Ken."
"Kok Ken, sih?" Via semakin tidak mengerti.
"Pernah terjadi kesalah pahaman antara Zen dan Ken sebelumnya."
Via memukul bahu Rey dengan keras hingga membuat Rey yang tengah meminun tehnya tersedak.
"Ceritanya yang lengkap, dong!" Sentak Via. Tidak peduli dengan Rey yang terlihat menderita karenanya.
"Gue ... uhuk uhuk," Rey memukuli dadanya untuk meredakan batuk, "ah sialan lo ... uhuk."
Via mencebik, "aku ambilin air dulu." Via pun masuk ke dalam resort.
Lima menit kemudian gadis itu kembali dengan segelas air putih.
"Minum, nih." Via menyodorkan gelas yanh dibawanya dan langsung di terima Rey.
Rey menandaskan air putih dalam gelas kemudian melotot pada Via, "gara-gara lo juga."
"Iya iya maaf." Via kembali duduk di samping Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite
RomanceBagi Via, Zen adalah penggangu, tapi bagi Zen, Via ibarat mentari yang bersinar dengan hangat. Bagi Via, Zen adalah lelaki menyebalkan, tapi bagi Zen, Via adalah gadis lucu yang membuat harinya lebih berwarna. Menurut Via, meski hanya tersisa Zen le...