Bagian 24

1.6K 120 0
                                    

Pagi itu lorong kampus tidak begitu ramai karena sudah memasuki jam perkuliahan. Namun Via masih dengan santainya berjalan berkeliling tanpa tujuan pasti. Dia kembali membolos, alasanya adalah dia masih malas untuk menginjakkan kakinya di fakultasnya. Sebenarnya dia berniat mengikuti kelas Andi dan Dani, namun ternyata mereka ada kuis pagi ini. Lain dengan Hana yang memang belum ke kampus karena dia tidak memiliki kuliah pagi.

"Via." Panggil seseorang.

Via menoleh dan senyuman mengembang di bibirnya. "Ken!" Pekik Via bersemangat. Akhirnya dia memiliki hal yang akan dilakukan yaitu mengikuti Ken hari ini.

Via menghampiri Ken dan tanpa ragu langsung menyematkan sebuah kecupan di pipi Ken, membuat Ken langsung membatu.

"Hai Ken, bagaimana kabarmu?" Sapa Via tanpa menyadari reksi yang ditimbulkan karena ulah kecupannya.

Ken merasakan tremor beberapa saat, kemudian dia tersenyum canggung setelah tersadar. Sebelumnya  Vito sudah memberitahunya bahwa Via memasukkan dirinya dalam golongan orang yang wajib medapatkan kecupan setiap bertemu selain orang tuanya, Vito, Rey, Arian, Virgo dan Hana, salah satu tema baru Via. Meski begitu, apa yang dilakukan Via tadi tetap membuatnya terkejut.

"Hai Vi, aku baik. Bagaimana denganmu?" Ken mencoba santai dalam menjawab pertanyaan sederhana dari Via, meski dia merasakan gugup setengah mati sehabis dicium oleh Via meski hanya di pipinya.

Via memberengutkan wajahnya, "aku sedikit buruk hari ini, Ken."

Ken langsung menatap Via penasaran, "ada sesuatu yang terjadi?"

Via menganggukan kepalanya cepat, "aku tidak memiliki kegiatan apapun hari ini. Awalnya aku akan mengikuti kelas Andi dan Dani seperti biasanya, tapi kata mereka ada kuis pagi ini. Sementara Hana belum ke kampus karena dia nggak memiliki kelas pagi ini."

Ken langsung mengerutkan dahinya, "apa kamu tidak memiliki kelas pagi ini?"

Via langsung membalas cepat, "nggak." Via meraih lengan Ken dan merangkulnya kemudian menatap Ken penuh harap dengan tatapan puppy eyes andalannya yang entah sejak kapan dia miliki.

"Hari ini aku bersama Ken, ya." Pinta Via penuh harap tanpa menyadari Ken yang lagi-lagi membatu karena ulahnya.

Karena untuk beberapa saat tidak ada jawab dari Ken, Via menggoyang-goyangkan lengan Ken dengan manja "Ayolah Ken ..." Rengek Via, "aku akan jadi anak baik dan menuruti semua ucapanmu jika aku boleh mengikutimu hari ini."

"Tapi aku ada beberapa kelas setelah ini, Vi." Jawab Ken setelah mendapatkan fokusnya kembali.

"Itu maksudku, hari ini aku akan mengikutimu bahkan masuk kekelasmu."

"Hah?" Ken mendesah tidak mengerti.

"Ayolah Ken ..." Via makin merengek, dia terus menggoyangkan lengan Ken tanpa malu jika mereka diperhatikan oleh beberapa orang yang kebetulan ada di koridor atau sekedar lewat.

Ken meneguk ludahnya kasar. Dia mengingat dengan jelas pesan dari Vito yang menyuruhnya menolak jika kebetulan dia bertemu dengan Via, kemudian gadis itu meminta bahkan merengek untuk mengikuti perkuliahannya.

"Ken ..." Via terus merengek.

"Euhm, sepertinya tidak bisa Vi. Soalnya ada beberepa dosenku yang tegas dan disiplin. Jadi mereka pasti menyadari jika ada satu mahasiswa asing di kelas mereka.

Via melepas pegangan tangannya dari lengan Ken, mencebikkan bibirnya dan menatap Ken tidak suka, "nggak seru."

Ken menggaruk dahinya yang tiba-tiba terasa gatal karena melihat tingkah Via yang ajaib. Benar-benar berbanding 360 derajat dari yang biasanya.

RewriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang