PVSP-13

1.3K 53 2
                                    

Permainan akan dimulai pikir aura dengan menampilkan senyum yang sangat licik.

"Kamu bermain sangat buas sayang" ucap aura sambil mendekatkan wajahnya, lalu

Cup!

"Dasar jalang" umpat rafael sambil mendorong aura ke samping kasurnya.

Tapi bukan aura namanya kalau ia putus asa di pertengahan jalan. Rafael yang hendak pergi untuk mencari salma dikejutkan dengan tangan yang melingkar dari arah belakang, ia lalu melepaskannya dengan secara kasar sehingga menyebabkan perut indahnya tergores oleh kuku aura.

Aura membiarkan rafael berjalan keluar, ia lalu mengambil kamera handycamenya dan mematikan kamera tersebut. Ia pun bergegas untuk membersihkan diri.

Disi lain, rafael keluar menuju dapur untuk menghilangkan dahaganya, ia melewati ruang tamu tapi. Ada yang sangat berbeda, ruang tamu itu terisi dengan seorang wanita dan pria yang sebaya denganya. Dengan rasa penasaran ia lalu melangkahkan kakinya keruang tamu dan melupakan rasa haus yang menjalar di krongkonganya.

Rafael tersentak saat melihat dua insan yang ia kenal saling bercengkrama layaknya seorang kekasih yang sedang melepas rindu.
Tak lama kehadiran rafael mampu membuat kedua insan tersebut berhenti akan aktivitasnya.

"Gimana bro? Enak gak" tanya cowok tersebut.

"Maksud lo?" Sahut rafael tak kalah kagetnya

"Aura sampe kewalahan yah raf?" Ucap wanifa tersebut sambil menyinggungkin senyum menggoda.

"Otak lo pada ga waras yah? Gue ga ngapa-ngapain sama aura. Aneh lo"ucapnya sambil meninggalkan sepasang manusia yang sedang menatapnya dengan kebencian.

Yap! Wanita itu adalah sulvi, sahabat salma sekaligus sodara alvi ia bekerja sama dengan aura untuk menyakiti salma karna ini mempunyai dendam dimasa lalunya, sedangkan cowoknya tak lain adalah mahesa! Yah, mahesa lah yang telah memukul rafael hingga pingsan, ia melakukan ini untuk merebut salma dari rafael. Karna ia tau rafael dan salma saling menyukai.

Mahesa benci ketika salma menatap mata rafael dengan cinta,seharusnya itu adalah dia, dia yang harusnya ditatap dengan cinta bukan rafael!.

Mahesa memang berteman dengan rafael sejak kecil, tapi ia selalu menyimpan dendam yang amat dalam, rafael selalu merebut apa yang harusnya dia miliki, termasuk salma! Mahesa benci itu.

----

"Engh" lirih seseorang yang sangat lemah terbaring di kamar rumah sakit.

"Kamu udah sadar dek?" Tanya rifky hati-hati karna ia tak mau membuat adiknya itu mengingat kejadian semalam yang menimpanya.

"Sal lo gpp? Gue khawatir tau sama lo" ucap alvi yang berada disamping kasur salma.

"Gu..gue..dim..an..a?" Tanya salma yang masih merasa sedikit pusing dibagian kepalanya.

"Mm lo dirumah sakit, tadi kita nemuin lo dihutan lagi pingsan" ucapnya sambil mememberi minuman kepada salma.

Salma mengambil air yang diberikan kepada alvi,tapi saat ia ingin meneguknya, ia kembali teringat akan kejadian yang sedang menimpanya malam itu

Malam itu menjadi malam yang sangat menyakitkan, dimana ia telah dibohongi oleh rafael, bahkan ia terang-terangan menayangkan layar yang menunjukan rafael dengan wanita yang tak lain adalah aura.

Tak terasa air mata salma kembali menetes,perlahan-lahan tapi pasti air mata itu terus mengguyur pipi salma, ia sangat terpukul dengan kajadian semalam. Sungguh! Ia sangat kecewa kepada rafael, ingin sekali ia hilang dari dunia ini supaya tidak bisa merasakan sakit hati, ingin sekali ia lenyap dari kehidupan ini, lelah itulah yang dirasakan salma saat ini.

"Sal? Lo ga apa apa kan?" Ucap alvi khawatir karna ia tahu perasaan salma sekarang tidaklah sangat stabil.

Salma hanya menjawab dengan menangguk-anggukan kepalanya sambil menyunggingkan senyum, bahwa ia baik-baik saja padahal dari hati yang paling dalam, hatinya seperti hancur berkeping-keping bahkan untuk bernafas saja rasanya sesak.

"Yakin? Bener lo gpp kan? Kalo ada apa-apa cerita yah? Gue kan sahabat lo" ucap alvi sambil memeluk sahabatnya, salma pun membalas pelukanya. Ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti alvi, selalu ada disaat dia sedang terpuruk seperti ini.

"Alv? Sulvi mana? Kok dia ga ada?" Ucap salma yang merasa ada yang mengganjal, biasanya mereka berdua selalu bersama kini? Sulvi hanya sendirian dengan rifky yang sedang istirahat di sofa.

"Eh,mm anu itu eh lo udah makan belom?" Ucapnya mengalihkan pembicaraan. Ia tak mau memberikan kebenaran yang amat menyakitkan bahkan dirinya sendiri saja tidak percaya apa yang dilakukan oleh kakaknya itu. Ia bahkan sangat kecewa dengan kakaknya.

"Gak usah mengalihkan pembicaraan. Sebenarnya ada apa sih? Apa ada yang lo sembunyiin dari gue?" Tutur salma pas mengenai hati alvi yang sedang menyembunyikan sebuah kebenaran kepada salma.

Degh!

Mampus gue batin alvi panik.

"Gak kok gak ada apa apa. Eh itu sulvi lagi ke-" ucapan alvi terputus oleh rifky yang langsung menyeropot ucapan alvi.

"Ke luar kota sama bonyoknya" ucap rifky bohong.

"I..iya dia lagi keluar kota sama bonyok gue" ucap alvi meyakinan salma.

Salma hanya memanggut-anggutkan kepalanya pertanda ia mengerti, lalu tak lama ia terpejam dan terlelap pergi ke dunia mimpinya.

"Huft" dengus alvi menenangkan kegugupanya.

"Kak lo maen putus aja sih omongan gue" omel alvi

"Lo lagi lama nyari alesanyan"sahutnya tak mau kalah.

"Yee sabar kek,namanya juga gugup, lo  kaya ga pernah gugup ajak kak" ucapnya lalu ia melempar buah apel yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.

Duk!

Apel yang dilemparkan alvi tepat mengenai sasaran dan mengenai dahi rifky yang sedikig memar akibat lemparannga yang terlalu keras.

"Aww" ringis rifky sambil mengusapkan dahinga dengan tangan kanan.

"Eh kak? Sorry gue.. gue ga tau kalo pas kena jidat lo, maaf sini gue obatin" ucapnya sambil mengambil obat P3K yang berada di laci kecil.

Setelah mengambil obat p3k alvi langsung duduk disamping rifky lalu mengoleskan akohol untuk mengobati dahi rifky yang merah. Saat alvi mengobati rifky tatapan mereka bertemu.

Degh!

Anjir kakak lo ganteng juga sal batin aura memuji.

Aduh jantung gue harus diganti sama yang ory nih biar ga bunyi lagi batin rifky mendumel.

"Ekhm"

  MAAF DIKIT YAH🙏

VOTE AND VOMMENT❣

Paskibra Vs Pramuka (DALAM PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang