Part 13

9.8K 232 4
                                    

Yuhu...
Ada yang nungguin cerita ini gak? Semoga ada hehe😅
Langsung aja kuy baca ...

Happy Reading ..

Pagi itu adalah pagi yang sangat cerah, sinar mentari menghangatkan suasana dalam mengawali hari. Fika menali sepatu nya dan bergegas menuju meja makan untuk menyantap sarapan nya bersama keluarga nya, dan kemudian berangkat menimba ilmu di sekolah.

"Pa, mah. Fika berangkat dulu ya, assalamu'alaikum." pamit Fika sambil mencium telapak tangan orang tua nya.

"Iya wa'alaikumsalam, belajar yang rajin ya nak, terus jangan bandel sama Bagas." ucap bu Agnes terkekeh.

•••

*Kriiing....kriiingg .....

Bel masuk telah berbunyi, semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Pelajaran telah di mulai terlihat Fika yang melamun dan senyum-senyum sendiri mengingat kejadian kemarin saat dia di nyanyikan oleh pak Bagas tanpa menghiraukan penjelasan dari guru nya , namun lamunan nya terpecah saat bel istirahat berbunyi.

"Eh guys, kalian mau pesen apa nih?" tanya Dewi.

"Emm,, gue pesen mie ayam sama es teh aja deh." jawab Fika sambil menyodorkan uang 20 ribu.

"Kalo gue pesenin bakso aja." ucap Ema.

Tanpa menuggu lama, makanan yang telah di pesan tadi datang, Fika dan kedua sahabat nya pun bergegas menyantap makanan itu, namun tanpa di sadari saat Fika memakan mie nya, Dewi memerhatikan liontin yang Fika kenakan di lehernya.

"Fik, itu liontin dari siapa?" tanya Dewi yang masih memerhatikan liontin itu.

"Aduhh, gue harus jawab apa nih? , gak mungkin gue bilang kalo ini dari si guru killer itu." gumam Fika dalam hati.

"Hey, Fika kok malah bengong." ujar Dewi.

"E..eh, ini dari mama gue kemarin, hadiah buat gue." jawab Fika berbohong.

"Oh." ucap Dewi singkat.

Saat pulang sekolah, Fika menunggu bis di halte sekolah karena hari ini supir nya pulang kampung. Sudah hampir 30 menit namun tak kunjung ada bis yang lewat. Fika mengambil ponsel nya dan menelfon mama nya, namun nomor nya tidak aktif. Fika mendengus kesal, dan sedikit kebingungan. Tiba-tiba ada orang yang mengenakan helm full face hitam berhenti dan menghampiri Fika dan menarik tangan nya, Fika pun memberontak dengan memukul perut nya dan menendang kaki nya.
.
.
.
.
.
*Bughh,, bugh...
.
.
.

.
.
"Aduhhh,,,, stop sakit tau." rengek laki-laki itu.

"Kamu siapa ha?" tanya Fika dengan suara lantang.

Saat laki-laki itu membuka helm nya, sontak membuat Fika terbelalak saat mengetahui bahwa laki-laki yang ia pukuli dan ia tendang tidak lain dan tidak bukan adalah guru sekaligus calon suami nya sendiri.

"Pa..pak Bagas, aduhh maafin saya pak tadi gak sengaja, saya gak tau kalo itu pak Bagas." ucap Fika menggaruk leher nya yang tidak gatal.

"Udah gapapa, mari saya antar pulang." tawar pak Bagas.

"Ta...tapi pak----" ucap Fika terpotong.

"Udah gak usah kebanyakan ngomong, ayo naik." suruh pak Bagas sambil menepuk jok motor nya.

"Iya-iya pak, bisa gak sih galak nya di kurangin, ntar darah tinggi baru tau rasa." ucap Fika lirih.

"Kamu tadi bilang apa ha? celetuk pak Bagas menatap Fika sinis.

"E..eh, nggak kok pak." ucap Fika tersenyum kikuk.

Fika pun naik ke motor pak Bagas, kemudian pak Bagas menstater motor dan melaju dengan kecepatan sedang, sesekali ia melihat spion dan terlihat wajah Fika yang begitu manis menurut nya. Fika memeluk erat tubuh pak Bagas, ia merasakan kenyamanan saat bersama pak Bagas, meski tak jarang juga membuat nya kesal dengan sikap nya yang galak.

•••
Malam telah tiba, Fika mengambil beberapa buku pelajaran nya dan mengerjakan PR di sambi dengan memutar lagu favorite nya "Percayalah" , sesekali Fika tersenyum tipis mengingat saat ia bernyanyi bersama dengan pak Bagas.

*Drrrtt...drrrtttt...

Ponsel Fika berbunyi, terdapat notif chat yang membuat Fika kegirangan. Namun ternyata hanya notif dari grub, Fika kira notif itu dari "Dia"
*Iya dia, siapa lagi kalau bukan pak Bagas. ^_^

Fika merasa sangat bosan jam sudah menunjukkan pukul 23.15 namun belum ada notif chat dari orang yang ia harapkan. Akhirnya memutuskan untuk tidur, saat ia akan merebahkan tubuh nya ke kasur. Tiba- tiba terdapat notif chat masuk yang membuat Fika mendengus kesal. Lalu kemuadian Fika membaca nya dan ternyata ....

From : Pak Bagas
"Night dear, have a nice dream😘"

Fika tersenyum tipis saat membaca chat singkat dari pak Bagas, hati nya merasa jauh lebih tenang. Akhir nya Fika bergegas menutup kedua mata nya dengan senyuman yang masih terukir di bibir mungil nya itu.

"Have a nice dream too my teacher"

.
.
.
.
Bersambung .......

#Maaf part ini agak pendek gapapa ya 😅
Soal nya tugas sekolah nimbrung, jadi harap maklum ya hehe 😅
Btw, jangan lupa buat vote and comen ya kak, biar aku tambah semangat nulis nya.

Makasih 😇😇😇💗

My Love Is My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang