Part 20

10K 264 22
                                    

Holaaa readers, gimana kabar kalian? Semoga tetap  lindungan Allah ya. Oke, sebelumnya maaf ya aku up nya telat pake banget dikarenakan kesibukan yang gak bisa di tinggalin. Jadi harap maklum ya, maapin author ya 😢😢😢

Btw, kalian nungguin cerita ini gak? Hehe
So, langsung aja baca ya!

Eiittsss,,,,jangan lupa klik BINTANG ya  😊😊😊

Dan kunantikan komen dari kalian semua

*Tiati typo :v

Happy reading 😊

Bagas menggelengkan kepala nya. "Dek, astaghfirullah kok aku ditinggal sih,"

Fika langsung masuk ke rumah, dan menemui Mamanya, ia ingin bercerita banyak dengan Mamanya, ia juga rindu akan pelukan dan belaian dari Mamanya. Dengan cepat Fika langsung memeluk erat tubuh Mamanya, aroma tubuh Bu Agnes yang menyeruak masuk ke indra penciuman Fika membuat ia semakin tenang.

"Mamaaaa,,, aku kangen sama Mama," rengek Fika dengan kedua tangan yang masih memeluk tubuh Mamanya.

Bu Agnes mencium puncak kepala anaknya itu sambil membelai rambut nya. "Fika, Mama juga kangen sama kamu. Oh iya, Bagas mana?."

"Dia masih ada di luat Mah, biarin aja," jelas Fika.

Tiba-tiba ada Bagas masuk , dengan raut wajah datarnya dan kedua tangan yang disilangkan di depan dada.

Bagas menyodorkan bungkusan berbentuk kotak, "Mah, ini martabak buat Mama."

"Wah, makasih ya Nak. Ayo kita makan sama-sama aja."

Fika merengek kepada bu Agnes, merayu nya dengan raut wajah imut dan puppy eyes nya, "Mah, suapin Fika dong."

"Kamu ini ya, sana suruh Bagas aja yang nyuapin."

Fika melirik Bagas dengan ekspresi yang menurut Bagas sangat menggemaskan, ia ingin sekali mencubit pipi istri nya itu, namun ia menahannya.

"Apa lihat-lihat," ketus Bagas.

"Ih, galak banget sih Kak,"

Bagas menghela napasnya, "ada apa sayang ku?"

"Suapin dong Kak,"

Tanpa menunggu lama, Bagas mengambil martabak itu, perlahan memasukannya ke mulut Fika.

Fika membuka mulutnya lebar-lebar, "Aaaaaaaaa."

Bagas hendak memasukkan martabak itu ke mulut Fika yang sudah menganga sedari tadi, namun sayangnya saat sebelum martabak itu tergigit oleh Fika, Bagas dengan sengaja menarik kembali mertabak itu dan memasukkannya ke mulutnya sendiri.

"Aaaaaa, aeemmm."

"Ihhh, kok di makan sendiri sih," ketus Fika.

"Iya habisnya martabak nya kelihatan menggoda sih hehe."

Fika menyilangkan kedua tangan nya di depan dada, "tau ah, nanti malam Kakak gak boleh tidur sama aku."

"Eh, dek kok gitu sih. Terus aku tidur nya meluk siapa dong,"

My Love Is My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang