Part 21

8.6K 258 15
                                    


Holaaa readers ....
Setelah kemarin aku tanya pendapat kaliam tentang kelanjutan cerita ini, dan ternyata banyak yang suka dan respon yang baik heuheue
Aku jadi terhuraaa :(
Makasih ya buat support kalian 😘

Oke langsung aja ya kita masuk ke cerita nya.

Eh, tapi jangan lupa klik BINTANG ya dan kutunggu komen dari kalian...





Udah di klik belom?


























Tiati typo gaes :v


Happy reading ....

Pagi itu Fika bersiap-siap untuk berangkat sekolah, namun kali ini ia tidak terlalu begitu bersamangat karena suatu masalah kecil yang sedang ia hadapi dimana sahabat terbaiknya yaitu Dewi marah dengannya. Bagas yang melihat tingkah istri nya pun mendelik keheranan dengan sikap Fika belakangan ini. Saat ini Fika dan Bagas sedang sarapan pagi hanya berdua karena Bu Agnes dan Pak Tama sedang pergi ke luar kota karena kepentingan pekerjaan.

"Dek, itu makanannya jangan diaduk-aduk mulu,"

Fika menatap Bagas sebentar, "aku lagi gak napsu buat sarapan Kak."

"Kenapa sih? mau aku suapin? tawar Bagas.

Fika hanya menggeleng, dan kembali melanjutkan sarapannya meski dengan sedikit berat hati, ia memakan sarapannya dengan susah payah, itu ia lakukan supaya Bagas lega dan tidak terlalu khawatir.

•••

"Aku masuk ke kelas dulu ya Kak assalamu'alaikum," ucap Fika sembari mencium punggung tangan Bagas.

"Iya wa'alaikumsalam, hati-hati ya."

Lagi-lagi Fika hanya mengangguk dan bergegas meninggalkan Bagas, ia berjalan dengan langkah yang tidak semangat sama sekali. Ia masih memikirkan Dewi. Terlihat Dewi yang sedang membaca sebuah buku di depan kelas, Fika kembali mempercepat langkahnya menghampiri Dewi dan ingin mengajaknya berbicara sekaligus meminta maaf.

"Dewi!!,"

Merasa ada yang memanggil namanya Dewi menoleh melihat siapa gerangan yang memanggilnya, dan ternyata itu adalah Fika seketika ia langsung memalingkan wajahnya.

"Dewi, gue mau bicara sama loe," ujar Fika.

Dewi hanya memandang Fika sekilas menutup buku yang tadi ia baca dan kemudian beranjak meninggalkan Fika tanpa menghiraukannya.

My Love Is My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang