buah dari semalam

1.2K 39 0
                                    

#MY_KING_MY_LOVE
author: Devi dwi
Kolosal romance
#part12
#buah_dari_semalam

"Kalian berdua akan tidur bersama?,"tanya Lay menatap kami.

"Kamu gila? "

"Tadi kalian bilang akan tidur bersama, seingatku kalian suami istri"kata wanita pemilik penginapan.

"Suami istri?,"Lay mengerutkan dahi, lalu melihat kami sinis.

"Kami bukan suami istri, dia hanyalah pria yang suka mengaku-ngaku saja, "kataku cetus.

Lay tersenyum, lalu tiba-tiba menggandeng tanganku.

"Ayo tidur? "

Aku melepas keras genggamannya. Meninju perutnya keras hingga membuatnya berteriak.

"Jangan berani menggangu oke! Kamu bisa tidur dengan pria itu. "

Kuayunkan kakiku menuju ruangan yang telah di siapkan. Sesampainya di sana, aku langsung menghempaskan tubuh di atas dipan yang hangat.

Astaga! Rasanya seperti sudah lama aku tak berbaring seperti ini.

Kruk~kruk~kruk....

Sial! Aku lapar sekali. Kenapa saat aku sangat lelah perut ini tak bisa di ajak kompromi. Persis seperti pria itu. Siapa lagi kalau bukan Putra Mahkota. Kenapa aku jadi memikirkannya? Aku pasti sudah keracunan oleh ciumannya itu.

Tok... Tok... Tok...

"Kami telah menyiapkan makan malam, silahkan anda keluar untuk menyantapnya. "

Senyuman langsung mengembang di bibirku. Rezeki memang tak kemana. Saat wanita rakus ini lapar, seseorang malah memberi wejangan gratis.

Dengan segera aku keluar dari kamar mengikuti wanita bertubuh Indah itu. Berhentilah kami di sebuah ruangan yang cukup luas. Kulihat Lay dan Putra Mahkota telah menyatu dengan para penyewa di sini. Mereka mudah sekali beradaptasi dengan keadaan. Terkhusus Lay, ia tampak begitu akrab dengan orang-orang yang baru ia kenal.

Aku duduk di antara para wanita. Kebanyakan dari mereka  memiliki wajah cantik. Wajahku ini terlihat paling buruk di antara mereka. Sudahlah! Aku tak peduli, siapa juga yang akan melihat perbedaan ini.

Kutuang guci berisi minuman berwarna putih. Setelahnya kuminum dengan semangat.

"Arghh, "desahku nikmat.

Seorang wanita melirikku. Memasang wajah ketus. Ada apa dengannya? Memangnya ada yang salah denganku? Tak usah menggubris orang berwajah masam seperti itu. Tak akan ada keuntungannya.

"Arghh, "sekali lagi aku menelan habis segelas minuman.

Rasanya nikmat sekali. Padahal minuman ini mirip dengan minuman alkohol waktu itu. Tapi entah bagaimana bisa lidahku kini mulai terbiasa bahkan bisa di bilang sangat menyukainya.

Minum dan minum lagi. Sudah tak bisa kuhitung berapa gelas aku menuang dan menyedot ludes air ini. Sesekali jua aku memakan hidangan yang terdiri dari berbagai sup hangat. Luar biasa nikmat.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk! "

Tiba-tiba aku tersedak minuman tadi. Membuatku terbatuk-batuk cukup lama.
Tak ada seorang pun yang berinisiatif menolongku, bahkan hanya sekedar menepuk punggungku.

"Sudah, jangan minum terlalu banyak Son?"

Teman baikku datang menepuk-nepuk kecil pundakku. Memberikanku segelas air tawar untuk meretakkan sakit di tenggorokan.

"Makasih, "kataku

"Aku akan mengantarmu ke kamar, kelihatannya kamu mulai mabuk. "

Aku mengangguk pelan karna memang merasa tubuhku mulai tak bisa kukendalikan dengan baik. Lay memapahku menuju kamarku.

Embrace The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang