"Raja! Raja!"teriak seorang wanita sambil terisak, "jangan bawa dia! Kumohon jangan bawa dia. "Teriakannya tak mampu menembus keributan di istana. Tangisan yang enggan di dengar karna orang-orang tak lagi ada yang peduli.
Di tepisnya dua tangan yang sudah menggenggam lengan lemahnya mencoba menahannya atas skandal yang belum tentu benar.
Dari kejauhan seorang pria tak dapat melawan semua orang yang telah menghakiminya.
"Raja Wong terbukti telah melakukan korupsi besar-besar di Istana ini, dengan demikian tahta beliau sebagai Raja akan di cabu. Beliau akan di asingkan dan di larang menginjakkan kaki ke Negeri ini lagi, "seorang hakim istana mengumumkan segalanya di depan semua orang.
Semua orang bersorak ricuh. Mereka menyalurkan kemarahan dan kekesalannya dengan cara mengumpat dan bersumpah serapah pada pria yang tak berdaya itu.
Suasana makin mencekam di kala Sang Raja di seret keluar. Bersamaan dengan itu Sang Ratu jatuh pingsan karna tak sanggup melihat suaminya di tendang keluar dari istana ini.
Saat terbangun ia sudah berada atas tumbukan jerami di dalam sepetak ruangan yang sangat gelap. Tubuh dan wajahnya telah di penuhi luka tapi untung saja bayi di dalam perutnya tak sedikitpun mengalami masalah.
Ia ingat, beberapa prajurit sempat melayangkan pukulan ke arahnya.Grek!
Seorang pria berjubah hitammembuka pintu. Seketika Ratu Rui mundur menjauh saat melihat tatapannya.
"Bagaimana? Sudah kubilang tak akan ada yang bisa menghentikan ambisiku, "katanya sambil tersenyum sinis.
"Kamu memang pria tidak tau diri! Kamu tak pantas di sebut manusia. Bagaimana bisa kamu hancurkan orang yang telah menolongmu. "
"Menolongku? Cihhh!!! "Ia meludah, "dialah orang yang telah mengambil tahta yang seharusnya menjadi milikku. "
"Omong kosong! Ia tak pernah mengambil tahta itu darimu tapi kamulah yang telah membiarkan Ia mengambilnya. "
Pria itu mendekati Ratu Rui. Di sentuhnya dagu milik wanita cantik itu dengan tangan gagahnya.
Ia tersenyum.
"Aku memang sedikit melakukan kesalahan waktu itu, tapi bukan berarti aku ingin dia menjadi Raja. "
Ratu Rui menepis keras tangannya. Mendengus kesal sampai wajahnya terlihat memerah.
"Kenapa kamu melakukan itu pada saudaramu sendiri? "
"Dari awal aku tak pernah menganggapnya saudara. Ayah.... Maksudku Raja Mong hanya membawanya ke istana, dia tak pernah di lahirkan oleh selirnya bahkan bukan anak dari Ibuku. "
"Tapi dia anak dari Jenderal yang telah menyelamatkanmu dan juga Ayahmu. "
"Benar! Tapi kenapa aku harus kalah darinya? "
"Raja Wong langsung menerima tahta dari Raja Mong karna kamu terbukti melakukan penyelewengan di istana. Apa kamu masih ingin mengelaknya? "
"Aku tak akan melakukannya lagi sekarang. Setelah ini aku akan menggantikannya sebagai Raja di Negeri ini dan kalian akan membusuk sebagai tahanan. "
Tuan Mong keluar dari penjara setelah ia selesai membuat Ratu Rui kesal. Tinggallah ia sendirian dalam balutan kekhawatiran. Ia sangat mencemaskan suaminya. Entah di mana pria yang ia cintai itu di asingkan.
---------------------------------------
"Raja! Aku tak akan membiarkanmu di salahkan seperti ini. Aku akan membalas kejahatan Tuan Mong, "kata Jenderal Fank, seorang pria yang setia pada Raja Wong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace The King
RomanceSebuah tradisi pendewasaan seorang Putra mahkota yaitu sang Putra mahkota harus tidur dengan salah satu wanita. Mereka adalah wanita-wanita terbaik dari yang terbaik. Ada salah satu wanita desa yang jauh dari kata sempurna mengikuti sayembara terse...