01-

17.6K 449 42
                                    


Disebuah caffe, seorang cewek duduk di kursi paling pojok caffe, kepalanya celingak-celinguk mencari seseorang untuk di temuinya. Dia melihat jam yang ada di pergelangan tanganya sudah lebih dari 15 menit dia menunggu temanya tapi tak kunjung datang.

"Mana sih tuh anak? Kebiasaan banget telat" Gerutu cewek tadi yang masih setia menunggu temanya datang. Dia kembali menghubungi temanya tetapi tidak tersambung.

Pintu caffe itu terbuka menampakan seorang cewek cantik, pandanganya mengarah kepenjuru ruangan caffe tersebut untuk mencari seseorang.

"Zahra" Panggil seseorang, dia pun menoleh ke sumber suara dan mendapati temanya melambaikan tangan ke arahnya. Zahra tersenyum lalu mendekati temanya yang duduk di pojok caffe itu.

"Hehe.. sorry Nin, gue telat" Ucap Zahra sambil cengar-cengir tak berdosa. Nina sahabatnya pun hanya tepuk jidat melihat kelakuan temanya satu ini yang selalu telat jika di ajak janjian.

"Yeuu.. itu sih udah kebiasaan elo"Omel Nina.

"Iya iya sorry, jangan cemberut gitu dong. Ntar gak laku lo hahaha.."Ucap Zahra sambil terkekeh.

"Ck, iya.. iya, yang punya pacar paling setia, paling romantis, paling perhatian, paling ganteng. sombong" Ucap Nina mengeraskan volume suaranya, membuat Zahra semakin tertawa karena berhasil membuat Nina kesal. Setiap kali Nina memiliki hubungan percintaan, hubungan itu tidak berjalan baik dan selalu KANDAS.

"Kita jadikan nonton konser EXO kan?" Tanya Zahra membuka pembicaraan, seketika kekesalan Nina terlupakan.

"Jadilah.. gila apa, nggak jadi. Gue kan mau nonton suami gue konser" Zahra terkekeh.

"Emang siapa suami elo?"

"Ya babang Sehun lahh.. " Ucap Nina.

"NGIMPI hahaha.." Ucap Zahra lalu tertawa.

"Huh.. awas aja ya, kalo gue beneran dapet suami yang ganteng, gue bakal buat lo ngiler liat suami gue huhh.." Ucap Nina kesal.

"Amin" Kata Zahra singkat sambil menahan tawanya.

"Elo sih, sibuk di kantor mulu.. jadinya cepet di putusin deh sama pacar lo. Setiap hari lo lembur terus, kapan kencannya elo?" Ucap Zahra.

"Hmm, iya juga sih. Tau tuh.. pak Boss gue, bikin gue pusing tau nggak, setiap hari di suruh kerja terus emang gue robot apa. Rasanya pengen gue bacok in tuh Boss Direktur di kantor gue. Apa-apa gue, dia kira gue robot apa? Ck ck" Omel Nina mengingat Bossnya yang sangat menyebalkan.

"Hahaha.. mungkin dia menyimpan.. Ups"Ucapan Zahra mengantung dia menutup mulutnya agar tidak mengucapkanya.

"Menyimpan apa?" Tanya Nina dengan suara tinggi. Zahra hanya menjawab dengan gelengan kepala membuat Nina geram.

"Jawab enggak?" Ancam Nina, Zahra menjauhkan tanganya dari mulutnya dan menatap Nina dengan serius.

"Menyimpann... rasa suka yang tidak bisa di ungkapkan" Ucap Zahra sambil menyipitkan matanya dan terlihat serius. Nina diam, memikirkan ucapan Zahra.

"Ish.. nggak mungkin ah, masa dia suka sama gue. Gila aja pemikiran elo ck ck ck"

"Ya, itukan cuman pemikiran gue" kata Zahra tersenyum sambil memainkan alisnya.

"Udah ah, jangan bahas tuh orang resek. Gimana hubungan elo sama Angga?" Tanya Nina.

"Em.. ya gitu" Kata Zahra sambil tersenyum.

"Gitu gimana?"

"Gitu lah pokoknya"

"Apa sih? Yang jelas dong"

Because Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang