23-

4.6K 201 13
                                    

Sebelumnya maaf banget ya!
Soal kerjaan arsitek ini cuman karanganku saja.
Aku benar-benar gak tau dunia arsitek tuh kaya apa 😢

Aku cuman ngerti sedikit dari komik yang aku baca, itu saja aku bingung dan sering lupa.

Kalau browsing pun tetap bingung😥😥

Jadi jangan heran, kalau dunia arsitek real sama yang di sini beda. Karena memang aku karang aja.

Oke!

Cukup bacotnya 😝

***

Hari ini Zahra dan Zain pindah ke rumah baru mereka, mereka menjadi sangat canggung setelah konsultasi ke dokter kehamilan. Zain juga tidak senang dengan suasana canggung seperti ini. Dia juga kurang mahir dengan situasi seperti ini.

Setelah selesai merapikan pakaiannya, Zahra turun menuju ke dapur untuk membuatkan makan malam. Saat berjalan menuruni tangga dia berhadapan dengan Zain. Zain langsung memiringkan tubuhnya untuk mempersilahkan Zahra lewat.

"Ada yang bisa aku bantu?"tanya Zahra sebelum dia pergi ke dapur.

Zain menggeleng,"tidak ada, hanya membereskan meja kerjaku saja. Kamu sendiri?"

"Aku mau ke dapur, Kamu mau aku buatin makanan apa?"tanya Zahra sebelum lewat.

"Apa aja, aku nggak ada alergi makanan tertentu kok."ucap Zain sambil tersenyum. Zahra mengangguk saja lalu melewati Zain. Tiba-tiba, Zain mencekal tangan Zahra lalu menariknya untuk mendekat lalu mencium kening Zahra.

Ciuman Zain di keningnya cukup lama membuat mata Zahra terpejam, mungkin ini adalah awal yang bagus untuk hubungan mereka.

Zain melepas ciumanya, jantungnya serasa di pompa dan entah keberanian dari mana dia bisa berinisiatif mencium Zahra tanpa ijin.

"Maaf, seharusnya aku meminta ijin dari kamu."ucap Zain sedikit gugup. Zahra meletakan tanganya di pipi kanan Zain.

"Hei, tidak apa-apa. Tidak perlu sungkan, aku bukan orang lain lagi."kata Zahra sambil mengelus pipi Zain dengan lembut. Zahra berjalan ke arah dapur membuat Zain tersenyum senang.

Zahra selesai memasak, dia dan Zain makan bersama tanpa pembicaraan apapun. Zahra juga sangat tidak suka dengan suasana hening seperti ini, apakah masakannya tidak enak?! Entahlah.

"Masakanku nggak enak ya?"ucap Zahra tiba-tiba.

"Ah, enak. Kenapa memangnya?"

"Kamu diam saja, tidak mengajakku berbicara. Kamu jadi aneh, ada apa sebenarnya?"tanya Zahra.

"Aku hanya memikirkan pekerjaan, nanti aku akan lembur di ruang kerja ku."Zahra mengangguk saja, dia berdiri dan membawa piringnya untuk dicuci.

"Aku ke ruang kerja dulu ya!"kata Zain lalu berjalan ke arah tangga, sebelum benar-benar ke atas Zain melirik Zahra sekilas lalu berjalan ke arah ruanganya.

Selesai membersihkan dapur Zahra berjalan menuju kamarnya, tidak ada siapapun. Mungkin Zain masih lembur pikirnya.

Zahra berbaring di atas kasurnya, awalnya dia ingin menunggu suaminya tapi karena sudah mengantuk dia akhirnya terlelap.

Pagi harinya Zahra terbangun dan tidak ada Zain di sampingnya. Apakah Zain semalaman lembur?! Pintu kamar mandi terbuka dan menampakan Zain.

"Sudah bangun? Cepat mandi, nanti aku antar ke kantor."kata Zain sambil tersenyum.

Because Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang