Part 14

684 35 2
                                    

Berdebat sama lo itu cuman buang-buang waktu

~zalfa~
****


Hari demi hari mereka lewati, kabar mami papi belum juga ada.

Keadaan sekolah kini semua berbanding terbalik tak sama seperti dulu.

Dulu banyak yang segan dengan kami tapi sekarang mereka semua berani mengolok-olok kami tanpa batasan.

Keadaan kampus kak key dan cejo???
Skip dulu ya, kita fokus ketiga anak sekolah ini dulu.

----

Kini pukul telah menunjukkan tengah siang jam istirahat kedua yang membuat perut semua orang keroncongan ditambah ngatuk.

Akhirnya semua itu usai saat bel berbunyi. Dan membuat orang-orang pergi kesuatu tempat ntuk mengisi perutnya dengan berbagai macam makanan.

* Kantin *

Kini tiga gadis itu tengah duduk di kursi pojok kantin karna hanya kursi itu yang tersisa.

Mereka menikmati makanan sederhana mereka, zalfa dengan sepiring siomay nya, ruth dengan minuman teh kotaknya juga roti, dan marsha yang memakan cemilan keripik singkongnya.

Dalam suasan itu mereka menyelipkan perbincangan yang membuat suasana terkadang menjadi serius, tegang dan kocak akan banyolan-banyolan mereka.

"Kak zal, minta dong siomaynya" pinta marsha pada zalfa yang tengah menikmati makananya itu.

"GAK BOLEH!!! " dengan sigap zalfa langsung menutup siomaynya dengan tangan agar marsha tak memintanya.

"Peliitt" ucap marsha dengan mengerucutkan bibirnya.

"Eh liat deh, ini alif kan anak basket itu??" tanya ruth sambil menunjukan sesuatu pada zalfa dan marsha.

"Hmm, iya.. "
" jadi, sekarang giliran dia yang jadi cover majalah sekolah minggu ini" ucap marsha sambil memakan kripiknya.

"Topiknya, Anak Sekolah Gudang Prestasi" sambung ruth dengan menganggukan kepala sambil meminum tehnya.

"Prestasi apaan, semuanya Nol..." ucap zalfa sambil membentuk bulatan angka nol dengan tanggan nya.

"Eh,yang diomongin dateng tuh" ucap ruth dengan menyenggol lengan zalfa yang kebetulan duduk disebelahnya.

"Ruth!!, siomay gue.." saat ruth menyenggol lengan zalfa saat itu dia akan memasukan siomay kedalam mulutnya namun terhempas dari sendoknya.

"Hehehe, sorry.." ucap ruth dengan menunjukan deretan giginya.

"Hei" sapa devin pada marsha.

Kini devin, bastian dan alif sudah ada didepan meja yang ditempati oleh tiga saudara itu.

"Eh, hai" jawab marsha dengan hangat.

"Boleh gabung gak?? " tanya bastian.

Saat ruth ingin menjawab namun tida jadi karna zalfa terlebih dahulu menjawabnya.

"Wait.. " cegah zalfa saat tiga pria itu ingin duduk.

"Girls.. " panggilan kode untuk ruth dan marsha agar mengikuti posisi zalfa saat ini.

Kini mereka membalikan badan mereka seprti sedang membuat forum diskusi dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka saja.

"Kalian ngapain sih ngajak mereka kesini?? " tanya zalfa tak suka.

"Lah, mereka dateng sendiri" jawab ruth.

"Pokoknya gue gak mau duduk bareng mereka (titik).

"Aduh kak zal, emangnya kenapa sih ada yang salah sama mereka ???" tanya marsha.

Ketika Dia Hadir dan Merubah SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang