Part 22

329 13 1
                                    


Kamu tidak cocok jadi pelayan, tapi kamu cocoknya jadi ibu dari anak-anak aku

~devin

"Hmmhh, harus kemana lagi nih" ucap marsha lesu pada dirinya sendiri.

Sepulang sekolah marsha menyusuri jalan dan selalu mampir ke cafe kecil, rumah makan atau warung kecil lainya. Bukan untuk minum atau makan, ia selalu bertanya pada pemilik apakah tempat mereka sedang mencari tenaga kerja tambahan.

Hari yang terik membuat marsha lelah dan haus, langkah kakinya pun kini terhenti disebuah taman dimana sebrang jalannya terdapat cafe.

"Gue sering lewat jalan ini, tapi gue baru liat kalo disini ada kedai kopi" ucap marsha dengan memperhatikan kedai disebrangnya.

Setelah mata nya dipertajam, ia dapat melihat jelas terdapat tulisan jika mereka membutuhkan seorang pelayan saji. Tanpa babibu lagi marsha segera menghampiri kedai itu.

Marsha kini berada didalam cafe, tetapi ia bingung harus bertanya dengan siapa. Walau cafe ini terbilang kecil tapi pengunjungnya lumayan ramai pantas saja mereka butuh tenaga lebih.

Marsha melangkahkan kakinya ke bar saji, tidak ada orang disana ia pun membunyikan bel yang ada diatas meja dan seseorang pun keluar dari dalam ruang menyapa dengan hangat.

"Selamat sore ada yang bisa kami bantu, mbanya mau pesan minum apa?? "

Marsha cukup terkejut dibuatnya, bukan karna sapaannya yang manis tapi ia mengenal sosok ini.

"Devin" ucap marsha terkejut.

"Hai sha" sapa devin yang awalnya terkejut tapi langsung bahagia jika costumer nya sekarang adalah marsha.

"Kamu ngapain disini? " tanya marsha.

"Aku barista disini sha" jelas devin.

"Jadi, kamu kerja disini" ucap marsha yang memperjelas keberadaan devin saat ini, dan devin menganggukan kepalanya bertanda iya.

"Kamu mau kopi apa?? Biar aku bikinin"

Sebenarya marsha tidak ingin membeli minum tetapi setelah dipikir ia jalan cukup jauh dan merasa haus juga saat ini akhirnya ia meminta satu gelas air putih.

"Hmm, air putih aja ada gak??" tanya marsha sambil menahan rasa malunya.

"Air putih, ada kok sebentar aku ambilin" ucap devin semangat.

Minta tolong devin aja kali yaaa

"Air putih sudah datang" ucap devin dengan memberikan 1 botol air mineral pada marsha.

"Emm, berapa?? " tanya marsha.

"Gak usah ini untuk kamu, orang yang spesial gratis" jawab devin menolak uang yang diberikan marsha.

"Loh kok gitu, gue kan pembeli"

"Gkpp marsha, udah ambil aja ya"

"Nanti lo dimarahin bos lo lagi"

"Enggak akan marsha, mana berani bos marahin gue"

"Kok gitu.. "

"Ya kan gue sama bos, udah kayak sodara gitu, bestfriend banget lah pokoknya"

"Owh gitu, kirain gue lo adeknya"

"Egh, mana mungkin lah kalo gue adeknya ngapain gue tinggal dirumah rusun kecil gitu" jelas devin dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Iya juga ya" pikir marsha. "Yaudah makasih ya vin" jawab marsha dengan membalikan badannya dengan ragu.

"Vin.. " panggil marsha yang telah membalikan badan kearah devin lagi.

Ketika Dia Hadir dan Merubah SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang