#5: Flirting

4.2K 785 148
                                    

Mereka ada di sebuah gedung galeri seni yang ada di distrik Jongno hari itu. Setelah sehari sebelumnya menata ruangan sedemikian rupa agar menjadi ruang display yang baik.

Pameran seni yang Kim Daily selenggaraka kali ini merupakan  acara yang digagas oleh perkumpulan para penggiat seni yang berdiri di bawah bendera komunitas Golden Closet Art. Sebuah komunitas seni yang lumayan diperhitungkan dalam dunia seni kontemporer di Korea Selatan.

Ini pertama kalinya Kim Daily memegang acara pameran seni sekaligus sebagai titik awal kerja sama antara Kim Daily dan Golden Closet Art. Selanjutnya Kim Daily akan rutin mengadakan pameran seni dari komunitas itu setiap bulannya.

Hari beranjak siang dan tamu-tamu mulai berdatangan. Namjoon dan Hyemi sibuk memberi salam pada tamu-tamu undangan dan menemani mereka berkeliling menikmati karya seni yang dipamerkan bersama para pemilik karya yang sedang dipamerkan.

Sementara Hoseok sibuk mengurusi segala hal yang berbau teknis seperti mengatur pencahayaan, suhu ruangan sampai ke musik apa saja yang harus diputar selama acara berlangsung. Pria itu melakukan semuanya dengan sempurna. Hingga ke detil terkecil.

Yeonha dan Byungra sendiri bertugas meyambut tamu di pintu masuk kemudian akan mengantarkan mereka pada Hyemi atau Namjoon.

"Sst, senyum," bisik Byungra yang langsung merunduk hormat ketika ada tamu yang datang.

"Apa?" tanya Yeonha tanpa suara.

Byungra mempersilakan sang tamu jalan terlebih dahulu, kemudian ia menoleh ke arah Yeonha yang masih pasang wajah cemberut. Ia memberi isyarat dengan tangan agar Yeonha menarik ujung bibirnya ke atas.

Suasana hati gadis itu sedang buruk saat mengetahui kalau Jeon Jungkook menjadi salah satu penggiat seni yang bergabung dalam Golden Closet Art. Bahkan Yeonha dengar ia adalah salah satu penggagas acara pameran itu dan sosoknya sedang berada di salah satu sudut ruang pameran saat ini.

Sekembalinya Byungra mengantar tamu, wajah Yeonha masih saja masam. Seolah tidak ada semangat untuk hidup hari itu.

"Bukankah kau sudah melupakannya, eoh?" cecar Byungra yang melihat temannya itu tak kunjung bersemangat.

"Sudah kukubur dia dalam tempat terdalam," sahut Yeonha kesal.

"Lalu?"

"Lalu? Kau tidak lihat tadi bagaimana dia tersenyum simpul saat menatapku? Lalu menggandeng pacarnya itu seolah ingin bersorak karena aku pernah menyukainya dulu," racau Yeonha sembari menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Astaga, Yeonha! Kau iri dengannya?" Byungra sebisa mungkin menahan tawanya.

"Iri? Cih, aku juga bisa dapat pendamping yang lebih baik darinya," cibir Yeonha seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Seperti aku, ya?" bisik seorang pria yang tiba-tiba ada di belakang Yeonha. Wajahnya dekat sekali dengan telinga gadis itu.

Byungra terdiam sembari menatap Yeonha penuh tanda tanya. Sementara Yeonha balas menatapnya tak mengerti.

"Kita bertemu lagi, Nona kecup-kecup," ujar Park Jimin yang langsung berdiri di hadapan Yeonha sambil memasang senyum manisnya.

"Sudah kubilang jangan panggil aku begitu," rajuk Yeonha putus asa. Wajahnya terlihat semakin suram saja.

"Tapi, aku menyukainya," Jimin bersikeras.

Yeonha tahu perdebatan konyol macam ini akan terus berlanjut kalau ia meladeni pria bermarga Park itu. Hingga akhirnya Yeonha memutuskan untuk mengacuhkannya.

[Sudah Terbit] Ridiculous ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang