#31: Keraguan

3.5K 686 117
                                    

Berulang kali Taehyung berusaha menghubungi Yeonha. Namun, selalu dijawab oleh nada sambung yang sama. Gadis itu tidak mengangkat panggilannya.

Usai perdebatan mereka tadi sore, hati Taehyung sedikit kesal. Ketika jam pulang kantor tiba, ia bahkan tidak berusaha mencari Yeonha ke ruangannya. Ia pergi begitu saja. Hingga saat ia sampai di rumah orang tuanya untuk melaporkan hasil rapat hari ini dengan sang ayah, sang ibu bertanya kenapa ia tak mengajak Yeonha untuk berkunjung. Seketika Taehyung jadi teringat dengan gadis Song itu.

Apa yang sedang dilakukan oleh gadis itu? Apa ia masih marah? Apa dirinya sudah keterlaluan? Tiba-tiba tebersit rasa sesal di hati Taehyung dan ia ingin sekali bertemu gadis itu.

Namun, Yeonha tidak pernah menjawab panggilannya sejak tadi.

Sudah hampir satu jam Taehyung menunggu di depan gedung flat Yeonha. Berharap akan melihat gadis itu pulang atau setidaknya melihat siluet gadis itu melalui jendela kamarnya. Namun, sejak Taehyung menginjakkan kakinya di sana, lampu kamar Yeonha dalam keadaan mati. Sepertinya gadis itu belum pulang. Mungkin ia menjenguk Yoongi atau bahkan menginap di rumah sakit.

Tepat ketika angin dingin musim gugur menyapa tubuhnya yang terbalut mantel panjang dan syal, Taehyung memutuskan untuk beranjak. Ia pergi ke rumah sakit karena berpikir Yeonha pasti berada di sana.

Sepanjang perjalanan, Taehyung tidak menghentikan usahanya menghubungi Yeonha. Hasilnya tetap sama. Gadis itu tidak juga menjawab panggilannya. Membuat pria Kim itu menghela napas pasrah.


💕💖💕


Sepulang bekerja, Yeonha memutuskan untuk tidak langsung pulang ke flatnya. Ia memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Menggantikan Eunji yang sudah seharian ini menjaga Yoongi.

"Eonni pulanglah. Biar aku yang menjaga oppa malam ini. Kau boleh kembali lagi besok pagi menggantikan aku," usul Yeonha.

Ia berbicara dengan Eunji ketika perawat jaga sedang melakukan pemeriksaan rutin terhadap Yoongi. Memeriksa tekanan darah, bertanya apa saja yang dirasakan pasien, kemudian terakhir memberinya jatah obat untuk diminum malam itu.

"Bagaimana kalau kita berdua menginap saja di sini? Kita belum pernah mengobrol banyak, 'kan?" Eunji tersenyum hangat.

Mendapat jawaban seperti itu tentu saja membuat Yeonha begitu senang. Selama ini bukankah ia tidak pernah merasakan punya kakak perempuan? Kehadiran Eunji di kehidupan kakaknya tentu akan membuat Yeonha merasakan semuanya.

"Tidak apa-apakah?" tanya Yeonha ragu.

"Tentu saja. Yoongi oppa pasti akan senang jika melihat kita bisa akrab."

Yeonha melirik sekilas ke arah Yoongi yang sedang mengobrol dengan petugas medis. Sudah belasan tahun pria itu berusaha membahagiakannya. Sekarang sudah saatnya ia mencari kebahagiaannya sendiri. Mata Yeonha memburam. Cairan emosional itu mulai menumpuk di sudut-sudut matanya.

"Kau sudah makan?"

Pertanyaan Eunji itu membuyarkan alam pikiran Yeonha. Cepat gadis itu mengusap matanya kemudian tersenyum seraya menggelang.

"Kau pergilah dulu mencari makan baru kembali lagi ke sini. Atau kau pulang dulu saja. Kau bahkan belum mengganti pakaian kerjamu."

"Tidak, seperti ini saja," Yeonha tersenyum.

Tak lama petugas medis yang memeriksa Yoongi pun meninggalkan ruangan itu. Hanya selang beberapa detik, pintu kembali terbuka. Menghadirkan sosok Byungra yang kepalanya menyembul sedikit dari balik daun pintu. Seolah sedang memastikan apakah ia datang di saat yang tepat.

[Sudah Terbit] Ridiculous ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang