#12: Hide And Seek

3.9K 764 80
                                    

Awalnya Yeonha berpikir pesta ulang tahun Taegi ini akan seperti pesta ulang tahun anak-anak pada umumnya. Ada sudut serupa panggung di bagian depan, dihiasi poster dengan nama dan ucapan untuk sang empunya pesta. Kemudian ada kursi-kursi berderet yang menghadap ke panggung. Langit-langit ruangan juga beberapa sudut dinding dihiasi oleh balon berwarna-warni.

Yeonha dan Byungra memang menghias ruangan seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonha dan Byungra memang menghias ruangan seperti itu. Namun, dengan tambahan beberapa puluh kursi untuk orang dewasa yang telah disiapkan oleh pihak panti. Kursi untuk orang dewasa itu berderet di bagian paling belakang.

Untuk konsep acara sendiri, memang ada sesi penyerahan dana beasiswa untuk semua anak. Namun, Yeonha tidak menyangka saja kalau acara seperti itu akan menghadirkan para pemegang saham perusahaan dan beberapa wartawan yang meliput. Paling tidak, itu menurut anggapan mereka ketika menyadari ada beberapa kamera perekam yang dipasang di beberapa sudut ruangan.

"Serius, ini akan masuk berita?" tanya Byungra ketika melihat kamera-kamera itu.

"Ini sih namanya bagian dari pencitraan perusahaan. Memanfaatkan momen penting yang harusnya dinikmati bersama keluarga. Kenapa aku jadi kasihan dengan Taegi, ya? Sekecil itu sudah dieksploitasi," Yeonha menimpali.

Byungra yang masih keheranan dengan suasana pesta ulang tahun penuh pencitraan itu, semakin dibuat keheranan ketika melihat penampilan Yeonha yang sudah serupa ninja. Hanya terlihat bagian mata dan kening. Sementara kepala bagian atas tertutup hoodie dan wajah bagian bawah tertutup masker.

"Kau ini apa-apaan, sih?" tanya Byungra merasa risih dengan penampilan sahabatnya itu. Meski mereka bukan tamu undangan, setidaknya harus berpakaian yang pantas agar saat kapan pun dibutuhkan mereka bisa tampil tanpa membuat malu.

"Aku sedang menyamar, kau tahu?" Yeonha terkekeh kemudian menaik-turunkan alisnya.

"Untuk apa? Memangnya kau artis yang harus menghindari sorotan kamera paparazi, eoh?"

Terdengar Yeonha menghela napasnya kemudian sedikit berbisik, "Aku tidak ingin bertemu Kim Taehyung. Dia tidak boleh mengenaliku."

Obrolan mereka terhenti ketika serombongan orang mulai berdatangan dari luar aula. Atensi mereka kemudian beralih ke arah pintu masuk. Rombongan keluarga Kim sudah datang. Taehyung menggendong Taegi berjalan ke tengah ruangan tempat kue ulang tahun diletakkan. Di samping pria itu ada Shin Raena. Ibunya Taegi. Di belakang mereka ada Park Jimin yang tidak ikut ke tengah ruangan. Ia berhenti di dekat pintu masuk seolah sedang menunggu seseorang.

Lalu tanpa memberi aba-aba lagi, Yeonha langsung melarikan diri. Bersembunyi di balik kumpulan kursi tempat duduk anak-anak panti. Ia berjongkok di sana, tak mempedulikan beberapa anak panti yang menatapnya keheranan.

"Yeonha!" panggil Byungra yang merasa kesal ditinggal begitu saja. Gadis itu mendekati sahabatnya.

"Sst, jangan keras-keras memanggil namaku, astaga. Nanti dia bisa dengar," ujar Yeonha dengan suara berbisik.

[Sudah Terbit] Ridiculous ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang