"Jika memikirkanmu saja serumit ini, apa yang terjadi jika kau yang akan menjadi teman hidupku?"
***
Malam ini Nada sedang memikirkan alasannya untuk meminta izin pada orang tuanya agar mengizinkannya menonton konser bersama teman-temannya. Ia tak mau mengecewakan sahabat-sahabatnya untuk yang ke sekian kalinya.
Lama berpikir, Nada mendapatkan sebuah ide dan itu memerlukan bantuan kakaknya, Ical. Tanpa berpikir panjang, Nada segera beranjak dari atas kasurnya dan pergi ke kamar kakaknya.
Tiba di depan pintu kamar kakaknya, Nada mengetuk pintu terlebih dulu. Takutnya jika ia langsung masuk nanti kakaknya akan marah dan tidak mau membantunya.
Tok tok tok...
Tak ada jawaban dari dalam.
Tok tok tok...
Ketuk Nada lagi, tapi tetap tak ada jawaban.
"Kak.. " teriak Nada berharap agar kakaknya membukakan pintu.
Tok tok tok...
Nada terus mengetuk pintunya dan akhirnya pintu itu terbuka.
"Kamu ngapain sih? Malam-malam ngetuk pintu, pake teriak lagi!" tanya kakak Nada, Ical dengan wajah kesalnya.
"Kak Ical tuh yang lama banget bukain pintunya, makanya aku teriak! " protes Nada dengan wajah cemberut.
"Ya, kan gue lagi di kamar mandi, masa gue keluar ngga pake celana! Emang kenapa sih?" tanya Ical yang heran karna tidak bisa adiknya datang ke kamarnya.
"Aku mau minta tolong, kak," ujar Nada menatap penuh harap pada kayaknya itu.
"Minta tolong apaan? Lo mau ambil sesuatu tapi ngga nyampe?" ledek Ical pada adiknya itu.
"Ish, bukan kak!"
"Tolong nanti bujuk mama dong buat izinin aku nonton konser sama temen-temen aku," pinta Nada dengan wajah memelasnya.
"Minta izin aja ke mama sendiri, kalo ngga di izinin ya ngga usah pergi. Susah amat!" kata Ical dengan santainya.
"Ish, mama ngga mau ngizinin aku kak. Siapa tau kalo kak Ical yang minta dibolehin, kakak temenin aku aja kesana," kata Nada yang tetap dengan wajah melasnya.
"Kok jadi bawa-bawa gue sih, ngga ah!" tolak Ical.
"kak, satu kali ini aja kak. Aku ngga enak sama temen-temen aku, Pliss ya kak," rengek Nada dengan menyatukan kedua tangannya di depan dada.
"Emang lo mau nonton apa sih? Sampe gitu banget!" tanya Ical.
"Mau nonton konser musik, Kak." jawab Nada cepat.
"Yaelah, gue kira nonton apaan!" kata Ical yang sangat tahu jika adiknya itu sangat tergila-gila dengan musik.
"Yaudah, nanti gue bilang ke mama. Tapi, kalo ngga dibolehin jangan maksa lo yah!" pasrah Ical yang mewanti-wanti adiknya agar tidak terus merengek padanya.
Nada yang mendengar itu tersenyum lebar dan langsung memeluk kayaknya itu.
"Makasih yah kak, kak Ical memang yang terbaik," kata Nada dalam pelukan kakaknya.
Ical segera melepas pelukan adiknya itu.
"Lo kalo ada maunya aja muji-muji!" kata Ical malas.
"Tapi besok aja gue bilang ke mama, ini udah malem. Nanti mama marah-marah kalo diganggu sekarang!" sambung ical.
"Iya, iya. Besok aja. Aku balik ke kamar yah, dadah," ucap Nada melambaikan tangan dan berjalan menuju kamarnya dengan perasaan senangnya.
Ical yang melihat adiknya telah masuk di kamarnya langsung menutup pintunya dan segera menuju ke kasur empuknya.
---
Tiba di kamarnya, Nada tidak langsung tidur. Ia segera merebahkan tubuhnya di atas kasurnya dan menyetel sebuah lagu dari speaker berukuran sedang yang ada di meja samping tempat tidurnya. Hingga, sesuatu yang tiba-tiba saja muncul di pikirannya.
Nada memikirkan siswa yang tapi siang memberinya meja. Dia merasa belum mengucapkan terima kasih pada orang itu, hingga dia berinisiatif jika bertemu dengan siswa itu, dia akan mengucapkannya.
"Siswa yang tadi siang baik banget yah, kalo ketemu nanti aku mau ucapin terima kasih deh, kan baru sama temennya belum sama dia langsung. Semoga aja nanti kalo ketemu mukanya ngga datar kayak itu lagi." Monolog Nada pada dirinya sendiri.Dalam mimpiku
Aku bermimpi
Tentang kekasih
Itu dirimuTambatan hati
Yang telah pergi
Hanya dirimu
Tak ada lagiHanya wajahmu
Yang terukir di dalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupkuMeskipun langit
Tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan s'lalu bersemi
Di hidupkuMalam malamku
Tanpa dirimu
Terbuai sepi
Di hias rinduResah di dada
Ingin berjumpa
Ku tak berdaya
Terbang ke sanaHanya wajahmu
Yang terukir di dalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupkuMeskipun langit
Tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan s'lalu bersemi
Di hidupkuHanya wajahmu
Yang terukir di dalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupku
Meskipun langit
Tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu s'lalu akan bersemi
Di hidupku
(Rossa~Cinta Dalam Hidupku)
Nada terlelap dalam tidurnya dengan suara musik yang masih terdengar dan menjadi pengantar tidur untuknya.***
Jangan lupa vomentnya yah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting From The Song [Mika&Nada]
Teen FictionDinamika Putra Narendra. Dia bukan Most Wanted yang sering ada di cerita wattpad. Dia hanya cowok dingin, cuek dan terkenal juga karena dipikir 'homo' oleh siswa di sekolahnya. Dibalik segala sifatnya, ia punya alasan dibalik itu semua. Hingga, hati...