Chapter 27 : Pergi

533 16 1
                                    

Sekitar 8 jam kemudian di rumah sakit di Spokane, Washington, Kyungsoo mulai siuman. Dia sudah mulai sepenuhnya siuman sambil dia mulai mengangkat kepalanya dari bantal tempat dia mengistirahatkan kepalanya. Dia menoleh ke kanan dimana dia menyadari beberapa peralatan rumah sakit. Dia kemudian menoleh ke kiri dimana dia menyadari ayahnya, Jungkook sedang tertidur di kursi. 

"Ayah," bisik Kyungsoo. Jungkook mulai bangun dan menyadari anaknya sudah sadar. "Nak, oh terima kasih Tuhan," teriak Jungkook. "Ayah, aku dimana ?" tanya Kyungsoo. "Kau berada di rumah sakit nak dan kau akan baik-baik saja," jawab Jungkook.

Tiba-tiba saja, Kyungsoo melihat ke arah tangannya dan menyadari dia sudah tidak diikat. Kemudian Kyungsoo melihat ke arah kakinya dan menyadari kakinya juga sudah tidak diikat. Kyungsoo kemudian menatap Jungkook dan meneriakkan nama Kai. "Tenanglah nak, Kai tidak akan menyakitimu lagi. Dia tidak akan menculikmu lagi. Dia menjadi tahanan polisi begitu juga dengan Taehyung dan Jisoo," Jungkook memberitahu Kyungsoo yang lega.

Kyungsoo kemudian merebahkan kepalanya di bantal dan meletakkan tangannya di kepala. Dia menyadari kepalanya diperban. Dia kemudian menyadari ada sedikit darah di tangannya, yang dimana mulai merambat keluar dari perbannya.

"Oh Tuhan apa yang terjadi ?" ujar Kyungsoo dengan keras. "Tenang, kau akan baik-baik saja," jawab Jungkook sambil dia memanggil perawat. "Tunggu, kumohon ayah. Beritahu aku apa yang terjadi," Kyungsoo memberitahu ayahnya. Jungkook kemudian kembali duduk di samping anaknya. 

"Nak, kepalamu terbentur dengan keras ke lantai ketika ibumu melompat ke depan untuk melindungimu dari peluru yang ditembakkan dari pistol milik Kai," jawab Jungkook. "Ibu, Oh Tuhan ayah, dimana ibu. Dimana dia ?" tanya Kyungsoo sambil mulai menangis.

Setelah lama terdiam, Jungkook mulai memberitahukan kabar buruk kepada Kyungsoo. "Nak, aku sangat menyesal harus memberitahumu. Tapi ibumu terkena peluru yang ditembakkan dari pistol Kai. Nak, dia sudah meninggal. Ibumu meninggal sebagai seorang pahlawan. Dia menyelamatkanmu," Jungkook memberitahu anaknya yang hancur. Yang bisa dilakukan Kyungsoo hanya menangis dan menangis. "Tidak, jangan ibuku. Tolong bu, kembalilah padaku," Kyungsoo menangis tersedu-sedu.

Mata Jungkook mulai berkaca-kaca. "Dengar nak. Kau harus tahu ibumu merasa sangat buruk dengan apa yang telah dia lakukan padamu. Dia sangat menyesal menyekapmu dan membuatmu dalam bahaya besar. Dia menghancurkan dirinya sendiri karena hal itu," Jungkook memberitahu anaknya yang berduka.

"Nak, aku memiliki surat untukmu. Itu dari ibumu. Kenapa kau tidak membacanya sementara aku pergi memanggil perawat untuk memeriksamu," Jungkook memberitahu anaknya. Jungkook meletakkan suratnya di ranjang dan bangkit untuk keluar dari ruangan. Setelah beberapa detik, Kyungsoo mengambil suratnya secara perlahan.

"Kyungsoo sayang, biar aku mulai dari betapa menyesalnya aku menyekapmu. Aku tidak tahu bagaimana seorang ibu bisa melakukan hal itu pada anaknya sendiri. Bagaimana bisa aku melakukannya pada anakku sendiri. Aku hanya bisa berharap suatu hari dalam hatimu kau memaafkanku. Aku tahu aku tidak pantas mendapat maafmu. Aku akan sangat mengerti jika kau tidak bisa memaafkanku. Kau mungkin akan sulit mempercayai ini, tapi aku mencintaimu. Kau adalah anakku yang berharga dan akan terus seperti itu. Aku pikir dengan menyekapmu aku bisa memberimu kehidupan yang lebih bagus atau setidaknya aku mencoba. Sekarang aku mengerti bahwa itu salah. Sangat salah. Jika kau membaca surat ini, maka aku sudah pasti tidak berada disini untuk berbicara langsung padamu dan aku sudah berada di dunia lain. Tapi nak, aku akan selalu menjagamu dan akan selalu mencintaimu. Seperti yang kukatakan, aku hanya bisa berharap suatu hari kau akan memaafkanku. Dengan penuh cinta, Ibumu."

Kyungsoo dengan pelan menaruh suratnya dan sekali lagi merebahkan kepalanya di bantal. Dia mendongak dan menangisi ibunya dalam diam. "Aku mencintaimu bu. Aku mencintaimu," Kyungsoo menangis dengan keras.

A Kidnapped BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang