Chapter 34 : Konfrontasi

674 17 1
                                    

Di rumah sang penculik, detektif Sehun sudah selesai menulis surat tebusan. Dia memutuskan untuk membaginya dengan tawanannya, Kyungsoo. Sang detektif menuju kamar dimana Kyungsoo ditawan, terikat dengan mulut dilakban. "Baik nak, aku sudah menyelesaikan surat tebusannya. Akan kubacakan untukmu," kata sang detektif.

"Aku memiliki anakmu. Jika kau masih ingin melihatnya, serahkan uang 100 ribu dolar. Bisa kurang, tapi karena ada seorang Superhero di tanganku, bisa saja lebih. Jangan memanggil polisi dan macam-macam atau anakmu akan mati. Kau punya waktu 72 jam. Aku akan menghubungimu," kata sang detektif sambil selesai membaca suratnya.

"Jadi Kyungsoo, bagaimana pendapatmu ? Surat yang bagus bukan ?" tanya sang detektif. "Mmmpphhh" hanya itu yang bisa dijawab Kyungsoo dari mulutnya yang dilakban. "Yah, aku akan mengirimnya. Jadilah anak baik dan aku akan kembali secepatnya," kata sang detektif sambil kemudian meninggalkan kamar. Kyungsoo hanya menggeliat di sekitar ranjang karena dia diikat dengan erat.

Sekitar 15 menit kemudian, detektif Sehun sampai di luar rumah Jungkook. Dia menyadari jika Jungkook pasti tidak berada di rumah karena tidak ada kendaraan apapun disitu. Situasinya aman untuk detektif Sehun menaruh surat tebusannya. Dia keluar dari mobilnya dan menempelkan surat tebusannya di depan pintu. Sang detektif kembali ke mobil dan pergi.

Sekitar 15 menit berikutnya, Jungkook sudah sampai di rumah. "Oh halo Jungkook," ucap nyonya Wendy. Nyonya Wendy adalah tetangga Jungkook. "Oh halo nyonya Wendy," respon Jungkook. "Kau memiliki sebuah catatan di pintu," kata nyonya Wendy. Jungkook melihat pintu depannya dan menyadari ada sebuah catatan. "Terima kasih sudah memberitahuku," Jungkook memberitahu tetangganya dan mengambil catatan itu.

Jungkook mengambil catatannya dan menyadari itu adalah surat tebusan. "Oh Tuhan," ucap Jungkook pada dirinya sendiri. Jungkook kemudian pergi menemui nyonya Wendy. "Permisi nyonya Wendy," kata Jungkook. "Iya, apa yang bisa kubantu ?" tanya nyonya Wendy. "Ngomong-ngomong, apakah kau melihat siapa yang mengirim catatan ini ?" tanya Jungkook. "Tidak. Maaf aku tidak tahu," jawab nyonya Wendy.

"Yang bisa kuberitahu adalah seseorang berpakaian serba hitam dan wajahnya ditutup dengan sempurna," kata tetangganya. "Aneh melihat seseorang yang berpakaian seperti itu di tengah hari ketika cuacanya sedang panas," tambahnya. "Ya, tentu aneh," respon Jungkook. "Namun dia punya mobil mewah," kata nyonya Wendy.

"Kau melihat mobilnya. Seperti apa bentuknya ?" tanya Jungkook. "Mobilnya adalah nissan hitam," jawab nyonya Wendy. "Nissan hitam," ucap Jungkook. "Terima kasih nyonya Wendy, sampai jumpa," Jungkook memberitahu tetangganya. "Oh Jungkook. Bagaimana kabar Kyungsoo. Aku tidak bertemu dengannya akhir-akhir ini," tanya nyonya Wendy. Setelah terdiam, Jungkook memberitahunya bahwa Kyungsoo baik dan sedang berisitirahat. Jungkook kemudian masuk ke dalam rumah. 

Setelah berada di dalam rumah, Jungkook memutuskan untuk menelepon detektif Sehun, tapi tidak diangkat. Jungkook sekali lagi melihat catatannya dan kemudian mengingat apa yang diberitahu nyonya Wendy tentang nissan hitam. "Detektif Sehun punya nissan hitam," ucap Jungkook pada dirinya sendiri. "Ini hanya tidak masuk akal," kata Jungkook. 

Jungkook membuka laci mejanya dan membaca artikel tentang anak detektif Sehun yang meninggal karena dibunuh oleh Jungkook secara tidak sengaja. Jungkook berhenti dan berpikir sejenak. "Detektif Sehun bilang dia sudah memaafkanku tentang kematian anaknya. Bagaimana jika dia berbohong. Bagaimana jika dia masih dendam padaku," tebak Jungkook.

"Oh Tuhan, bagaimana jika detektif Sehun menculik anakku untuk balas dendam," tebak Jungkook. "Tidak, tidak mungkin. Detektif Sehun tidak akan menculik anakku. Benarkah," Jungkook menebak lagi saat dia mulai berkeringat, takut akan hidup anaknya. Jungkook kemudian mengingat kembali ke waktu dimana dia memberitahu sang detektif tentang hilangnya anaknya setelah bertemu dengan konselor.

"Kau tahu. Ketika aku memberitahu detektif tentang hilangnya Kyungsoo, dia terlihat tidak khawatir. Faktanya, dia ingin mereview kasus ini sebagai pelarian," ucap Jungkook pada dirinya sendiri. "Satu cara untuk menemukannya. Aku harus pergi ke rumah detektif," kata Jungkook. Jungkook membuka laci bawahnya dan mengeluarkan pistol. "Lebih baik aman daripada menyesal," kata Jungkook dan meninggalkan rumah.

Setengah jam berlalu ketika Jungkook sampai di luar rumah detektif Sehun di jalan Oak. Dia memutuskan untuk memarkir mobilnya di luar pandangan.Jungkook keluar dari mobil dan berjalan ke belakang rumah, berharap tidak ketahuan. "Kyungsoo, jika kau disini, aku janji untuk menyelamatkanmu. Aku tidak akan meninggalkan rumah ini tanpamu," bisik Jungkook pada dirinya sendiri. 

Jungkook berhasil menuju jendela ruangan dimana Kyungsoo ditawan. Jungkook melihat melalui jendela dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. Jungkook melihat anaknya, terbaring di ranjang, terikat dengan mulut dilakban. "Ya ampun ternayta benar. Detektif Sehun menculik anakku," kata Jungkook. "Kau mungkin sudah menculik anakku, tapi aku sungguh bodoh tidak menutup tirai jendelanya," kata Jungkook. 

Jungkook kemudian mengendap di sudut ketika langkahnya terhenti. "Halo Jungkook. Apakah kau sudah menerima surat tebusanku ?" tanya sang detektif. "Bajingan. Kau menculik anakku. Aku ingin anakku kembali dan kembalikan dia sekarang," ucap Jungkook yang marah. "Maaf, kau tidak akan pernah mendapatkan kembali anakmu," kata sang detektif.

Kembali ke dalam rumah, Kyungsoo pikir dia mendengar suara ayahnya di luar, tapi tidak bisa melakukan apapun karena dia diikat. "Kumohon bu. Aku tahu kau sedang menjagaku. Tolong beri aku sebuah tanda atau membantuku kabur. Kumohon," ucap Kyungsoo dalam hati sambil berdoa kepada ibunya, berharap doanya terkabul.

Kyungsoo melihat ke sekitar ruangan dan menemukan sesuatu yang bersinar di lantai. Melihat bahwa ini hanyalah kesempatannya untuk kabur, Kyungsoo mengambil kesempatan dan berhasil duduk di tepi ranjang dan mengayunkan kakinya yang terikat sehingga menyentuh lantai. Dai berhasil berdiri dan melompat ke area dimana benda bersinar itu berada.

Sang tawanan berhasil berlutut dan kemudian berbaring. Kyungsoo menggunakan tangannya yang terikat untuk mencoba menemukan benda bersinar itu. Kyungsoo menemukannya dan mencoba untuk mengambil kunci pada borgolnya. "Kumohon biarkan ini bekerja. Kumohon," ucap Kyungsoo dalam hati sambil sekali lagi dia berdoa untuk keajaiban. Kyungsoo terus mencoba, tapi tetap saja, borgolnya tidak mau terlepas. "Mmpphh" hanya itu yang bisa Kyungsoo katakan.

Kembali di luar, Jungkook memberitahu detektif Sehun bahwa Kyungsoo tidak pantas menerima ini. "Aku tahu dia tidak pantas menerima ini, percayalah. Aku merasa buruk menyekap Kyungsoo, sungguh. Tapi kau membawa pergi anakku, jadi aku juga akan membawa pergi anakmu," kata sang detektif. "Kau bilang kau memaafkanku," kata Jungkook. "Aku berbohong. Aku tidak akan pernah memaafkanmu, tidak akan," kata sang detektif.

"Kau lihat Jungkook. Rencanaku adalah menculik Kyungsoo dan kemudian membunuhnya," kata sang detektif. "Tapi kupikir sekali lagi, yah, kenapa aku tidak menyimpan Kyungsoo untuk diriku sendiri dan dengan itu, aku bisa mempunyai anak lagi," kata sang detektif. "Kau benar-benar gila jika kau mengira bisa lolos dari semua ini," kata Jungkook. "Oh aku tahu aku bisa lolos dari semua ini," respon sang detektif.

"Oh Jungkook, kau mengacaukan semuanya. Yang harus kau lakukan adalah bayar tebusannya dan aku beserta anakku akan pergi," kata sang detektif. "Maksudmu adalah anakku bukan ?" tanya Jungkook. "Tidak, maksudku anakku," respon detektif Sehun. "Sekarang, aku harus membunuhmu dan kemudian aku perlu mencari cara untuk mendapat uangnya," sang detektif memberitahu Jungkook. 

"Tapi kau tidak perlu khawatir Jungkook. Anakmu akan kujaga dengan baik, aku janji," kata sang detektif. Jungkook mulai melihat seberapa kehilangannya sang detektif. Jungkook dan sang detektif pikir mereka mendengar sesuatu dan sang detektif lengah. Jungkook bergerak dan berkelahi untuk merebut pistolnya dari detektif Sehun.

Sang detektif bergerak duluan dan meninju perut Jungkook. Jungkook jatuh berlutut dalam keadaan kesakitan. "Bodoh. Kenapa kau tidak mengaku kalah. Aku tidak akan membiarkanmu membawa anak lain lagi dariku. Itu tidak akan pernah terjadi," kata detektif Sehun. "Yah Jungkook. Waktunya dirimu untuk mati," kata sang detektif. 

"Kumohon, jangan lakukan ini," Jungkook memohon. "Maaf. Tapi ini waktunya aku dan anakku memulai kehidupan baru. Dan kau tidak termasuk," kata sang detektif. Detektif Sehun mengarahkan pistolnya ke Jungkook. "Begitu lama temanku, begitu lama," kata sang detektif.

Jungkook hanya menatap ke arah sang detektif. Kemudian, pelatuknya ditarik...Bang ! Bang ! Bang !


A Kidnapped BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang