Chapter 29 : Ucapkan Selamat Tinggal

457 19 2
                                    

Ini malam sebelum pemakaman ibunya dan Kyungsoo duduk sendirian di ruang tamu. Anak itu memegang foto ibunya di tangannya. Mata Kyungsoo mulai berkaca-kaca dan dia sangat merindukan ibunya. "Aku merindukanmu bu. Aku berharap kau disini," dia memberitahu dirinya sendirinya. Kyungsoo bangkit dan berjalan menuju jendela dengan fotonya yang dipegang di dadanya.

Jungkook masuk ke ruangan dan berjalan menuju anaknya. "Kau baik-baik saja nak ?" tanya Jungkook. "Pertanyaan bodoh. Tentu saja kau tidak baik-baik saja. Kau baru saja kehilangan ibumu," tambah Jungkook. "Bagaimana aku mengucapkan selamat tinggal yah ?" tanya Kyungsoo. "Tidak perlu. Ibumu akan selalu bersamamu, di hatimu," Jungkook memberitahu anaknya. Kyungsoo dan Jungkook saling berpelukan karena jelas mereka merindukan Lisa. 

"Dengar nak. Besok adalah pemakamannya, jadi kenapa kau tidak naik dan bersiap untuk tidur," saran Jungkook pada anaknya. "Baiklah, aku akan mencoba tidur, tapi aku tidak tahu jika aku bisa," Kyungsoo memberitahu ayahnya dan dia mulai naik ke atas. Jungkook hanya menatap anaknya yang meninggalkan ruangan, merasa sedih karena anak itu kehilangan ibunya.

Sekitar setengah jam kemudian, Jungkook mendapat telepon dari detektif Sehun. "Halo detektif, ada yang bisa kubantu ?" tanya Jungkook. "Dengar Jungkook. Aku mendapat kabar buruk, sangat buruk," jawab sang detektif. "Apa, kabar buruk apa ?" tanya Jungkook. Setelah lama terdiam, "Kai kabur dari penjara," jawab sang detektif.

"Apa, bagaimana itu bisa terjadi ?" tanya Jungkook dengan marah. "Aku tidak tahu. Tampaknya Kai terlibat perkelahian dengan tahanan lain dan diikuti kekacauan. Kai menghilang," sang detektif memberitahu Jungkook. "Apakah di penjara sudah dicari ?" tanya Jungkook. "Iya sudah. Ditambah, seseorang menelepon penjara memberitahu jika seorang tahanan kabur ke kota. Orang itu mengatakan dia terlihat seperti Kai," sang detektif memberitahu Jungkook yang terkejut. 

"Oh Tuhan. Apa yang harus kita lakukan ? Pemakaman ibu Kyungsoo besok. Ini akan menghancurkan Kyungsoo jika dia tidak bisa berada disitu," kata Jungkook. "Dan Kyungsoo akan berada disitu. Aku akan mengerahkan semua anggota kepolisian. Jungkook, anakmu akan aman dan kami akan kembali menahan Kai, aku janji," sang detektif memberitahu sang ayah. "Jungkook, satu hal lagi. Jangan beritahu Kyungsoo jika Kai kabur," saran sang detektif.

"Jangan khawatir. Anakku sudah cukup mengucapkan selamat tinggal pada ibunya daripada mengkhawatirkan Kai yang akan menculiknya kembali," Jungkook memberitahu sang detektif dan memutus teleponnya. Jungkook pergi ke kamar anaknya dan menyadari Kyungsoo sudah tertidur. 

Jungkook mengingat kembali di pengadilan tentang Kai yang mengancam anaknya bahwa dia akan kembali menculik Kyungsoo. Jungkook menatap anaknya. "Jangan khawatir anakku. Aku akan melindungimu dari bedebah itu," Jungkook memberitahu Kyungsoo yang tertidur dan berjalan keluar dari kamar.

Kembali dibawah, Jungkook menelepon seseorang yang misterius. "Ya ini aku. Sudah waktunya. Aku memerlukan paket yang kita bicarakan. Antarkan besok malam," Jungkook memberitahu orang misterius itu dan memutus teleponnya. Jungkook berjalan menuju pigura foto Kyungsoo yang digantung di atas perapian. "Aku akan melindungimu nak, aku janji," ujar Jungkook. 

Keesokan paginya, Kyungsoo turun ke bawah sudah berpakaian untuk pemakaman. "Ayah, ada apa ?" tanyanya. "Ha, tidak apa-apa nak. Wow, kau terlihat keren," Jungkook memberitahu Kyungsoo. "Terima kasih," respon Kyungsoo. "Aku harus terlihat sempurna untuk ibuku," tambah Kyungsoo. "Baiklah nak, apakah kau sudah siap mengucapkan selamat tinggal ?" tanya Jungkook. "Aku tidak berpikir bahwa aku siap untuk mengucapkan selamat tinggal," jawab Kyungsoo. 

Jungkook memeluk anaknya. "Aku tahu itu tidak terlihat seperti itu sekarang, tapi aku janji itu akan menjadi lebih baik, aku janji," Jungkook memberitahu anaknya. Jungkook mengambil kunci dan mereka menuju tempat pemakaman.

Sekitar 2 jam kemudian, Jungkook dan Kyungsoo dan tamu-tamu lainnya sudah berada di tempat pemakaman. Kyungsoo sedang mendengar sambil pastor Seokjin menyelesaikan pidatonya. Acara pemakaman telah berakhir dan para tamu mulai pergi. "Nak, apakah kau mau ikut ?" tanya Jungkook. "Bisakah aku memiliki waktu sebentar dengan ibuku ?" tanya Kyungsoo. "Tentu saja," jawab Jungkook dan dia berlalu.

Kyungsoo berjalan menuju peti mati dan meletakkan tangannya disitu. "Aku sangat merindukanmu bu. Aku sungguh merindukanmu," kata Kyungsoo sambil mulai menangis. "Kau tahu, aku mendapat suratmu yang bertuliskan bahwa kau meminta maaf karena menyekapku," ucapnya. Setelah terdiam, Kyungsoo melanjutkan. "Aku sudah memaafkanmu bu. Aku percaya kau menyekapku untuk memberiku kehidupan yang lebih bagus," tambah Kyungsoo.

"Jadi iya bu. Aku memaafkanmu. Dan aku mencintaimu. Aku akan selalu merindukanmu," Kyungsoo berhenti sambil dia mulai menangis semakin keras. Jungkook kembali dan membawa anaknya. Jungkook dan Kyungsoo saling berpelukan sambil menangisi kepergian orang yang berada di hidup mereka. "Ayo nak. Kurasa sudah waktunya," Jungkook memberitahu Kyungsoo. "Selamat tinggal bu, selamat tinggal," tambah Kyungsoo dan pergi dengan ayahnya.

Sekarang sudah malam ketika Kyungsoo memberitahu ayahnya dia akan naik ke atas. "Ok nak. Selamat malam. Sampai bertemu besok pagi," Jungkook memberitahu Kyungsoo dan dia naik ke atas. Kyungsoo sekarang sendirian di kamarnya dan menatap foto dirinya dengan ibunya. 

Kyungsoo berjalan dan meletakkan kaset di stereonya. Kaset itu dari Lonestar, band favorit Kyungsoo. Dia mulai mendengar lagu. Lagunya adalah I'm Already There. Itu favorit ibunya. Sambil lagunya berputar, Kyungsoo hanya berbaring di ranjang dengan air mata yang mengalir menuruni pipinya.

Kembali ke bawah, Jungkook mendengar suara ketukan pintu. Dia membuka pintunya. "Apakah kau memiliki paketku ?" tanya Jungkook. Orang misterius itu memberikan Jungkook sebuah paper bag dan Jungkook melihat isinya. "Bagus, kau melakukannya dengan baik," Jungkook memberitahu orang misterius itu dan menyerahkan sebuah amplop. Orang misterius itu pergi. Jungkook sekali lagi melihat isinya dan naik ke atas.

Jungkook memasuki kamar Kyungsoo dan menyadari anaknya sudah tertidur. Jungkook perlahan membuka kantongnya dan mengeluarkan isinya. Itu adalah sebotol kloroform. Jungkook kemudian mengeluarkan sebuah kain putih dari saku celananya. Jungkook menatap anaknya. "Aku melakukan ini untukmu anakku. Aku melakukannya untukmu," Jungkook memberitahu Kyungsoo yang tertidur.


A Kidnapped BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang