MY WORLD IS YOU [✔]

✔1

🎵Min Jae - The Second Farawell

MY WORLD IS YOU

Alarm ponsel berbunyi nyaring, membuat gadis dengan piyama doraemon yang masih menggulung malas dirinya dibalik selimut terusik mendengar nyaringnya suara itu.

Tangannya bergerak mencari sumber bunyi suara itu dengan mata tertutup, masih enggan membuka mata karena dirasa hari masih pagi.

Yeri, gadis itu kini menemukan letak ponselnya lalu menatap ponsel itu sesaat."Oh masih pukul tujuh, aku tid-, APA! Hais sial! Aku akan telat kekampus!."

Yeri menyibak selimutnya asal hingga selimut tipis itu rerjatuh kelantai, alah masa bodo! Batinnya, yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana ia sampai kekampus tanpa terlambat, karena kampusnya ini adalah kampus killer yang jika mahasiswanya telat satu hari langsung di DO.

Yeri selesai dengan ritual mandinya, lebih tepatnya lagi gadis itu tidak mandi, hanya membasuh muka dan menggosok giginya saja. Yeri berjalan menuju cermin kecil disudut apartment nya, ia mengoleskan sedikit lipstik dibibirnya, lalu menaburkan bedak murah diwajahnya.

Setidaknya kesan pertamanya berkuliah tidak boleh terlihat kumal dan mencerminkan bahwa ia adalah gadis jorok.

Yeri berjalan kepintu utama apartment nya, gadis itu menemukan sebuah map coklat yang tergeletak begitu saja dibawah kolong pintu, diambilnya map itu lalu dibuka oleh Yeri dengan perlahan.

"Apa ini?."gumamnya, Yeri menarik isi map itu lalu terpapanglah kartu kependudukan dengan namanya yang sudah diganti."Kim Yeri."ejanya membaca sebuah nama di kartu itu.

Yeri mengangkat bahunya acuh."Tidak teralu buruk, setidaknya namaku menjadi lebih singkat."ujar gadis Kim itu lalu melenggang pergi menuju halte bis.

Yeri menatap sekitar apartmentnya, sudah satu minggu lamanya ia tinggal disini, dan hari ini adalah hari pertamanya masuk perguruan tinggi, ia berharap supaya hari ini akan lebih baik dari pada hari kemarin karena Yeri ditolak sebagai penjaga kasir disebuah rumah makan elit disekitar apartmentnya, dan berakhirlah ia mendapat pekerjaan penjaga caffe yang letaknya agak jauh dengan apartmentnya.

Yah Yeri bekerja paruh waktu, setidaknya itu akan mencukupi kehidupannya di negri orang ini, memang gajinya tak seberapa, tetapi itu sudah lebih dari cukup untuk membeli jajannya di kampus nantinya.

Bis yang ditunggu Yeri dan penumpang lainnya akhirnya datang, tadi saat dihalte Yeri sempat melihat wanita hamil dan tidak mendapatkan tempat duduk didalam bis, jadi ia berinisiatif mengalah agar wanita hamil itu bisa duduk, bukannya cari muka atau apalah, tapi Yeri benar-benar kasihan melihat wanita hamil itu, dia hanya sendirian sembari membawa banyak belanjaan, entah dimana suaminya, kenapa sampai tega membiarkan istrinya yang sedang hamil besar ini berkeliaran sendiri.

"Nyonya kemarilah, kulihat barang bawaanmu banyak sekali, duduklah disini."ujar Yeri sembari menuntun wanita hamil itu ketempat duduknya sebelum bisnya berjalan.

Wanita itu membungkuk enggan, tapi ia tetap duduk dikursi yang disediakan Yeri, karena jujur saja wanita itu juga sangat lelah sendari tadi hanya berdiri saja.

"Terimakasih."ucapanya pada Yeri, wanita itu memberikan Yeri sebungkus permen untuk kebaikan yang sudah Yeri lakukan.

"Tidak perlu repot-repot nyonya-,"