Amarah sasha semakin meningkat, ia semakin muak dengan perkataan arian siapa cewe itu? Bisa bisanya ia merebut arian darinya sasha semakin pusing memikirkannya.
"Liat aja tu cewe kalo gue liat gue bacok" ucap sasha sambil mengepal kedua tangannya "aaaaaaaaaah kacauuuuu" teriak sasha
"Non sasha, kenapaa?" Teriak diluar sana
"gak bi, gak papa kok" teriaknya juga
Sasha pun membuat sebuah rencana untuk arian dengan si cewenya "gue ada rencana, liat aja lo udah marahin gue, bentak gue, sebagai balasan gue cewe lo yang akan rapuh sama seperti yang gue rasain sekarang" ketusnya
Tak lama sasha pun keluar dari kamarnya, berniat untuk memberi tahu kepada papahnya arian bahwa ia dimarahi abis abisan oleh arian, sasha pun berpura-pura menangis didepan papahnya arian yaaa air mata buaya hehe
"Ommmmm" sambil memeluk tubuh abrasya papah arian "kenapa sasha" jawabnya sambil mengelus rambut sasha "om, masa tadi sasha di bentak-bentak sama arian? Salah sasha apa coba" sambil mengisss "ohya, apa benar yang dikatakan sasha barusan?" Tanya abrasya kepada arian yang sedang asik memainkan game di handphone nya
"Gak pah, dia bohong" jawab arian "gak kok om, mana ada sasha bohong hiksss...hikss" rilihnya "arian, keterlaluan kamu main bentak sepupu mu sendiri kasian dia bukannya diajak main malah di bentak-bentak" bela abrasya
Arian hanya diam, menunda kemarahannya ia tahu bahwa ini rencana sasha memang jahat tu anak
"Yasudah, kamu jangan nangis lagi ya kalo ada apa-apa bilang aja sam om"
"Iya om" sasha pun pergi masuk kedalam kamarnya dan diikuti oleh arian "lo apa-apaan si sa, main adu aja ke papah" ucap arian sambil mencekal tangan sasha "aw sakit, ini balasan gue buat lo karna lo udah maarahin gue seenaknya biar tau rasa" jawab sasha
"Mau lo itu apa si sa?" Tanya arian "gue, gue mauu jalan-jalan sama lo tapi sekarang" ketusnya "sekarang? Sorry gue gak bisa next time ok" jawabnya "yaudah gue ngambek ajaa, terus bilang sama om gampangkan" dengan senyum sinisnya "ihh,lo bisa nya ngancem ajaa iya okeoke gue anter lo jalan-jalan" arian pun memilih untuk iya sebab ia tak mau sasha mengadu kepapah
5menit berlalu...
Arian pun telah bersiap untuk mengantar sasha, ia terpaksa memang sangat terpaksa mungkin jika si sasha tidak berniat untuk mengadu arian juga igah untuk jalan dengan dia bahkan berdua huh rasanya ingin bunuh tu anak
"Ariannnn, gue udah siap" ketuk diluar sana siapa lgi kalo bukan sisasha "iya bentar, lo tunggu di bawah aja nanti gue nyusul" teriaknya
🍭 🍭 🍭 🍭
"Bang jasonnnnnn, ayo buruannnnn" teriak adriela
"iya bentar dek
Tak lma bang jason pun keluar dari kamarnya...
"Lama banget si bang"
"Ya sorry, yaudah yu" ajaknya
"Sebenernya mau kemana si bang?" Tanya adriela
"Udah deh ikut ajaa, gak usah banyak tanya" bang jason pun pergi meninggalkan adriela, adriela pun berlali mengikuti jejak bang jason "tungguinnnnn bang" adriela pun sampe kwalahan mengejar bang jason
Bang jason pun masuk kedalam mobil sport miliknya diikuti dengan adriela "bang, beliin adriela boneka gede ya, sama bukunya boy chandra" pinta adriela sambil merayu-rayu abangnya "iyaiyaa, nanti kalo abang gak lupa abang beliin ya" jawab jason sambil melajukan mobilnya "ih abang sama adek sendiri juga kaya gitu" ketus adriela
Bang jason hanya tersenyum geli "iya-iya bang beliin" adriela pun tertawa bahagia sambil jingkrak-jingkrak seolah diatas kasur "yaampun dek, bisa diem gak abang lagi nyetir" sahutnya "iya bang sorry" adriela pun berhenti berjingkrak lalu memainkan handphonnya
"Bang, sebaiknya arian tau atau ga ya soal penyakit adriela" tanya serius adriela lalu menatap tajam wajah bang jason "itu si terserah kamu aja, lakukan apa yang terbaik menurut kamu dek" hanya itulah yang bisa jason ucapkan "tapi bang, adriela takut kalo arian jadi benci, jadi ngejauh sama adriela karna punya pacar penyakitan kaya adriela" adriela pun menundukkan kepalamya
"Dek, abang yakin arian gak seperti yang kamu bayangkan dia baik,dia penyayang gak mungkin dia kaya gitu dia pasti nerima kamu apa adanya nemira kekurangan kamu juga dek kamu harus yakin, harus percaya" jawab jason dengan kefokusan menyetirnya "Ya mungkin ini hanya ketakutan adriela aja, semoga ngga tapi tunggu waktu yang pas buat adriela ngomong semuanya sama arian" jawabnya
"Ayo turun" ajak bang jason "udah sampe ternyata, ngapain ke mall bang? Abang mau belanja bulanan?" Tanya adriela sambil merapihkan rambutnya "abang kesini, buat manjain kamu lusa kan kamu udah berangkat kesingapur jadi sekarang abang ajak kamu buat beli keperluan buat beberapa minggu di singapur ngerti?" Jawabnya lalu jason pun merangkul adriela layaknya sepasang kekasih, ini lah jason selalu memanjakan adik termanja nya adik tersayang sedunia bak dewi putri dari kayangan selalu dimanja hahaa
"Bang, adriela pengen ini bagus gak?" Menunjukan sebuah sweter berwarna merah maroon "bagus cocok buat kamu" jason pun tertawa "yaudah adriela ambil ini ya, bentar adriela cari sepatu dulu biar sekalin" adriela pun mencari-cari sepatu yang ia suka
"Bang udah ini adriela pengen ini semua boleh ya" adriela pun tersenyum senang "iya gak papa yang penting kamu seneng" jason pun membawa beberapa baju dan yang lainnya untuk membayarnya "terimakasih mba" ucap jason kepada kasir tersebut
"Bang beli buku ya"
"Iyaa, ketoko buku sekarang"
Adriela pun memilih beberapa buru dari karya boy chandra "ni bang" memberikan buku yang adriela pilih lalu jason membayarnya "satu lagin, boneka" jason hanya mampu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "yaudah ayo"
Adriela pun memilih boneka yang cukuo besar, boneka kesukaannya yaitu panda ia suka dengan panda "adriela pengen ini" ucapnya "gak salah dek?ini besar loh muat emang di mobil? Belum ni belanjaan" jawabnya "muat bang, yakin deh muatt" bang jason pun menganggukkan kepalanya
"Yaudah semua udah kamu beli kita pulang ya" ajak jason "gak belummm semua, adriela pengen es krim beliin dong bang" pinta adriela "yaudah kamu tunggu disini" lalu adriela mengangguk
Tak lama adriela melihat sosok yang tak asing baginya, ya itu arian tapi kok dengan cewe? Gandengan pula
Siapa cewe itu, kenapa bisa gandengan mesra dengan arian? Ucap batin adriela
Lalu arian pun berjalan kearah adriela, adriela hanya mampu melihatnya "arian, ini siapa?" Tanya adriela "ini- eh sayang kok kamu ada disini? Sama siapa?" Tanya balika arian "gue tanya, itu cewe siapaa?jadi kaya gini dibelakang gue? Maen gelap dibelakang gue
iya?" Bentak adrielaSasha hanya tersenyum sinis "lo bener bener brengsek, ternya lo kaya gini gue kecewa sama lo gue benci sama lo" ucap adriela tak lupa dengan tetesan air matanya
"Adriela, lo salah paham semua yang lo liat gak sesuai dengan apa yang lo bayangin saat ini" jawabnya menciba menyakinnkan adriela "semuanya udah jelasss ariannn" teriak adriela "adriela dengerin dulu penjelasan gue" ucapan arian pun terpotong "apa- apa lagi hah? Gak ada yang perlu lo jelasin lagi semuanya udah jelas gue muak sama lo gue kecewa sama lo" adriela pun pergi meninggalkan arian
Sepanjang waktu adriela hanya menangis
Sasha pun bersorak puas dengan yang ia liat barusan, sungguh momen yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga tanpa ia rencanakan.
Halo, apa kabar semuaaa
Gimana ceritanyaaa????
Jangan lupa,
Vote yaaaa
Comen jugaaaa hehee
Happy reading😁
KAMU SEDANG MEMBACA
A D R I E L A •
Fiksi Remaja#1 frendship (17-juni-2019) #6 penyakit (23-agustus-2019) (FOLLOW DULU SEBELUM BACA) (JANGAN LUPA TINGGAL KAN JEJAK ⛤) "Gue mau tanya sama lo" "Nanya apaa?" "Em kenapa si lo gak jujur aja sama gue?" Tanya Arian "Maksud lo?" "Penyakit lo?" Adriel...