Perasaan bersalah gue terus berlanjut sampai beberapa hari setelahnya. Setiap gue ngelihat Hyunji, gue selalu pura-pura gak ngelihat dia. Gue meyakinkan diri kalau yang gue lakuin itu bukan masalah besar. Tapi gak tau kenapa gue merasa kayak gue itu jahat banget sama Hyunji.
Gue masih terus memikirkan apa yang harus gue lakuin. Sampai datanglah Junkyu hyung beserta nampannya.
"Tumben?" Junkyu hyung terheran-heran dengan nampan gue yang masih penuh dengan makanan. Iya lah gimana masih gak banyak, orang dari tadi gue ngelamun.
"Hehehe."
Gue cuman nyengir, suatu kebiasaan gue kalau bingung mau jawab apa.
Junkyu hyung cuman ngelirik bentar terus mulai mengisi mulutnya dengan makanan.
"Hyung, kok gak sama Haru noona?"
Pertanyaan tergoblok yang gue ucapin ke Junkyu hyung. Gue udah tau jawabannya apa, tapi masih gue tanya. Gue itu membuka luka kama dari Junkyu hyung. Tapi Junkyu hyung ini tegar banget orangnya. Dia ditolak kak Haru tapi dia masih sering berduaan meskipun ada Haruto yang mengekor mereka.
"Perlu gue jawab?" tanyanya sarkas.
"Hehehe."
Cengiran gue muncul lagi. Tapi, dalam waktu satu detik, gue langsung berubah masam. Datanglah Choi Hyunsuk bersama kawanannya.
"Gabung yo brother." Ujar cowok tinggi yang namanya Byounggon. Rasanya nyali gue menciut. Gue pengen menghilang, tapi kalau gue tiba-tiba pergi gue kelihatan pengecut banget. Akhirnya gue memilih tetep duduk dengan perasaan was-was.
"Kenapa?" tanya Hyunsuk hyung dengan wajahnya yang menakutkan.
Gue hanya geleng-geleng. Gue mana berani ngomong 'hyung pindah duduknya jangan deket gue'. Gue ngomong gitu, bisa dipastikan gue bakal babak belur.
"Haruto mana?" tanya Yedam hyung ke gue.
"Biasa, sama Haru."
Bukan gue. Itu suara Junkyu hyung. Dia tahu banget gue ketakutan.
"Lo biasa aja ngelihatinnya. Kasian anak orang takut." Ujar Junkyu hyung pada Hyunsuk hyung yang ngelihatin gue.
"Gue biasa aja." Elaknya. Padahal ya mata Hyunsuk hyung udah mau copot. Menakutkan.
"Hyunji! Sini!"
Hyunji yang baru saja masuk kantin dengan Chaeyeon bingung melihat gue yang duduk sama hyungnya.
"Kenapa?" tanya Hyunji dengan nada malas sama kakaknya.
"Duduk sini aja. Chaeyeon juga."
Hyunji dan Chaeyeon saling memberi kode, sampai akhirnya mereka duduk satu meja dengan gue.
Gue makin diem.
Seorang Junghwan pendiam ya cuman kalau ada Hyunsuk dan Hyunji.
"Kemarin siapa yang nolak ajakan lo pergi?" tanya Hyunsuk pada Hyunji. Yang gue artiin sebagai sindiran untuk gue.
Ada senter doraemon gak sih? Kalau ada gue mau dong disenter terus jadi kecil itu. Gue pengen menghilang dari sini.
"Gak ada."
Gue ngelirik Hyunji dan Hyunji ngelirik gue ganti.
"Bukan ini orang kan?"
Gue terkaget karena Hyunsuk hyung mengarahkan garpunya ke gue.
Jangan bunuh gue?
Gimana sih mintanya?
Katanya gak boleh deketin adiknya?
Gue nolak adiknya salah?
Kak Haru tolong aku!
Dan karena gue orang baik, gue ngelihat Haruto dan kak Haru yang baru saja datang.
Astaga dewi penyelamatku datang.
Bahagianya gue.
Gue menatap kak Haru dengan mata berkaca-kaca. Gue beneran butuh pertolongan.
"Kenapa ini? Junghwan kenapa lo?"
Hyunsuk hyung meletakkan lagi garpunya, tatapan kak Haru lebih mematikan dari Hyunsuk hyung.
Gue bilang apa, ini macan betina lebih menakutkan.
Eh eh maaf, dia dewi penyelamatku.
"Junghwan?"
Gue terlonjak kaget karena panggilan Hyunji.
Ada macannya dia kenapa dia manggil gue.
"Temenin gue beli novel?"
"Hah?"
"Lo budek, adik gue bilang temenin beli novel."
Gue serasa tuli.
Apa barusan?
Hyunsuk hyung ngebolehin?
Ini apa sih?
Bentar.
Gue gak paham.
Gue ngelihat Hyunji, mencoba mencari tanda kalau dia bercanda.
Nihil.
Dia seriusan ngajak gue.
Gue nolak, gue mampus.
Gue akhirnya memilih memberika cengiran dan anggukan.
Seperti orang bodoh.
To be continued
21Jan19
Gue besok gak bisa update, karena gue harus fokus dalam suatu hal. Hehe apaan coba.
Jangan lupa ⭐ dan komennya ya ❤️❤️
Ayo sayangi adik aku yang akan debut ini ❤️❤️
Haruto, Junghwan dan Jeongwoo ❤️❤️
Kesayangan aku ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] First Love - Junghwan | END
FanfictionHaruto aja bisa menaklukkan cinta pertamanya, gue juga harus bisa dong - Junghwan 2019 Nb : absurd story