20. Saya Bukan..

1.4K 224 22
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca ❤️❤️




























Hyunji merasa sangat sangat kesepian. Tidak ada kakaknya, dan orang tuanya sudah kembali ke luar kota. Masih ada pekerjaan yang harus di urusnya sampai beberapa hari kedepan. Jadi kasus yang menerima Hyunsuk diserahkan pada pengacara kenalan mereka.

Drrt

Hyunji menoleh pada ponselnya yang kini bergetar.


Jaehyuk is calling



"Halo?"

Setelah Hyunji mengabaikan Jaehyuk seharian, akhirnya dia menjawab panggilan itu. Entah itu sudah panggilan keberapa kalinya.

"Astaga akhirnya kamu menjawabnya. Hyunji kamu baik-baik saja kan?"

"Hm."

"Aku sudah mengatakan semua yang kutahu pada ayahku. Hyunsuk hyung akan segera bebas. Percaya padaku."

"Iya."

"Apa kamu mau makan sesuatu?"

"Gak perlu."

"Aku tahu kamu sendirian. Junghwan-"

Jaehyuk merasa salah bicara. Junghwan pasti tidak mengatakan kalau dirinya malam ini menjaga Woonyoung. Sepupunya itu memohon mohon padanya untuk tidak usah datang ke rumah sakit. Dia hanya ingin Junghwan menjaganya sampai kedua orang tuanya datang. Karena tidak terlihat ada rencana buruk yang Woonyoung rencanakan, Jaehyuk pada akhirnya menyetujuinya.

"Junghwan?"

"Maksudku, mungkin kamu tidak bersama Junghwan sekarang. Jadi aku bisa membelikanmu makanan."

"Tidak perlu Jaehyuk. Aku bisa membeli sendiri."

"Ah ya sudah."

"Iya."

"Kalau begitu, selamat malam."

"Hm."

Setelah panggilan itu berakhir, Hyunji memikirkan Junghwan yang tidak menghubunginya sama sekali setelah panggilan darinya yang mengatakan sedang bersama kedua orang tuanya. Jeongwoo juga mengatakan kalau Junghwan sedang repot dirumah saudaranya.

Hyunji tidak pernah tahu, kalau Junghwannya kini bersama Woonyoung. Menjaga gadis lain yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya. Padahal Hyunji sekarang ini benar-benar perlu Junghwan untuk menghiburnya dan menemaninya.



***



"Woonyoung!" Suara khawatir seorang wanita yang memasuki bangsal perawatan Jang Woonyoung membuat Junghwan yang sedang tidur di sofa tersentak.

Junghwan mengerjapkan mata dan melihat kedatangan orang tua Woonyoung. Dia mendengar orang tua Woonyoung akan datang siang hari. Tapi, disaat matahari masih bersiap untuk menerangi seluruh belahan bumi, mereka sudah datang.

Junghwan merasa lega, karena dirinya sudah bisa pergi meninggalkan Woonyoung bersama orang tuanya. Selama semalaman dirinya merasa canggung, tapi tidak bisa meninggalkan Woonyoung sendirian.

"Astaga ini siapa?" Tanya Ibu Woonyoung pada Junghwan yang kini berdiri disebelah sofa tempat dia tidur.

"Pacar Woonyoung ya?"

"Bu-"

"Iya, ma."

Woonyoung mengenalkan Junghwan sebagai pacarnya dengan bangga.

"Iya? Pacar kamu ini? Tampan sekali. Namanya siapa?"

Ibu Woonyoung menatap Junghwan untuk menunggu Junghwan memperkenalkan namanya.

"Emm, nama saya So Junghwan."

"Kamu asli Seoul?"

"Tidak tante, saya dari Incheon."

"Aduh jangan panggil tante. Panggi eomonim saja."

Junghwan menatap Woonyoung, tetap gadis itu hanya menampilkan senyuman manisnya. Junghwan merasa posisi dia disini tidak benar. Dia bukan kekasih Woonyoung. Dan dia tidak suka Woonyoung yang tersenyum seperti itu. Sangat menyebalkan sekali dimata Junghwan.

"Tante, sebenarnya saya-"

Kalimat Junghwan kembali terpotong, kali ini bukan karena Woonyoung, melainkan karea kedatangan seorang gadis yang sama tingginya dengan Woonyoung.

"Astaga Jang Woonyoung, ada apa dengan dirimu? Ditabrak orang? Yakin? Astaga baju rumah sakit tidak cocok denganmu."

Gadis itu baru saja masuk tapi sudah membuat ruangan ini berisik.

"Yujin, jangan berisik." Omel Ayah Woonyoung.

Junghwan melirik penampilan ayah Woonyoung yang terlihat seperti CEO yang biasanya dia lihat di drama yang Jeongwoo tonton. Menggunakan setelan jas mahal dan terlihat gagah sekali. Junghwan ingin sekali nanti kalau sudah dewasa menjadi gagah sepertu itu.

"Wow? He is Junghwan? Bener kan?"

Gadis bernama Yujin kini beralih menatapnya dan menelisik setiap inci penampilan bangun tidur seorang Junghwan.

"Its okay. Dia bangun tidur dan mukanya tetap ganteng. Lulus untuk jadi calon sepupu aku."

"Maaf sebelumnya, saya bukan kekasih Woonyoung." Aku Junghwan akhirnya.

Semua mata kini menatapnya. Tapi Junghwan tidak peduli, karena memang dia bukan pacar Woonyoung.











To be continued



14 Maret 2019




Terlalu rajin karena aku pengen work ini buruan beres. Aku pengen buruan up work baru. Ini beres aku langsung up pokoknya.

Hehe

Minggu depan harus beres sih.

Alasan kenapa update lagi karena mungkin aku dari jumat sampai minggu bakalan sibuk banget. Jadinya up hari ini.

Ya semoga aja bisa up lagi dihari hari berikutnya.

Dan

Selamat pagi semuanya
Selamat beraktivitas ❤️❤️

[2] First Love - Junghwan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang