saingan.

43 5 5
                                    

Jika ada unsur kesamaan, dalam cerita, nama dan juga alur, itu secara tidak di sengaja. Karena cerita ini saya ambil dari pengalaman pribadi dan sedikit mengarang.

***

Sepasang headset sedari tadi sudah terpasang di telinga Nana, membuatnya bersenandung ria mengikuti nada lagu tersebut. Sambil berjalan di koridor sekolah sendiri.

Kemana perginya Allan? Menjawab panggilan alam.

"Nana." Nana tidak menjawab, ingat Nana sedang memasang earphone di telinganya. Membuat dia sedikit tuli.

Orang yang tadi memanggil Nana pun sedikit kecewa, lalu ia pun mendekati Nana.

"Akh." Nana terkejut karena ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Eh maaf, kaget ya?"

"Eh, eh. E- engga ko." Jawab Nana sedikit gugup lalu membuka kedua earphone nya.

'Pantes di panggil ga denger.' Batin orang tersebut.

"Tenang ko, gua bukan orang jahat." Orang itu pun mengulas senyum manisnya.

"E- eh, iya. Btw ada perlu apa?" Tanya Nana basa basi.

"Eh kenalan dulu, lu belum kenal gua kan?" Nana pun menggeleng.

"Yaudah kenalin nama gua, Adnan Pratama. Lu bisa manggil gua Adnan." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Ah iya, Allana Candra Winata. Panggil aja Nana." Nana pun membalas uluran tangan itu.

Adnan langsung terkekeh geli, sementara Nana kebingungan. Apa kata kata nya ada yang salah? Atau muka dia yang terlihat kusut?

"Kenapa?"

"Lu tuh lucu ya."

"Hah?" Nana tambah bingung dengan ucapan lelaki di depannya ini.

"Iya lucu, lu kenapa harus ngenalin diri lu. Sementara gua aja udah tau siapa lu, kalo gua gatau ga mungkin gua tadi manggil elu hahah." Nana hanya mencibir. Membuat Adnan semakin gemas.

Saat Adnan ingin mencubit pipi gembul Nana, tiba tiba ada seseorang yang menepisnya. Membuat senyum manis Adnan pudar dan membuat Nana terkejut.

"Allan." Seperti tidak pernah bertemu bertahun tahun saja, Nana begitu heboh pada saat ada Allan di sampingnya.
Tapi senyum Nana pun pudar karena melihat Allan yang sangat kesal ntah karena apa.

"Weh, santai." Ucap Adnan sedikit tenang.

"Ada perlu apa lu?" Ucap Allan ketus.

"Urusan gua sama Nana, bukan sama elu." Nana yang di tunjuk pun hanya memasang tampang polos seperti sedang menonton drama korea yang sering ia tonton.

"Urusan Nana urusan gua."

"Ga peduli, Na?" Nana yang terpanggil pun langsung tersentak.

"Iya, kenapa?"

"Gua mau minta id line lu?"

"Boleh. id line Nana, allanana."

Promise? { H I A T U S }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang