tuli.

48 5 2
                                    

Jika ada unsur kesamaan, dalam cerita, nama dan juga alur, itu secara tidak di sengaja. Karena cerita ini saya ambil dari pengalaman pribadi dan sedikit mengarang.

"Udah sehat Na?" Tanya Aldo.

Nana pun mengangguk antusias.
"Udah dong, lagi juga cuma tenggelem ko hehe."

"Eh mba Alya ko diem aja si?" Ledek Nana.

"Eh iya Ya, lu ko diem be si?" Tanya Aldi bingung.

"Diem lu pada, kesel gua sama si Nana." Orang yang bersangkutan pun hanya terkekeh geli.

"Ngape lau?" Aldo pun bertanya.

"Tanya be sono sama s Nana nya,dosa apa gua punya sepupu kaya dia." Alya memutar bola mata malas.

Aldi dan Aldo pun menatap Nana meminta penjelasan.
"Nih jadi gini. Kan Alya dateng kerumah buat ngomelin Ayah soammpfft--" Cerita Nana terpotong karena ada sesuatu masuk kedalam mulutnya.

"Makan dulu baru cerita." Allan lah pelakunya, ia menyumpal mulut Nana dengan makanan favorit mereka yaitu somay. Nana pun langsung mengunyah somay tersebut.

"Anjir rese lu llan." Kesal Aldo.

"Tau itu, tauan lagi seru seru cerita." Sambung Aldi.

"Makan woy makan dulu, ceritanya lanjutin nanti." Seru Alya, Aldi dan Aldo pun semakin kesal karena penasaran. Mau tidak mau, mereka berdua makan terlebih dahulu walaupun rasa penasaran mereka sudah sangat dalam.

Sekitar 15 menit mereka makan, dan akhirnya pun mereka selesai. Aldi dan Aldo pun langsung memaksa Nana menyambung ceritanya.

"Nanti dulu woy, ini somay belom turun ke perut kan." Ucap Nana membuat Aldi dan Aldo pun semakin kesal, sangat sangat kesal.

"Yailah." Ucap Aldi dan Aldo bersamaan. Dan membuat Allan, Nana dan Alya terkekeh.

"Ulululu kembar marah." Ledek Allan.

"Bacot." Ucap Aldi dan Aldo bersamaan lagi.

"Sabar Di, Do. Haha." Ledekkan pun keluar dari mulut Alya.

"Gc apa Na cerita." Aldo mengangguki ucapan Aldi.

"Hahah kasian kembar, yaudah yaudah kita cerita. Tadi kita sampe mana?" Tanya Nana.

"Mau ngom-- " ucap Aldi terpotong.

Kring kring..

"SIAL." umpat Aldi dan Aldo. Membuat Allan, Nana dan Alya tertawa terbahak bahak.

"Ya allah salah apa hamba?" Seru Aldo.

"Bisa bisa gua mati penasaran anjir." Cetus Aldi.

"Lebay lu, ayo masuk ke kelas gc. Ntar pelajaran pak gofur lu mampus kalo telat mah." Perintah Alya.

"Yailah bentar dulu gua masih penasaran." Tolak Aldo.

"Gc, gc, gc. Ntar di kelas gua ceritain." Ucap Alya sambil menarik telinga si kembar agar berdiri.

"Adoh iya iya, gausah di jewer juga kali." Jawab Aldo sambil memegangi telinganya yang merah dan terasa panas.

"Tau itu, kalo kuping gua copot. Gaada gantinya kan." Aldi menatap Alya sinis.

"Yaudah gua kaga jadi cerita bai." Rajuk Alya.

"Eh, eh iya. Alya tungguin." Teriak Aldi sambil mengejar Alya.

"Kita duluan ya llan, Na." Pamit Aldo sambil mengejar dua orang yang berlawanan jenis itu. Allan dan Nana hanya terkekeh.

"Alya kenapa si? Kaya pms aja." Tanya Allan yang bingung dengan sikap Alya.

Promise? { H I A T U S }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang