Jika ada unsur kesamaan, dalam cerita, nama dan juga alur, itu secara tidak di sengaja. Karena cerita ini saya ambil dari pengalaman pribadi dan sedikit mengarang.
"Bun, Kak Key sama A Rangga ko lama banget si?" Tanya Nana.
"Iya Bun. Sekarang udah jam setengah 1, mereka pergi dari jam 10. Udah 2 jam setengah mereka pergi." Jelas Alya.
"Biasa, mereka pasti jalan jalan dulu. Kalian si gapunya pasangan, jadi gatau rasanya punya pacar hahaha." Nana dan Alya hanya melirik Maya tajam.
"Bunda siapa itu tolong di bawa pulang." Ucap Alya malas.
"Gakenal Nana juga." Terkutuk lah Nana, karena sudah durhaka kepada Bundanya.
Sementara Maya hanya cengengesan melihat kedua perempuan itu kesal.
Setelah selesai, Nana dan Alya pun langsung menyusul Allan, Aldi, dan Aldo di ruang keluarga. Sementara Maya pergi ke kamarnya. Jika kalian bertanya dimana Candra, ia sedang berada di rumah Abimangku.
Allan menggeser meja yang ada di depan sofa agar mereka lebih lega.
Posisi mereka sekarang. Allan dan Nana tiduran di atas karpet, Alya tiduran di atas sofa panjang dan Aldi, Aldo duduk bersandar diatas karpet dengan sandaran sofa yang di tiduri Alya.
Mereka semua sangat berisik, hingga semakin lama suara mereka hilang.
"Nana, suara tvnya kecilin." Teriak Maya.
Tapi suara televisi tersebut belum juga mengecil, Maya pun kembali berteriak.
"Nana." Lagi, tidak ada respon dari Nana.
"Allan." Teriak Maya kesal.
Masih tidak mendengar jawaban, Maya pun langsung berjalan menuju ruang keluarga.
"Kalo Bunda ngo--" ucap Maya yang sedikit teriak, terhenti.
"Hm, pantes sepi. Tau taunya pada tidur." Maya pun langsung mengambil remot televisi dan mematikannya.
"Pada kecapean kali ya, sampe di teriakin berkali kali ga denger. Kasian banget si anak orang hahah." Gumam Maya.
Saat ingin kembali ke kamar, Key dan Rangga pun datang.
"ASSALAMUALAIKUM BU--" teriak Key yang terhenti sejenak karena Maya mengisyaratkan untuk tidak berisik, dengan menaruh jari telunjuk di depan mulutnya. Lalu menunjuk kearah Nana dan teman teman tertidur.
"Nda, Key pulang." Lanjut Key dengan suara yang sudah kecil.
"Pada kenapa bun?" Tanya Rangga.
"Saking capenya jadi ketiduran anak anak." Jawab Bunda.
"Kalian mau olah sekarang?" Tanya Bunda.
"Iya Bun, kan ntar di tusuk tusuk dulu." Jawab Key.
"Oh yaudah, Bunda bantuin sini." Tawar Maya.
"Eh gausah Bun, ih." Tolak Key.
"Kenapa? Kan biar cepet selesai." Sahut Maya.
"Kasian Bunda nanti kecapean, sekarang Bunda kekamar aja gih." Usir Key sambil mendorong Maya untuk memasuki kamar.
"Iya iya, gausah di dorong juga kali." Cetus Maya.
"Hehehe, mon maap Bun. Yaudah yuk Ngga." Rangga pun mengangguk.
Mereka berdua akhirnya berjalan menuju dapur, dan mengolah bahan bahan untuk nanti malam.
.
.
.Nana mengerjap ngerjapkan matanya, lalu ia melihat sekitar. Terdapat Allan yang ada di sampingnya, Aldi, dan Aldo. Tunggu, dimana Alya? Nana pun langsung melihat jam dan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise? { H I A T U S }
Teen Fiction"Allan harus janji ke Nana, jangan pernah tinggalin nana. Allan harus sama nana selama lamanya" kata bocah perempuan berusia lima tahun yang sedang meneteskan air mata. "Iya, Allan janji gabakal tinggalin Nana. Allan juga janji kita akan terus bersa...