Jika ada unsur kesamaan, dalam cerita, nama dan juga alur, itu secara tidak di sengaja. Karena cerita ini saya ambil dari pengalaman pribadi dan sedikit mengarang.
Nana hanya membaca pesan dari Allan dan kembali memfokuskan dirinya kepada laptop itu, sampai suara itu bunyi lagi dan membuat Nana berdecak kesal.
Harlan Dinata
|Nana.Alanna Candra Winata
Apaan lagi si? Tauan Nana lagi sibuk nih, ganggu deh.|Harlan Dinata
|Eleh, lagi nonton drakor juga gegalaan sibuk.Alanna Candra Winata
Suka suka dong.
Mang ngapain si?|Harlan Dinata
|Rumah sini.Alanna Candra Winata
Mau ngapain? Kan Nana bilang, Nana sibuk.|Harlan Dinata
|Sini be dulu.
Gc.
Read.Sebenarnya Nana masih marah kepada Allan, dan ingin menjual mahal. Tapi karena rasa penasarannya yang begitu tinggi membuat rasa gengsinya hilang begitu saja.
Nana pun langsung turun dari kasurnya dan pergi kerumah Allan.
Saat ingin membuka pintu rumah Allan, Nana terlonjak kaget karena Allan sudah membuka pintu duluan.
"Aaaa." Teriak Nana dan mendapat tatapan malas dari sosok di depannya ini.
"Berisik bego." Cetus Allan, sementara Nana langsung memasang muka kesal.
"Ngapain manggil manggil Nana? Gatau orang lagi sibuk apa." Ucap Nana sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Allan hanya memutar bola matanya malas.
"Mau ikut ga?" Tanya Allan sambil berjalan ke arah motornya.
"Kemana?" Nana mengikuti Allan dari belakang.
"Ikut aja, gausah banyak protes deh." Seru Allan.
"Yaudah iya."
Mereka pun pergi ntah kemana.
"Allan kita mau kemana si?" Tanya Nana sedikit berteriak.
"Ke minimarket, tadi Mama nyuruh beli makanan." Nana yang mendengar itupun langsung tersenyum sumringah.
Sekitar 10 menitan mereka pun sampai di minimarket yang tadi sore Allan lewatkan.
Nana langsung cepat cepat turun dan ingin langsung ke dalam untuk mengambil eskrim sebanyak banyaknya.
Tapi niatnya itu terhenti karena Allan menahan tangannya.
"Gausah beli eskrim." Perintah Allan. Untuk apa Allan mengajak Nana ke minimarket jika hanya menemani Allan belanja, sementara ia tidak di belikan eskrim. Hoho, tidak adil. Pikir Nana.
"Bodo si, Nana tetep beli juga." Kekeuh Nana.
"Nana, jangan beli eskrim. Udah malem, gasehat kan kalo makan eskrim malem malem." Allan pun memegang pipi Nana dan mengusapnya.
Inilah salah satu cara Allan menaklukkan Nana.
Nana yang mendengar itupun langsung menunduk. Dan tidak lama kemudian matanya sudah berkaca kaca, membuat Allan tidak tega melihatnya.
"Yaudah iya, tapi janji beli satu aja." Mendengar hal itu membuat Nana menatap Allan dan langsung memeluknya.
"Huaa makasih Allan, sayang Allan." Ucap Nana yang masih memeluk Allan. Allan pun ingin membalas pelukan Nana tapi tidak jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise? { H I A T U S }
Teen Fiction"Allan harus janji ke Nana, jangan pernah tinggalin nana. Allan harus sama nana selama lamanya" kata bocah perempuan berusia lima tahun yang sedang meneteskan air mata. "Iya, Allan janji gabakal tinggalin Nana. Allan juga janji kita akan terus bersa...